Kamis, 26 Februari 2015

ff chaeki | New Love | Chapter 2

Title : New Love
Genre : Romance, Comedy
Cast :
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung Gi
Yura Girls day aka Yoo Se Mi

Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys lke it. Eitss jan lupa komen. Guys kalo ada nama-nama sesuatu yang agak aneh dan ngawur, tolong maklumi saya yakk. Maakasih telah sudi membacaa. Yok cekidot.

~~~
            Joong ki pov
           
            Sekarang aku sudah bekarja di rumah sakit milik ayahku sendiri. Seharusnya aku langsung saja memegang jabatan tinggi. Tapi aku hanya masuk ke tim biasa. Ah kenapa dia tidak langsung menyerahkan rumah sakit ini saja. Menjengkelkan.
            Hari ini pengenalanku. Ku pun masuk keruangan setelah Hyung memanggilku. Aku pun memperkenalkan diriku. Kulihat wajah para anggota timku. Tunggu, siapa itu di pojoksana. Mwo Gadis itu. dia disini? Waah dunia memang sempit. Lihatlah wajah kagetnya begitu melihatku. Sepertinya hari-hari di sini akan menyenangkan.
            Joong ki pov end
            Chae woon pov
`           Kenapa haru satu ti?? Ahhh ingin mati rasanya. Pak kepala pun meninggalkan kami. Setelah berkenalan secara resmi. Beberapa dokter lain berkenalan dengannya. Sementara aku hanya terdiam dan meruntuku nasibku.
            “Moon Songsaeng, kemarilah. Kita harus lebih akrab dengan teman atu tim kita yang baru.” Kata Dokter Kang So Ra.
            Aku pun memperkenalkan diriku. “Anyeonghaseo Moon Chae woon Imnida.”
            “Kenapa ini. kenapa moon songsaeng terlihat tegang.?” Kata dokter Go.
            “Anieo sunbae.” Kataku mengelak.
            “Lebih baik kau antar dokter song berkeliling. Ini kan hari pertmanya.” Kata Dokter go.
            “Mwo Shiro, sunbae aku ada pasien.” Kata ku mencoba menolak.
            “Ada apa denganmu kenapa menghindari dokter song. Atau apa mungkin kau menyukainya? Apa kau sudah move on?” Selidik dokter Kang.
            “Ania, ya neo.” Ah sial So ra ini. akan kubunuh kau.
            “Baiklah aku akn mengantarnya.”
            Semua dokterpun bubar kini hanya ada aku dan Soong Joong Ki.
            “Tak usah gugup begitu dokter moon. Katakan saja kau menyukaiku.” Apa pra ini sedang meledeku.
            “Ania mana mungkin aku suka sama pria mesum.” Jawabku santai.
            “Ya aish. Lagipula seleraku bukan sepertimu. Kajja kita pergi.” Katanya sambill berjalan di depanku.
            Arrgggghhh kampret emng orang ini. kamipun berkeliling rumah sakit. Dia tersenyum ramah kepada setiap pasien. Dia ternyata memang tampan :3 Heiissh Chae woon sadarkan dirimu, dia ini pria mesum.
            Kami sampai di sebuah koridor. Yang menuju ruang operasi UGD. Kami pun masuk. Setelah selesai melihat-lihat kami pun keluar. Aish kenapa dari tadi dia tidak mendengarkanku, dia malah asyik memainkan ponselnya. Aish si kampret ini emang. Setelah keluar aku yang sudah merasa kesal dan lelah dengannya pun berhenti. Dia yang di belakngku hampir menabrakku karena aku tiba-tiba berhenti.
            “Oh kau mengagetkanku, kenapa berhenti tiba-tiba?” tanyanya sambil tetap memandangi hpnya.
            “Song Joong Ki Shi, sepertinya kita tidak perlu berkeliling lagi.” Kataku kesal.
            “wae?” Iapun memasukkan Hpnya ke saku.
            “Kau tidak mendengarkan penjelasanku, percuma saja aku ngomong ini-itu sampai mulutku berbusa. Kalau begitu aku permisi. “ Kataku kesal sambil berbalik hendak meninggalkannya. Namun tiba-tiba beberapa dokter berjalan cepat sambil mendorong ranjang pasien. Aku hampir saja tertabrak, namun sebuah tangan menarik lenganku. Ya tangan Soong joong ki. wajahkupun berhadapan dengannya. Omona, dia ternyata memang benar-benar tampan. Mwoya apa yang kulakukan.  Kami saling bertatapan beberapa lama. Kemudian melepaskan diri. Suasana sedikit canggung setelah itu.
“G g g Gomawo.”  akupun permisi pamit.
            Makan siang pun telah tiba, aku Dokter Kang sora, dan dokter Park Jae hee menuju kafetaria.. Aku berjalan membawa makananku dan duduk di sebuah tempati.
“Sepertinya Chae woon kita akan segera move on.” Kata So ra.
“benarkah? Memangnya dia move on ke pria mana?” Tanya Jae Hee.
“Ya! tidak seperti itu. aish.” Kataku, kemudian memakan makananku.
“Itu, dokter baru itu” lanjut Sora.
“Dokter Kang, plis deh.” Kataku malas. Ahh dasar kang sora ini. macam Ae ri saja.
Aku makan dengan malas. Tak lama kemudian, beberapa dokter dari timku pun bergabung bersama kami termasuk Song Joong ki. Apa ini? kenapa dia duduk di samping ku. Aku meliriknya dengan kesal.
            Akupun pamit duluan.
            Aku berjalan keluar kafetaria. Kenapa dia menggangguku terus sih. Bete deh.Ah kenapa akumalah jadi inget saat di depan UGD tadi.
            “Moon ChaeWon?” Sapa Seung Gi.
            “Anyeong.” Kataku sedikit gugup.
            “apa kau sudah makan?..”
            Kenapa dia masih perhatian begitu sih, ah bikin baper (terbawa perasaan) aja
            “Sudah.” Kataku sedikit teersipu malu. Hoi sadarlah Chae woon. Akupun memudarkan senyumku.
            “Aku benar-benar ingin membicarakan sesuatu denganmu. Aku sangat minta maaf Ku harap kau akan segera menemukan pria yang lebih baik daripada aku chae won ah. ”
            “Seung Gi ah.” Aish Kenap Dia harus datang.
            “Kau kemana saja aku mencarimu kemana-mana.” Kata Se mi.
            “Oh dokter Moon, kufikir siapa. Apa aku mengganggu kalian?” lanjut semi.           Tiba -tiba merangkulku. Akupun menoleh kearahnya. Apa si pria mesum itu. Aku bertelepati kepadanya.
            “Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganmu. Kau ingin mati?”
            Aku menatap seung Gi yang sepertinya sedikit bingung melihat pria di sampin ku. Dan Yoo SE mi juga.
            “Song Joog ki kau kenaal moon chae won?” Tanya Seung gi.
            “Tentu saja dia pacarku.” Katanya santai. Aku menginjak kakinya. Dia menahan rsa sakitnya dan menatapku.
            Wae? Appo. Aku sedang membantumu jadi kau diam saja.
Apa dia gila membantu apanya.
            “Pacar? Joong ki ah kau baru pulang dan sudah punya pacar?” Tanya Se Mi.
