Sabtu, 14 Februari 2015

FF Chaeki| Please Move On | Chapter 1




Dering suara alarm gila iini membangunkan tidurku. Dengan malas kumatikan alaram itu. Kugeliatkan tubuhku. Dan mencoba menyelaraskan mataku dengan sinar mentari pagi  yang menyinari apartemen kecilku. Aku pun mencoba duduk denan jiwa yang belum berkumpul dengan raganya. Aku masih mengedip-ngedipkan mataku.
“ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!”
Sial aku terlambat. Segera kukenakan kemeja  yang masih terganung di jemuran dan mengenakan clana jeansku. Dilanjut dengan mengenakan sepatu catsku sambil berloncat-loncat menuju ke pintu. Ya aku tidak sempat mandi. I
ni hari pertama magangku bagaimana mungkin aku bisa telat seperti ini. Aah bodohnya aku.
Sial kenapa busnya tidak kunjung datang aaaaa. Lebih baik aku naik taksi. Mataku meliht sekeliling kulihat sebuah taksi berjalan ke arahku. Aku segera menghentikan taksi itu dan naik taksi tersebut.
“ahjushi ke rumah sakit seoul.” Sebutku bersamaan dengan seorang lelaki. Aku pun menengok ke arahnya.
“permisi, sepertinya aku dulu yang menaiki taksi ini. Jadi silahkan anda keluar.” Ucap lelaki itu.
“maaf lebih baik anda saja yang keluar karena saya sedang teruru-buru”
“sepertinya kalian berdua mimiliki tujuan yang sama lebih baik bersama saja.”
“tapi..” kata lelaki itu.
“baiklah ajushi, bisa cepat sedikit tidak?” kataku santai
Taksi pun melaju dengan kencang menuju rs seoul.
Sesampainya
Aku pun turun dengan terburu-buru.
“biar aku saja yang bayar” kata lelaki itu
“aniyo tidak bisa seperti itu. Lebihbaik kita bagi dua saja. Berapa tadi biaayanya.” Aku pun mencari-cari domper di tas ranselku. Setelah aku berusaha keras dan menemukan uang yang akan ku berikan kepada lelaki itu, dia malah sudah pergi. Yasudah bisa hemat ongkos sehari hahha. Omo aku lupa aku sedang terburu-buru. Akupun lari terbirit-birit. Kulihat di dekat loby teman-teman ku sudah berkumpul. Akupun mengendap-endap masuk ke barisan. Ku tengok kanan dan kiri. Dan tak ada dokter seo seniorku.
“ya moon chae won apa kau tidak akan pernah berubah? Kau memang selalu telat saat kuliah. Tapi apakah kau ingin telat terus di saat pelatihan magangmu.”
Ah mulailah dia melakukan ceramahnya.
“araseo jang mi shi.” Jawabku pada temanku ini. dia memang selalu saja menceramahiku setiap saat dan setiap waktu. apakah benar ia seorang dokter? Kurasa dia lebih tepat menjadi seorang ustazah.
Tak beberapa lama kurasakan seseorang rasa sakit yang amat sangat di daun telingaku.
“a a a  sakit ya! ku lirik siapa yang berani menjewer telingaku.
“ ya? kau berani meneriakiku?”
“a aa aa ne ne maaf sunbae tolong lepaskan aaa apo “
“Kali ini kau ku ampuni. Tapi lain kali jangan harap lain kali kau akan ku lepaskan. APA KAU FAHAM!”