            “Wae? Kau juga sudah akan menikah.” Jawab Joong ki santai.
            “Baiklah, aku pergi dulu. Ayo sayang.” Katanya sambil menarik bahuku. Aku hanya tersenyum ke arah seunggi oppa yang nampaknya bingung.
            Dia membawaku ke sebuah koridor yang agak sepi. Tana aba-aba Dengan kesal aku mentap joong ki dan menginjak kakinya.
            “Aaww apa yang kau lakukan?” Keluhnya sambil memegangi kakinya.
            “Seharusnya aku yang bertanya, sebenarnya apa yang kau lakukan tadi?”
            “Aku hanya membantumu.” Jawabnya santai sambil membenarkan kemali posisi berdirinya.
            “Membantu apanya? Kenapa kau mengurusi urusan pribadiku? Aku yakin kau juga tidak tahu apa masalhku dengannya.! Bukan hanya mesum kau juga suka mengurusi-urusan orang lain.”
            “Ya, inikah sikapmu kepada orang yang telah membantumu? Aku telah berjasa menyelamatkan harga dirimu di depan orang yang kau sukai. Dasar jones.”
            “Apa? Jones? Sudah ku bilang aku bukan jones.”
            “Kalau begitu kau itu Galmup” Dia masih berani.
            “Yaaaish!”
            “ Soong joong ki shi Apa kau tidak memikirkan apa yang akan terjandi nanti?” kataku frustasi.
            aku pun menyadari beberapa perawat dan dokter yang lewat  memandangiku dan joong ki.
            Aduh bagaimana ini? Seung gi tahunya kalau aku dan Joong ki berpacaran. Bagaimana kalau rumor ini menyebar? Aku harus berpura-pura pacaran dengannya begitu? Mending yang itu aku fikirkan nanti saja. Akupun melanjutkan pekerjaan ku.

            Ternyata rumor di rumah skit ini cepat sekali menyebar. Baru saja kemarin, dan sekarang setiap aku lewat semua orang memandangiku dan berbisik. Aduh bagaimana ini.
            “Moon Chae woon” panggil Sora sambil berlarikecil mendekatiku.
            “Mwo?” Jawabku sambil menoleh ke arahnya.
            Dia tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke telingaku dan membisikkan sesuatu.
            “Waa ternyata kau bergerak cepat ya chae woon. Kau sudah pacarandengannya yaaa?” selidik si kupret sora ini.
            “So ra anieo dia hanya bercanda. Dia hanya mengaku-ngaku jadi pacarku saja.”
            Seseorang tiba-tiba berdiri disampingku. “Mo mengaku-ngaku. Omo chagia kau kejam sekali.” Ahh Soong jong ki kenapa kau datang lagi. Kau mau memperkeruh rumor ini.
            “Aniyo, ah sudahlah” akupun meninggalkan seo hyun.
            “Chukkae, Joong ki shi tolong jaga uri chae woon. Hatinya sangat rabuh.” Kata sora sambil menepuk bahu joong ki.
            “Kang sora!” da malah kabur.
            Aku menatap pria disampingku ini dengan kesal. Aku manariknya menuju tangga darurat.
            ‘Joong ki shi, sebenarnya apa yang kau lakukan?”
            “Aku hanya membantumu.”
            “song joong ki shi, jangan becanda deh.”
            “lagipula semua orang mengertinya kita itu pacaran.”
            “Itu semua gara-gara kau, dari awal waktu di pesta itu kau juga yang memulainya.”
            “Ini menguntungkanmu, kenapa kau marah. aku membantumu agar tidak terlihat jones.”
            Apa jones? Rasakan ini. Dia hanya mengaduh kesqkitan setelah aku menginjak kakinya.
            “Aaaa, kenapa kau selalu seperti ini.”
            “Sekali lagi kau kau mengataiku jones, mati kau!.” Aku un beranjak meninggalkannya. Namun ia menahan lenganku.
            “Chae woon shi.”
            Aku menatap tangannya , kemudian memelototinya. Iapun akhirnya melepaskan tangannya.
            “Dan jika kau berani memegang ku lagi..” aku mengepalkan tanganku ke arahnya.
            “Arraseo, araseo.”
            Aku pun meninggalkannya.
            “dia lebih menyeramkan dari yang ku bayangkan.” Gumamnya di belakangku. Akupun menoleh kearahnya dengan kesal.
            “Apa kau bialng?”
            “Ania ania.”

~~~~
            Malam ini adalah malam penyambutan song joong ki sbg anggota baru. Dia bilang dia yang akan mentraktir kita semua. Baguslah kalau begitu. Kami berpesta di sebuah rumah makan yang tersedia karaukenya.
            Sebenarnya aku sedang tidak mood, karena tiba-tiba aku jadi kepikiran seung gi. Dia meninggalkanku dan lebih memilih di jodohkan dengan Semi. Aku sungguh tah mengerti kenapa dia begitu. Dan yang kulakukan hanya pasrah. Dan tetep menyukainya. Aku pasti sudah gila. Tapi mau gimana lagi. Minuman pun dituangkan. Kulihat joongki dan beberapa lainnya menyanyi. aku hanya duduk dan minum.
~~~
            Matahari menyinari wajahku, aku membuka sedikit-demi sedikit mataku. Ah ternyata sudah pagi. Tapi sepertinya ini bukan kamarku. kudengar suara seseorang di sampingku.
            “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!” teriakku menyadari seorang pria berada di sampingku.
            Song joongki juga ikut berteriak. Dia tidak memakai bajunya. Akupun manarik selimut untuk menutupi tubuhku yang hanya memakai tengtop.
            “Dasar pria mesum.” Akupun memukulinya dengan bantal dan kemudian menendangnya hingga dia terjatuh.
TBC ya guyss


Senin, 23 Februari 2015

FF Chaeki | New Love | Chapter 1



Title : New Love
Genre : Romance, Comedy
Cast :
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung Gi
Yura Girls day aka Yoo Se Mi

Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Ketypoan dimana-mana, anda diharapkan waspada.  Hope you guys lke it. Eitss jan lupa komen. Guys kalo ada nama-nama sesuatu yang agak aneh dan ngawur, tolong maklumi saya yakk. Maakasih telah sudi membacaa. Yok cekidot.

~~~
Di sebuah bandara terlihat seorang wanita yang menyeret kopernya sambil berjalnan ke luar bandara. Namanya chae won. Gadis yang sedikit tomboy dengan penampilan seadanya. Dan bisa dibilang sedikit cuek dgn penampilan. Tapi jangan salah dia adalah seorang dokter di salah satu rumah sakit terkenal di seoul.
            “Mwoya ige, kenapa tidak ada yang menjemputku. Aaah menyebalkan.” Gumamnya.
Dengan santai ia menyeret kopernya menuju ke sebuah taksi. Dibantu oleh sang supir ia meletakkan kopernya di bagasi. Ia pun melenggang menuju ke rumahnya.
Setelah beberapa lama akhirnya Chae won sampai di depan sebuah rumah. Iapun berjalan memasuki rumah tersebut. Ia menekan bel rumahnya. Kemudian seorng wanita membukakannya. Chae woon pun berpandangan dengannya.
            “Na Eun ah Eonni pulang” kata chae woon riang sambil merentangkan tangannya.
            “Kau sudah tahu sandi pintunya kenapa pakai menekan bel segala.” Katanya yang kemudian malah melanjutkan main hpnya.
            Chae woon hanya terbengong-bengong. Iapun masuk sambil meneret kopernya dengan kesal.
            “Ige mwoya kenpa kalian semua tidak ada yang menyambutku.” Katanya sambil menjatuhkan kopernya dengan kasar. Ibu yang sedang memasak , ayah yang sedang membaca koran dan adiknya tadi yang sedang mainan hp dan duduk di sofa hanya menatapnya sekilas kemudian melanjutkan aktifitas mereka.
            “Appa” katanya chae won manja sambil mendekati ayahnnya.
            “Wae? Apa kau membawa sesuatu untuk ayah?” Kata appa semangat.
            “Ani.” Kata Che Woon tanpa rasa bersalah.
            Ayah mengibaskan koran dan ke kepala Chae woon.
            “Kau tidak membawa apa-apa dan minta di sambut.”
            “Hah bete, kalian memang tidak ada so sweat so sweat nya.”  Kata chae won kesal sambil berdiri dan mengambil koperya.
            “Sebernarnya aku membawa oleh-oleh tapi karena kalian tidak menyambutku. Akan kusimpan saja oleh-olehnya.” Gumam chae won sambil mengambil kopernya.
            Na Eun yang mendengar hal itupun bersemangat dan mendekati koper cae woon “Benarkah? Apa kau membelikan sesuatu untukku?” kata na eun giras sambil mencoba membuka koper chae won.
            “Haish, lepaskan-lepaskan. Nanti akn ku berikan.” Kata chae wonn
            Appa dan eomma pun mendekta.
            Chae woon memandang keduanya. Dan keduanya hanya tersenyum manis.
            “Kau ini bagaimana mungkin kita tidak menyambut kedatnganmu. Kau tahu eomma bahkan membeli daging sapi mahal hari ini..” Kata eomma.
            Na eun pun berhasil membuka koper itu. ia mengabil sehelai baju laki-laki yang lumayan keren dan sepertinya bermerek.
            “Omo Chae woon ah kau membelikan ayah baju ini.?” tanya appa antusias sambil mengambil baju di tangan Na eun.
            “Heh?” chae woon heran dan melihat isi koper itu.
            “ini semua bukan milikku. Bagaimana ini kopernya tertukar. Aaaaaa” Triak Chae Woon frustasi.
Sementara itu di sebuah apartemen mewah, seorang laki-laki jangkung dengan paras tampan sedang berjalan menuju kamarnya sambil menyeret sebuah koper. Ia pun melemparkan dirinya di kasur dan memejamkan matanya. Namun, tak beberapa lama ponsenya berbunyi.
            “Aish, aahh aku sangat lelah.”
Dengan malas iapun mengambil handphonnya di saku jasnya.
            “Ne yobseo, nuguya?” katanya malas.
            “Ya! Imma!”
            Mendengar suara itu iapun menjauhkan hpnya dari telinganya.
            “Kenapa kau tidak pulang ke rumah. Bukannya kau sudah sampai di Seoul.!”
            “Ne Aboji nanti aku pulang.” Katanya dengan malas.
            “Ya Song joong ki!” Terdengar suara wanita di sebrang sana.
            “Eomma mengagetkanku saja.”
            “Cepat kau pulang, kalau tidak...”
            “Ne, ne, ne aku akan segera pulang. Aku tutup” katanya lalu mematikan sambungan telefonnya.
            “Aaah menyebalkan sekali.” Katanya sambil bengut dari kasur dan menghampiri kopernya.
            “Sepertinya ada yang berbeda dari koperku.” Gumamnya.
            Iapun embuka kopernya.
            “Ige mwoya?” katanya sambil memegang pakaian dalam wanita dari kopernya.
            “Ah sial koperku tertukar.”
            Sedangkan di kamar, Chae won juga kebinguungan dengan isi kopernya.
            “Ah kenapa bisa tertukar sih. Aish.” Chaewon mengacak rambutnya frustasi.
~~~~
Jong Ki pov
            Ah menyebalkan sekali. Dan sekarang aku harus kembali ke bandara untuk mengkonfirmasi ini. Moon Chae Won, sebuah nama di koper ini. Tak beberapa lama, seorang wanita datang sambi beralari kecil menghampiri petugas bandara di hadapanku dan berbincang denganya dengan wajah sedikit panik. Ia kemudian menoleh kepadaku, akupun menatapnya.
            “Itu, itu koperku.” Katanya sambil merebut koper di sampingku. Ia kemudian berjongkok dan mengintip isi koper.
            “Iya benar ini miliku.” Katanya. Aku hanya menatapnya heran.
            “Ini kopermu.” Katanya sambil menyodorkan koper kepadaku.
            “Aku minta maaf atas keteledoranku, permisi.” Katanya sambil membungkuk kepadaku lalu kemudaian pergi. Baguslah jika dia mengaku salah. Aku pun beranjak menuju mobilku.
            Akupun sampai di dekat mobilku. Baru saja ku letakkan koper didalam bagasi.
            “Yaaaaaaaais! Berhenti kau.” Teriak seorang wanita menentikanku.aku pun menoleh ke arahnya. Ternyata dia wanita tadi. Dia menghampiriku dengan langkah cepat.
 PLAK. Tangannya pun melayang kee wajah ku.
            “Apa yang kau lakukan agashi!” kataku kesal sambil memegangi pipiku.
            “Dasar laki-laki mesum!”
            “Mwo? Apa maksudmu agashi?” tanyaku masih bingung.
            “Kau mencuri dalamanku! Dasar mesum!” teriaknya. Semua orang didekat kami memperhatikan kami.
            “tolong jaga bicaramu!” kataku sedikit berbisik.
            “Dimana pakaian ku? Kembalikan! Jika kau tak ingin aku berteriak lagi.”
            “Agashi aku benar- benar tidak tahu maksudmu.”
            Tunngu, jangan-jangan terjatuh di apartemenku. Ahhh akhirnya aku ingat, sewaktu aku memasukan mungkin kopernya belum tertutup sempurna. Tapi apakah benar jatih di sana?
            “Tuan, kenapa kau diam saja! Cepat kembalikan.”
            “Nona sepertinya anda salah faham, aku tidak mengambilnya. Mungkin itu terjatuh di tempatku ketika aku memasukannya kembali.”
            “Whoaa lihatlah, kau sengaja membuka koperku.”
            “Aishh bukan seperti itu. Ahh lebih baik sekarang kau ikut aku.” Akupun menariknya mesuk kedalam mobilku.
            “Apa yang kau lakukan tuan?”
            “Aku akan menyelesaikan kesalah fahaman ini.”
Jong ki pov end
~~~~~~
Chae won pov
            Ahh sesungguhnya aku sangat malu, tapi mau bagaimana lagi. Tunngu, kenapa aku harus malu. Bukan aku yang salah aku hanya ingin meminta barangku kembali. Di dalam mobilnya kami hanya diam. Terkadang aku melirik kearahnya. Omo, ternyata dia sangat tampan. Sepertinya dia juga kaya. Heish apa yang ku lakukan. Kenapa aku mengagumi pria mesum ini. Aishh, kenapa hari pertamaku sangat menyebalkan.