“ne. Maafkan. Tak akan kuulangi lagi.” Kataku kesal sambil mengelus telingaku yang sakit.
 “ baiklah, hari ni kita mulai dengan berkeliling” seo sunbaepun memulai tournya....
Dasar menyebalkan umpatku dalam hati sambil mengepalkan tanganku ke arak si bacot seo
“SIAPA YANG MENEBALKAN!” kata seo sunbae yang tiba-tiba berbalik ke arah kua.
“aniyo “ kataku kaget sambil menyembunyikan tanganku dibelakan tubuh ku dan langsung menunduk.
Tourpun di lanjutkan kami menuju UGD. Aku terus menunduk sambil meruntuki seo sunbae yang memang sejak kuliah selalu saja membulli ku, pasti dia sangat senang sekarang. dan berjalan paling belakang.
“YA MOON CHAE WON apa kau akan kabur? “
“aaa niyo”
Akupun maju dan berjalan di belakangnya. Kami pun berhenti di sebuah ruangan. terlihat beberapa dokter berlarian. Sepertinya ada yang telah mengalami kecelakaan. Aku memandangi sekitar. Omona aaa ada seung gi sunbae. Aaaaaa yaampun dia sangat keren dia berlari menuju ruang operasi. Seo sunbaepun mengajak kami melihat bagaimana proses operasi. Yes aku bisa melihat seung gi sunbae. Waah dia sangat keren. Dia seniorku dulu. Satu angkatan dengan seo sunbae. Ahh dia sangat tampan tanpa sadar aku melamun. Hingga lagi-lagi aku dibentak si bacot seo ini. aaah mengganggu saja
Jong ki pov
Ah sial ban mobilku kempes terpaksa aku harus menaiki taksi. Padahal hari ini aku harus segera ke rumah sakit untuk menemui nunna ku. Lebih tepatnya pacarku sih hehehe. Sepertinya aku harus menyebrang jalan terlebih dahulu. Kulihat di sebrang ada sebuah taksi berhenti. Aku pun langsung berlari dan memasuki taksi tersebut. Dan mengatakan pada supir taksi kemana aku akan pergi. Takku sangka ternyata seorang wanita juga memasuki taksi ini. dari penampilannya sepertinya ia sedang terburu-buru. Aah wanita macam apa dia? Apa dia tidak menyisir rambutnya? Lihatlah bajunya juga kusut. Ah apa peduliku.
“permisi, sepertinya aku dulu yang menaiki taksi ini. Jadi silahkan anda keluar.”  Kataku.
“maaf lebih baik anda saja yang keluar karena saya sedang teruru-buru”
“sepertinya kalian berdua mimiliki tujuan yang sama lebih baik bersama saja.”
“tapi..” ah sebenarnya aku malas satu taksi dengan wanita seperti ini. ah tapi biarlah.
“baiklah ajushi, bisa cepat sedikit tidak?”
Sesampainya di rumah sakit dia berusaha membayar sebagian ongkos taksi. Ah sangat merepotkan tanpa memperdulikannya aku langsung saja pergi. Lagipula menemui nonna ku lebih penting dari separuh ongkos taksi.
Aku pun bergegas menuju ruangan ji hyo nunna. Ah dia sedang berbaring. Sudah beberapa hari ini dia di rawat di rumah sakit ini. ia mengalami radang usus buntu yang cukup serius. Ya sepertinya hal itu dikarenakan kesibukannya. Aku merasa sanat menyesal. Aku bukan pacar yang baik hingga tak memperhatikan makanannya.