            Akhirnya kami pun samapai di apartemennya. Sebenarnya aku sedikit takut, ini pertama kalinya kami bertemu. Bahkan kami tidak saling mengenal tapi aku suah masuk ke apartemennya.Wajahnya bukan seperti pria jahat, tapi siapa yang tahu. bagaimanapun dia tidak akan bisa melakukan apapun padaku. Aku lumayan bagus di taekwondo, jika dia mencoba macam-macam denganku, dia yang mati. Dia kemudian masuk ke kamarnya dan tak berapa lama kemudian dia keluar dan memberikanku tas kecil  pakaian dalamku. Akupun memeriksanya, sementara ia hanya menggaruk belakang kepalanya.
            “Ya benar semuanya lengap.” Kataku.
            “Aku tidak mencurinya, jelas?”
            “Tetap saja kau mesum, karena sudah melihatnya.
            “Aish, Apa yang mau dibanggakan dengan itu” ucapnya lirih.
            “ Apa kau bilang?” kataku sambil memelototinya.
            “Bukan apa-apa.”
            “Baiklah, sekarang aku akan pulang. Anggaplah kita tidak pernah mengalami ini.”
            “Baguslah kalau begitu.” Katanya.
            Aish pria ini benar-benar menyebalkan. Sepertinya penampilannya yang seperti malaikat hanyalah kamuflase untuk menutupi kelakuannya yang menyebalkan. Akupun berjalan menuju ke pintu apartemennya. Akupun membukanya dan berjalan tanpa mengetahui  ternyata di luar sudah ada seorang laki-laki dan perempuan yang sudah agak tua. Aku menjatuhkan tas kecil tadi sehingga isinya sedit keluar. Kemudian pria pemilik koperpun menghampiri mereka dengan gugup. Mereka menatap tas kecil itu dengan aneh. Aku langsung memasukannya kembali.
            “Ooohh ayah, ibu jangan salah faham, dia hanya...” kata pria koper itu mencoba menjelaskan.
            “Song joong ki, baru saja kau pulang dan sekarang kau sudah membawa seorang wanita? Aigo anak ini, kemari kau “ Ibu tadipun memukuli pria tadi. Ahh ternyata namanya Song joong ki. Dan bapak-bapak didepanku menatapku.
            “Emmm Tuan ini tidak seperti itu....”
            Akhirnya akupun mencoba menjelaskan kesalah fahaman ini. Aku menceritakan kejadianya dari awal sampai akhir. Saat aku akan pulang, mereka malah menawariku untuk makan bersama. Tentu saja aku menolak. Tapi.. ah sial perutku menerimanya. Aish kenapa kau berbunyi di saat seperti ini. Aku makan dengan lahap, sewaktu baru pulang tadi aku belum sempat makan. Padahal ibuku sudah masak. Tapi gara-gara koper sialan ini jadinya aku buru-buru ke bandara lagi. Aku melirik ke arah tuan kper itu, kemudian ku plototi dia. Dia hana tersenyum remeh.
“makanlah makananmu dengan benar.” Bentak ibunya
“Arraseo.” Ia kembali memakan makanannya.
“Apaah makanannya enak Chae Won Shi? Tanya sang ibu kepadaku.
“Ne, ini sangat enak ahjuma.” Kataku
“Lihatlah kau hanya mau numpang makan.” Kata pria itu sinis.
Aku menatapnya dengan tajam.
“YA song joong ki” Kata si ibu sambil menggertakan giginya. Kemudian ajhuma tersenyum padaku. “Jangan dengarkan perkataannya chae won shi.”
Kedua orang tua pria koper ternyata sangat baik. Sebenarnya apa yang kulakukan, bukanya makan di rumah malah makan di rumah orang yang tidak ku kenal. Semua ini gara-gara perutku yang tidak mau kompromi, yang penting aku kenyang sekarang.
Akupun berpamitan, dan meminta maaf atas semua kekeliruan ini kemudian tak lupa aku berterimakasih atas makanannya.
Di perjalanan pulang aku teris memikirkan aah ternyata ini snagat memalukan. Tapi mau bagaimana lagi. Daripada semuanya tambah rumit. Sebenarnya hari apa ini, mengapa aku sangat sial hari ini. aaah sungguh memalukan. Kuharap aku tidak bertemu dengan orang itu lagi.
Chae won pov end
~~~~
Song jong ki pov
            Aku baru saja selesai mandi. Akupun keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutku. Kemudian aku berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air. Melihat meja makan aku jadi teringat ke jadian tadi. Sepertinya wanita itu benar-benar tidak tahu malu. Dengan polosnya ia menceritakan semuanya. Dan apa ia jelas-jelas tidak bisa menolak tawaran makan dari ibuku. Aku masih ingat betul suara perutnya itu. Melihat tingkahnya dia jelas-jelas kelaparan. Dia wanita paling tidak tahu malu yang pernah kutemui. Sebernarnya dia sedikit lucu. Kenapa aku tersenyum?
Jong ki pov end
~~~~~
Author pov
            “Eomma, nanti siang aku akan ke rumah Bibi. Jadi ibu tak perlu mencariku.” Kata chaewon sambil mengambil air di kulkas.
            “Ahhh iya, kai belum tahu ya. bibimu kan sedang di rawat di rumah sakit. Ia dirawat beberapa hari yang lalu.” Jelas ibu sambil memotong wortel.
            “Benarkah? Kenapa ibu tidak bilang dari kemarin.?”
“Ibu lupa.”
“Di rumah sakit mana?”
“Di tempat kerjamu di Song Nam”
“Ah kenapa di sana lusa baru aku mulai kerja lagi.”
“Sudahlah cepat kesana. Ohya dan bawakan sesuatu untuknya.”
“Ne, aku berangkat.”
~~~~
            Siangnya Chaewon pun menuju rumah sakit itu. Sesampainya di ruang perawatan bibinya.
            “Bibi!” Chaewon berlari menghampiri bibinya dan memeluknya.
            “Omo Chaewon ah! Kapan kau pulang. Aigoo kau tambah cantik saja.” Kata bibi sambil memengangi wajah Chae won.
            “Hehe Terimakasih bi. Tapi aku baru saja  dua minggu di amerika. Yaampun kenapa bibi bisa sampai sakit begini?”
            Mereka pun mengobrol. Beberapa lama setelah mengobrol.
            “Bibi sepertinya infusnya sudah habis. Kenapa tidak ada perawat yang mengawasi di sekitar sini. Memangnya ini jam makan siang, kenapa sepi sekali.”
            Tak beberapa lama seorang dokter dan perawatpun lewat. Si dokter berbalik dan menerima telefon. Akhirna chaewon memanggil perawat yang bersama dokter itu.
            “Botol infusnya sudah sedikit seperti ini harusnya segera diganti sus, nanti kalau ada kelalaian ata seseuatu bagaiman? “ kata Chae won.
            “Ah Moon Songsaeng, kapan kau pulang? ” Kata suster itu.
            “Kemarin. Ya cepat ganti infusnya. Kau ini selalu saja.” Kata chae won pada sustel jung.
            Dokte pun menghampiri Chae won.
            “Maaf Agashi, atas keteledoran kami.” Kata dokter itu.
            “Ya tapi tetap saja....”
            Perkataan chae won terputus ketika mengetahui siapa dokter itu. ia hanya ternganga.
            “Moon Chae won? “ Tanya dokter itu.
            “Kapan kau pulang?” Lanjut dokter itu.
            Chae won pun pamit pada bibinya dan meninggalkan ruangan itu. Sementara dokter tadi masih mengikuti Chae won.
            “Chae won ah.” Kata dokter itu sambil menahan bahu Chae won. Che wonpun berbalik.
            “Moon Chaw Woon. Sepertinya kita haru bicara.” Kata dokter itu sambil mengejar chae woon.
            Chae woon pun berhenti dan berbalik. “Anieo, aku tahu semua itu sudah keputusanmu. Aku tidak akan mengganggumu lagi. Jadii aku permisi.” Chae woon pun melanjutkan jalnnya. Namun tanggan seung gi menahan lengannya. Air mata chae woon menggenang di atanya.
            “Chae won ah Mianhae.”
            Ia  mencoba mengilangkan air matanya. Kemudian berbalik.
            “Tak apa Oppa na Gwencana. Jadi kau tak perlu menghawatirkanku.”
            Dari belakang Chae woon seseorang menghampiri Seung gi. Kemudian langsung menggandeng lengan seung gi.
            “Seung gi ah aku mencarimu kemana-mana ternyata kau disini.” Kata Yura.
            “Oh Moon Chae won. Kau sudah pulang dari pemantauan di Rs Jhon Hopskin.?” Lanjut Yura.
            “Ne, yasudah aku pulang dulu.” Kata chae woon malas.
            Chae woon pun beranjak pergi dari mereka.
           
            Sementara di jalan Chae won bertemu Nyonya kim, yakni tetangga rumahnya.
            “Oh Chae won? Apa yang kau lakukan disini?” Tanyanya sinis.
            “Oh, aku hanya sedang menjenguk bibiku.”
            “Oh begitu, kau pulang naik apa?”
            “Aku naik bus.” Jawab Che won dengan malas.
            “Oh begitu, yaampun kasihan sekali, kenapa tidak naik mobil saja? Kau ini hemat sekali. Bukannya uang mu banyak. Kau kan dokter. Omo. Bagaiman kalau kau pulang bersamaku naik mobil baruku bagaimana?”         
“Tidak perlu Ajuma, terimakasih. Aku permisi.”
            Nyonyakim hanya meandang Chae won dengan senyum remeh.
Author pov end
Chae won pov.
            Mwo mwo mwo memangnya kenapa kalau naik bus? Memangngnya kena tidak punya mobil. Kalau mau aku bisa bei sepuluh. Tapi nanti, aku berncana menabung. Memangnya kau hanya mengandalkan uang suamimu. Aahhh dasar ajuma menyebalkan! Selalu saja mengurui urusan keluargaku.

~~~~~
Malam ini Jae Hee menikah. Dia temanku waktu SMA dulu. Sebenarnya aku malas. Tapi bagaimanapun aku harus menyelamatinya.
            Akhrnya kuputuskan untuk datang. Kukenakan dress hitam selutut dan mantel. Dengan tatanan rambut yang hanya kuiakat rendah. Akupun disambut teman-temanku. Dan menuju ke ruang Jae hee. Disana banyak temanku  yang dulu. Dan ini bagian paling menyebalkan. Mereka mengkepoin aku. Bagimana aku tinggal di amerika lah, banyak laki-laki tampan atau tidakkah, sekarang aku kerja dimana dan yang lainnya dan tidak penting. Akupun hanya menjawab pertanyaan mereka dengan seadanya saja.  Dan yang paling menebalkan mreka menanyai tentang Seung gi. Aku tak tahu kenapa aku paling sebal kalau ditanyai soal Seung gi.
            “Chae won apakah seng gi oppa datang bersamamu?” tanay Ae ri
“aku sudah tidak ada ap-apa dengannya. Jadi dia datang atau tidak bukan urusanku. Sudahlah aku lapar.” Akupun menuju tempat makan.
Aku mengambil makanan dengan sedikit kesal. kemudian kulihat ada puding coklat. Tapi hanya tersisa satu. Akupun mengambilnya. Tapi sebuah tangan juga memegangnya. Aku menoleh kearah orang itu.
“Neo!” kata kami bersamaa.
Akupun melepaskan puding itu.
“Buat kau saja.” Kataku.
“Tidak aku sudah tidak menginginkannya lagi.” Katanya.
“Kenapa kau bisa disini coba?” Tanyaku Kesal.
“Bukan urusanmu” Katanya.
Akupun meninggalkan tempat itu.
“Aissshh kenapa hari-hariku jadi menyebalkan sih. Kena juga harus ketemu dia lagi. Menikahlah saja sana dengannya. Kau tak perlu menghawatirkanku, aku bisa dapat yang lebih sukses darimu. dan ajuma kim yang menyebalkan itu kenapa harus mengurusi urusanku. Ditambah lagi ini kenapa aku harus bertemu pria koper sialan dan menyebalkan itu lagii aaaahhhhhh sungguh bikin frustasi!!!!” kataku sambil membawa makananku menuju sebuah meja di pojokan sana.
Akupun duduk dan menikmati makananku.
“Ahh kenapa pestanya harus di luar ruangan di malam yang sedang dingin ini sih. Apakah Jae hee tidak kasihan melihat tamunya kedinginan begini. Sangat mnjengkelkan” kataku smabil membenarkan jaketku.
Tiba-tiba seseorang duduk di hadapanku. Aku meliriknya dengan sisnis.
“Ada apa dengan tatapanmu itu? Kau seperti akan memakanku.”
“Kenapa kau kesini? Pergilah jangan ganggu aku.” Kataku kesal sambil menusuk salah satu makanan dan memaannya.
“Memangnya ini tempatmu? “
“baiklah terserah anda saja.”
“Soal ucapan mu tadi, sebaiknya kau tarik ucapanmu tentang ku.” Katanya.
“Ucapan apa?”
Author ppov
“telingaku cukup baik untuk mendengar umpatan-umpatanmu tadi. Dan tentang namaku. Aku bukan pria koper namaku Song joong ki.dan..” belum selesai jong ki berbicara chaewon malah memotongnya.
“Aku tidak tanya.”
Jong ki menghela nafas.
“Lebih baik kau jaga ucapanmu, kau bilang apa tadi? Sialan dan menyebalkan? Agashi kau bahkan tidak mengenalku mengapa kau bisa menyimpulkan begitu itusangat tidak sopan.” Kata jong ki sedikit ksal
“Baiklah, maafkan aku tuan song. Aku sangat menyesal dan...” belum selesai chae won berbicara jong ki langsung bangkit dan menghampiri sesorang yang memanggilnya. Chaewon sangat kesal dan jongki hanya tersenyum puas.
Ketika hendak bangkit seseorang tiba-tiba menghampiri Chae won.
“Chae won ah, kau disini?” Kata Na Eun.
“  Na Eun Ah.. lama tak jumpa.” Kata chae won sambil memeluk temannya itu.
“Ya kenapa kau tidak mengabari ku? Kapan kau pulang.” Kata na eun sambil melepaskan pelukannya.
“ne ne ne mian.”
Chae won pun menatap na eun. Tapi na eun malah menatapnya dengan tatapan curiga.
“Wae?” Tanya chae won tak mengerti.
“Apa kau sudah punya pacar?”
“Apa yang kau bicarakan, tentu saja tidak aku saja baru pulang dari amerika.”
“Jangan berbohong kepadaku aku tahu semuanya.”
“apa maksudmu?”
“lihat ini”
Cha weon pun melihat layar hp na eun. Terlihat sebuah foto dimana Joong Ki dan chae won masuk ke mobil saat di bandara. Dan maru membawakan koper chae won.
            “Dari mana kau dapat foto ini?”
            “sebenarnya waktu itu aku melihatmu, aku ingin menyapamu tapi kau malah menghampiri seorang pria lalu menamparnya dan setelah itu kalian naik mobil bersama. Jadi aku memfotonya sebagai bukti utk kutanyakan padamu. ...”
“Aniya, ini ttak seperti itu. biar ku jelaskan . jadi waktu itu..”
            Belum sempat chae won menjelaskan, datanglah si mulut broadcast Ae ri.
            “Mwoya mwoya ige mwoya? “ tanyanya kepo sambil merebut ponsel Na eun.
“Whooaaa Chae won daebak. Siapa pria ini. whoa dia sangat tampan. Bagaimana kau mendapatkannya?”
“Ya Ae ri itu bukan pacarku, Lebih baik kau diam.”
“OI CINGU KEMARILAH CHAE WON SUDAH PUNYA PACAR R.....” Teriak aeri memanggil semua kawanannya sesama gosipers. Namun ucapan terakhirnya ia di bekap oleh cahe won. Namun chae won terlambat kareana beberapa temannya sudah mendekat ke arahnya. Beberapa orang di sekitar tempat Chae Won pun menatap kearahnya dan berbisik. Mungkin mereka mengenal Chae Won.  Ae ri pun berusaha melepaskan bekapan tangan chae won. Chae won berusaha mengambil ponsel Na eun, namun sudak keburu diambil oleh temannya. Dan akhirnya teman-teman Chae Won melihat laki-laki itu. Chae won sempat mencoba merebut ponsel itu namun tak berhasl.  chae won tidak dapat berbuat apa-apa lagi
“Tunggu sepertinya aku mengenali pria ini.” kata salah seorang teman chae won.
“A benar dia Song joong ki, Dia baru kembali dari trainingnya di RS amirika. Dia teman kekasihku. Chae won ah bagaimana kau mengenalnya?”
“Ah sudahlah.” Di saat mereka lengah, chae won pun merebut ponsel na eun dan mengapus fotonya.
“Omo Chae won ah, kau sungguh luar biasa. Apakah kalian bertemu di amerika? Apakah dia seniormu disana? Dari yang ku dengar dia dokter yang cukup hebat.” Tanya ae ri.
“Ania, ania . itu.”
“Hey lihatlah, bukankah itu pria di foto.” Teriak Ae ri. Sehingga membuat mereka berlima menengok ke arahnya. Teriakan mereka membuat song jong ki merasa terpanggil sehingga ia menoleh ke segerombolan wanita. Jong ki yang tak jauh dari wania itu, tanpa babibu ditarik oleh ae ri unuk ke tempat para wanita itu berkumpul.
Melihat kedatangan jong ki chae won panik sehingga hanya bisa menunduk malu melihat kelakuan teman-temannya. Sementara song joong ki hanya terdiam memandangi chae won.
Chae woon melirik joong ki yang berada di sampingnya. Mereka seolah berbicara lewat tatapanmata.
“Ada apa dengan teman- temanmu?”  mata jong ki seolah berbicara begitu.
“maafkan aku. Mereka mengira kita sedang berpacaran . eotokkae?” balas chae won.
“Hya apa yang kalian berdua lakukan. Chae won cepat kenalkan dia pada kami.” Kata So min.
“kalian salah faham, kita tidak berpacaran, waktu itu kami....”
“Iya aku tahu waktu itu kalian sedang bertengkar, kau bahkan menamparnya.” Kata Na eun.
Ke tiga teman chae won yang lain terkejut. Chhae won gelagapan sendiri.
“Ya  Jang Na en! Kau ini benar-benar.”
“Chae won rupanya kamu udah move on dari seung gi ya?” cletuk Jang eun.
Na en menyenggol jang eun. Jang eun pun hanya menyadari kesalahannya hanya menutup mulutnya. Sedikt merasa bersalah. Ae ri pun menanyai joong ki dengan sejura pertanyaan.
Joong ki tersenyum licik ke arah Chae won.  tiba-tiba malah langsung merangkul Chae wo. Chae won menatapnya dengan kaget. Ia mencoba melepaskan tangan joong ki dari pundaknya namun tak berhasil karena joong ki malah mengeratkan pegangannya.
“Ya benar kami memang berpacaran.”
Chae won melongo mendengar ucapan joong ki. Ia menatap joong ki tak percaya.
Matanya seolah berkata “ Hya apa yang telah kau lakukan?”
Jong ki hanya mengangkat bahu nya.
“Kenalkan aku Na eun’ serobot na en menyambar tangan kana jong ki.
“Aku Ae ri”
“Aku Jung Eun”
“Dan aku Soo min”
“Ne senang berkenalan dengan kalian semua. Aku song joong ki. Tapi kurasa uri chae won sudah lelah. Bolehkah aku membawanya pulang.” Tegas joong ki.
“Oh tentu seilahkan” Jawab Ae Ri.
“Kajja Chae won ah mari kita pulang,” kata jong ki sambil menyeret chae won dari kerumunan teman-teman chae won.
“Chinguya bye bye” pamit Chae won dengan senyum terpaksa.
Dan ae ri langsung mengeluarkan ponselnya. Ae ri broadcast mode on.

~~~~
            Setelah mereka agak jauh , Joong ki pun melepaskan rangkulannya pada chae won.
            “Apa yang anda lakukan joong ki shi?” kata chae wo kesal
            “Aku hanya membantumu agar tidak terlihat jones di mata teman-temanmu” kata joong ki santai.
            “Hah, menyelamatkanku? Ku lihat kau hanya sedang menghentikaku menceritakan yang sebenarnya terjadi kemarin. Tentang kau seorang pencuri mesum.”
            “Apa kau bilag? Mesum? Hah terserah kau saja. Lagi pula apa kau tidak malu kalau menceritakan yang sesungguhya kepada teman-temanmu.” Kataa jong ki.
           
            “Ya sudah anggap saja kita impas. Aku juga telah menyelamatkan reputasimu. Jadi kau tidak dianggap jones oleh teman-temanmu.” Kata joong ki.
            “Jones? Siapa yang jones!” Elak Chae won.
            “Aku sudah tahu, namanya Lee Seung Gi kan? Kau dicampakan olehnya. Apa dia akan menikah dengan wanita lain? ”
            “YA Apa yang kau bilang? Aku tidak dicampakan! Aku yang merelakannya. Lagipula dai tidak punya pilihan lain karena di jo...” Chae won terdiam menyadari kata-katanya yang malah jadi curhat ke Jong ki.
            “Itu namaya dia lebih memilih wanita itu daripada kau. Intinya kau ini dicampakan Kata Joong ki sambil seikit terkekeh.
            “Memang apa pedulimu. Jangan urusi urusan orang lain. Dicampakkan atau tidak itu urusanku. Di masa depan, kuharap kita tidak bertemu lagi.!” Kata chae won sambil pergi meninggalkan Joong ki.
            Sementara joong Ki hanya tersenyum memandangi kepergian Chae Won.
            Chae won pun pulang kerumahnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Baru saja ia memejamkan mata tiba tiba ponselnya berbunyi. Sepertinya ada pesan masuk. Chae won pun meraba sakunya untuk mengambil ponsel. Dilhatnya pesan di telfonnya.
            Chukkae chae won ah. Ku dengar kau sudah punya pacar.
            “Chae won sedikit mengerutkan keningnya. Tak lama kemudian berturut-turut sms masuk ke telfonnya. Semua menanyakan tentang pancar chae won.
            “Shin Ae riiiiiiiiiI!!!” Teriaknya kesal.



            Chae won pov
            Hari ini hari peramaku kembali bekerja. Untungnya aku tidak setim lagi dengan Seung Gi opp. Jadi aku tidak harus melihat wajahnya lagi setiap hari. Hari ini kepala tim akan mngenalkan Dokter baru. Katanya dia dokter yang cukup hebat, karena ia sudah belajar di Amerika dan melakukan pelatihan dokter terbaik di sana. Sebenarnya siapa sih. Pak kepala pun memanggilkannya. Iapun masuk dan MWOO Kenapa dia?????
            Chae won pov End

To Be Continue.....

Gimana nig guys. nyang ini sama yang kemare bagusan mana?? Hoi komen yaaaaa. Lope yu al


Sabtu, 14 Februari 2015

Salam kenal

Oi chingu, ini ff pertama yang ku upload ke blog. semoga banyak yang baca yaaa. eh blog ane sepi sih tiap hari. FF yangmungkin nanti saya aplot mengandung banyak ke typoan dan ke sembrawudan bahasa. cemuanya di mohon bersabar dalam membacanya ya. karena aku hanya penulis amatir, jadi mohon kemaklumannya.  Semua cast milik tuhan ya. bagi semua yang mau kasih kritik saran langsung komen aja ya. karena kritik dan saran kalian akan sangat membatu. ah ya sudahlah aku tidak tahu harus berkata-kat apa lagi. chapter selanjutnya ditunngu aja. Salam kenal semuanaaaa.

FF Chaeki| Please Move On | Chapter 1




Dering suara alarm gila iini membangunkan tidurku. Dengan malas kumatikan alaram itu. Kugeliatkan tubuhku. Dan mencoba menyelaraskan mataku dengan sinar mentari pagi  yang menyinari apartemen kecilku. Aku pun mencoba duduk denan jiwa yang belum berkumpul dengan raganya. Aku masih mengedip-ngedipkan mataku.
“ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!”
Sial aku terlambat. Segera kukenakan kemeja  yang masih terganung di jemuran dan mengenakan clana jeansku. Dilanjut dengan mengenakan sepatu catsku sambil berloncat-loncat menuju ke pintu. Ya aku tidak sempat mandi. I
ni hari pertama magangku bagaimana mungkin aku bisa telat seperti ini. Aah bodohnya aku.
Sial kenapa busnya tidak kunjung datang aaaaa. Lebih baik aku naik taksi. Mataku meliht sekeliling kulihat sebuah taksi berjalan ke arahku. Aku segera menghentikan taksi itu dan naik taksi tersebut.
“ahjushi ke rumah sakit seoul.” Sebutku bersamaan dengan seorang lelaki. Aku pun menengok ke arahnya.
“permisi, sepertinya aku dulu yang menaiki taksi ini. Jadi silahkan anda keluar.” Ucap lelaki itu.
“maaf lebih baik anda saja yang keluar karena saya sedang teruru-buru”
“sepertinya kalian berdua mimiliki tujuan yang sama lebih baik bersama saja.”
“tapi..” kata lelaki itu.
“baiklah ajushi, bisa cepat sedikit tidak?” kataku santai
Taksi pun melaju dengan kencang menuju rs seoul.
Sesampainya
Aku pun turun dengan terburu-buru.
“biar aku saja yang bayar” kata lelaki itu
“aniyo tidak bisa seperti itu. Lebihbaik kita bagi dua saja. Berapa tadi biaayanya.” Aku pun mencari-cari domper di tas ranselku. Setelah aku berusaha keras dan menemukan uang yang akan ku berikan kepada lelaki itu, dia malah sudah pergi. Yasudah bisa hemat ongkos sehari hahha. Omo aku lupa aku sedang terburu-buru. Akupun lari terbirit-birit. Kulihat di dekat loby teman-teman ku sudah berkumpul. Akupun mengendap-endap masuk ke barisan. Ku tengok kanan dan kiri. Dan tak ada dokter seo seniorku.
“ya moon chae won apa kau tidak akan pernah berubah? Kau memang selalu telat saat kuliah. Tapi apakah kau ingin telat terus di saat pelatihan magangmu.”
Ah mulailah dia melakukan ceramahnya.
“araseo jang mi shi.” Jawabku pada temanku ini. dia memang selalu saja menceramahiku setiap saat dan setiap waktu. apakah benar ia seorang dokter? Kurasa dia lebih tepat menjadi seorang ustazah.
Tak beberapa lama kurasakan seseorang rasa sakit yang amat sangat di daun telingaku.
“a a a  sakit ya! ku lirik siapa yang berani menjewer telingaku.
“ ya? kau berani meneriakiku?”
“a aa aa ne ne maaf sunbae tolong lepaskan aaa apo “
“Kali ini kau ku ampuni. Tapi lain kali jangan harap lain kali kau akan ku lepaskan. APA KAU FAHAM!”
“ne. Maafkan. Tak akan kuulangi lagi.” Kataku kesal sambil mengelus telingaku yang sakit.
 “ baiklah, hari ni kita mulai dengan berkeliling” seo sunbaepun memulai tournya....
Dasar menyebalkan umpatku dalam hati sambil mengepalkan tanganku ke arak si bacot seo
“SIAPA YANG MENEBALKAN!” kata seo sunbae yang tiba-tiba berbalik ke arah kua.
“aniyo “ kataku kaget sambil menyembunyikan tanganku dibelakan tubuh ku dan langsung menunduk.
Tourpun di lanjutkan kami menuju UGD. Aku terus menunduk sambil meruntuki seo sunbae yang memang sejak kuliah selalu saja membulli ku, pasti dia sangat senang sekarang. dan berjalan paling belakang.
“YA MOON CHAE WON apa kau akan kabur? “
“aaa niyo”
Akupun maju dan berjalan di belakangnya. Kami pun berhenti di sebuah ruangan. terlihat beberapa dokter berlarian. Sepertinya ada yang telah mengalami kecelakaan. Aku memandangi sekitar. Omona aaa ada seung gi sunbae. Aaaaaa yaampun dia sangat keren dia berlari menuju ruang operasi. Seo sunbaepun mengajak kami melihat bagaimana proses operasi. Yes aku bisa melihat seung gi sunbae. Waah dia sangat keren. Dia seniorku dulu. Satu angkatan dengan seo sunbae. Ahh dia sangat tampan tanpa sadar aku melamun. Hingga lagi-lagi aku dibentak si bacot seo ini. aaah mengganggu saja
Jong ki pov
Ah sial ban mobilku kempes terpaksa aku harus menaiki taksi. Padahal hari ini aku harus segera ke rumah sakit untuk menemui nunna ku. Lebih tepatnya pacarku sih hehehe. Sepertinya aku harus menyebrang jalan terlebih dahulu. Kulihat di sebrang ada sebuah taksi berhenti. Aku pun langsung berlari dan memasuki taksi tersebut. Dan mengatakan pada supir taksi kemana aku akan pergi. Takku sangka ternyata seorang wanita juga memasuki taksi ini. dari penampilannya sepertinya ia sedang terburu-buru. Aah wanita macam apa dia? Apa dia tidak menyisir rambutnya? Lihatlah bajunya juga kusut. Ah apa peduliku.
“permisi, sepertinya aku dulu yang menaiki taksi ini. Jadi silahkan anda keluar.”  Kataku.
“maaf lebih baik anda saja yang keluar karena saya sedang teruru-buru”
“sepertinya kalian berdua mimiliki tujuan yang sama lebih baik bersama saja.”
“tapi..” ah sebenarnya aku malas satu taksi dengan wanita seperti ini. ah tapi biarlah.
“baiklah ajushi, bisa cepat sedikit tidak?”
Sesampainya di rumah sakit dia berusaha membayar sebagian ongkos taksi. Ah sangat merepotkan tanpa memperdulikannya aku langsung saja pergi. Lagipula menemui nonna ku lebih penting dari separuh ongkos taksi.
Aku pun bergegas menuju ruangan ji hyo nunna. Ah dia sedang berbaring. Sudah beberapa hari ini dia di rawat di rumah sakit ini. ia mengalami radang usus buntu yang cukup serius. Ya sepertinya hal itu dikarenakan kesibukannya. Aku merasa sanat menyesal. Aku bukan pacar yang baik hingga tak memperhatikan makanannya.

Chae won pov
Aahh sungguh lelah sekali. Seharian ini kami berkeliling rumah sakit. Dan mendengar omelan seo sunbae setiap saat. Tapi kenapa selalu aku yang di bentak. Ahh sial aku sudah menjadi incarannya. Akupun menghempaskan tubuhku di kursi samping mesin minuman. Kulihat arloji ku sudah menunjukan pukul 4 sore. Aku pun memejamkan mataku. Betapa kagetnya aku setelah merasakan dinginnya kaleng minuman yang menempel di jidatku. Ah rupanya jang mi.
“ya kau mengagetkanku.” Akupun merebut kaleng minuman di tangannya.
“gomawo” akupun mambukanya dan menyeruputnya.
“ya kau menyukai seunggi sunbae?” tanya jang mi tiba-tiba sampai membuatku tersendak.
“ah, aniyo mana mungkin” elakku
“ halah, kau bahkan memandanginya tanpa berkedip!”
“nene ne na coahe. Puas kau.” Kataku kesal.
“sudahlah” aku pun bangkit dengan kesal. Tepat saat aku bangun dan mulai berjalan beberapa langkah seseorang lewat dihadapanku dan brukk. Aku menabrak seseorang hingga membasahi bajunya denga minumnku.
“ceosunghamnida, katak sambil membungkuk. Begitu kagetnya aku ternya ta dia adalah pria  tadi pagi. Dia terlihat kesal. Namun ia malah langsung pergi begitu saja.
“tunggu! “ ahh dia mu.  tidak memperdulikanku sialan.
“Akupun berlari mengejarnya.
“hei kau mau kemana?” panggil jamng mi.
“aku ada urusan sebentar.” Kataku.
“berhenti hei.!” Kataku sambil mencoba menghadaangnya. Akupun behenti di hadapannya.
“tunggu,” aku mencoba mengatur nafasku dan mengambil uang di sakuku ahh sial dompetku di dalam tas.
“hh aku tidak membawa dompetku jadi kau berikan saja nomor handphone mu atau alamatmu agar aku bisa mengembalikan uang taksi itu.” Dia hanya diam dan memandangiku dari bawah ke atas.
“ya tuan apa yang kau lihat!” kataku smabil menyilangkan tangan di dadaku.
“apa kau menyukaiku?” katanya sontak aku kaget begitu mendengar kata itu.
“mwo?” sebenarnya apa yang di fikirkan.
“kau meminta nomor handphone dan alamatku, apa kau akan menguntitku?” katanya.
“hah? Tuan sepertinya anda salah faham aku hanya ingin mengembalikan uang taksi tapi aku sedang tidak membawa dompetku. Kalau begitu, beginisaja anda bisa menunggu disini dan saya akan mengambil uang sebentar. Hanya sebentar. Jangan kemana-mana.”
Jongki pov
            Setelah menemui Jih hyo noona, aku berencana menemui temanku di kafetaria. Tepi ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba sesorang menabrakku. Ah sial dia menumpahkan minumannya di bajuku. Untung saja hanya sedikit sehinnga tidak terlalu terlihat di kemeja hitamku. Aku langsung saja pergi tanpa memperdulikannya. Tak lama dia malah menghalangi jalanku. Waa ternyata wanita ini lagi. Apa yang mau di lakukan. Hah dia masih bersikeras untuk membayar uang taksi. Apa? Meminta nomor telfon dan no rekening. Apa kau menyukaiku” . dan dia malah menyuruhku menunggunya. Siapa dia berani-beraninya menyuruhku. Kau fikir aku akan menurutimu? Ku lanjutkan tujuan awalku untuk menemui temannku.
 Chae won pov
            Aku menyuruhnya untuk menunggu. Aku berlari ke jang mi dan meminjam uang kepadanya.
            “Moon Chae Won sebenarnya dia siapa?” tanya jangmi
            “Aku berhutang uang taksi kepadanya. Bisakah kau meminjamkanku uang? Dompetku di loker. Palli.”
            “Arrraseo.”
            Aku pun merebut uang yang disodorkan jang mi. Setelah aku menengok ke arah orang tadi dia malah sudah tidak ada. Aku berlari ke tempat berdirinya tadi. Disana kulihat orang tadi berjalan ke arah kantin.
            Akupun berlari mengejarnya “Cogiyo!! Berhenti!”
            Aku berasil mengejarnya sampi di kantin. Di sana ia telah duduk, aku langsung menghampirinya.
            “Anda sangat tidak sopan ya tuan.” Kataku, ia hanya mendongak menatapku yang berada disampingnya.
            Aku menyodorkan uang itu. “Ini uangnya”
            Dia hanya diam. Aku menaruh uangya di meja. “Sekarang aku tidak punya urusan lagi denganmu. Permisi.” Aku sedikit membungkuk namun seseorang memanggilku.
            “Moon Chae won? “
            Aku pun melihat ke orang yang memanggilku itu. dia duduk di depan pria taksi itu. Omo Seung gi sunbae. Kenapa aku tidak menyadari sedari tadi dia berada di situ.
            “Oh, Sunbae.” Kataku gugup sambil menggaruk belakang keplaku.