Chae won pov
Aahh sungguh lelah sekali. Seharian ini kami berkeliling rumah sakit. Dan mendengar omelan seo sunbae setiap saat. Tapi kenapa selalu aku yang di bentak. Ahh sial aku sudah menjadi incarannya. Akupun menghempaskan tubuhku di kursi samping mesin minuman. Kulihat arloji ku sudah menunjukan pukul 4 sore. Aku pun memejamkan mataku. Betapa kagetnya aku setelah merasakan dinginnya kaleng minuman yang menempel di jidatku. Ah rupanya jang mi.
“ya kau mengagetkanku.” Akupun merebut kaleng minuman di tangannya.
“gomawo” akupun mambukanya dan menyeruputnya.
“ya kau menyukai seunggi sunbae?” tanya jang mi tiba-tiba sampai membuatku tersendak.
“ah, aniyo mana mungkin” elakku
“ halah, kau bahkan memandanginya tanpa berkedip!”
“nene ne na coahe. Puas kau.” Kataku kesal.
“sudahlah” aku pun bangkit dengan kesal. Tepat saat aku bangun dan mulai berjalan beberapa langkah seseorang lewat dihadapanku dan brukk. Aku menabrak seseorang hingga membasahi bajunya denga minumnku.
“ceosunghamnida, katak sambil membungkuk. Begitu kagetnya aku ternya ta dia adalah pria  tadi pagi. Dia terlihat kesal. Namun ia malah langsung pergi begitu saja.
“tunggu! “ ahh dia mu.  tidak memperdulikanku sialan.
“Akupun berlari mengejarnya.
“hei kau mau kemana?” panggil jamng mi.
“aku ada urusan sebentar.” Kataku.
“berhenti hei.!” Kataku sambil mencoba menghadaangnya. Akupun behenti di hadapannya.
“tunggu,” aku mencoba mengatur nafasku dan mengambil uang di sakuku ahh sial dompetku di dalam tas.
“hh aku tidak membawa dompetku jadi kau berikan saja nomor handphone mu atau alamatmu agar aku bisa mengembalikan uang taksi itu.” Dia hanya diam dan memandangiku dari bawah ke atas.
“ya tuan apa yang kau lihat!” kataku smabil menyilangkan tangan di dadaku.
“apa kau menyukaiku?” katanya sontak aku kaget begitu mendengar kata itu.
“mwo?” sebenarnya apa yang di fikirkan.
“kau meminta nomor handphone dan alamatku, apa kau akan menguntitku?” katanya.
“hah? Tuan sepertinya anda salah faham aku hanya ingin mengembalikan uang taksi tapi aku sedang tidak membawa dompetku. Kalau begitu, beginisaja anda bisa menunggu disini dan saya akan mengambil uang sebentar. Hanya sebentar. Jangan kemana-mana.”
Jongki pov
            Setelah menemui Jih hyo noona, aku berencana menemui temanku di kafetaria. Tepi ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba sesorang menabrakku. Ah sial dia menumpahkan minumannya di bajuku. Untung saja hanya sedikit sehinnga tidak terlalu terlihat di kemeja hitamku. Aku langsung saja pergi tanpa memperdulikannya. Tak lama dia malah menghalangi jalanku. Waa ternyata wanita ini lagi. Apa yang mau di lakukan. Hah dia masih bersikeras untuk membayar uang taksi. Apa? Meminta nomor telfon dan no rekening. Apa kau menyukaiku” . dan dia malah menyuruhku menunggunya. Siapa dia berani-beraninya menyuruhku. Kau fikir aku akan menurutimu? Ku lanjutkan tujuan awalku untuk menemui temannku.
 Chae won pov
            Aku menyuruhnya untuk menunggu. Aku berlari ke jang mi dan meminjam uang kepadanya.
            “Moon Chae Won sebenarnya dia siapa?” tanya jangmi
            “Aku berhutang uang taksi kepadanya. Bisakah kau meminjamkanku uang? Dompetku di loker. Palli.”
            “Arrraseo.”
            Aku pun merebut uang yang disodorkan jang mi. Setelah aku menengok ke arah orang tadi dia malah sudah tidak ada. Aku berlari ke tempat berdirinya tadi. Disana kulihat orang tadi berjalan ke arah kantin.
            Akupun berlari mengejarnya “Cogiyo!! Berhenti!”
            Aku berasil mengejarnya sampi di kantin. Di sana ia telah duduk, aku langsung menghampirinya.
            “Anda sangat tidak sopan ya tuan.” Kataku, ia hanya mendongak menatapku yang berada disampingnya.
            Aku menyodorkan uang itu. “Ini uangnya”
            Dia hanya diam. Aku menaruh uangya di meja. “Sekarang aku tidak punya urusan lagi denganmu. Permisi.” Aku sedikit membungkuk namun seseorang memanggilku.
            “Moon Chae won? “
            Aku pun melihat ke orang yang memanggilku itu. dia duduk di depan pria taksi itu. Omo Seung gi sunbae. Kenapa aku tidak menyadari sedari tadi dia berada di situ.
            “Oh, Sunbae.” Kataku gugup sambil menggaruk belakang keplaku.

            

3 komentar: