Dering suara alarm gila iini membangunkan tidurku. Dengan malas kumatikan alaram itu. Kugeliatkan tubuhku. Dan mencoba menyelaraskan mataku dengan sinar mentari pagi yang menyinari apartemen kecilku. Aku pun mencoba duduk denan jiwa yang belum berkumpul dengan raganya. Aku masih mengedip-ngedipkan mataku.
“ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!”
Sial aku terlambat. Segera kukenakan kemeja yang masih terganung di jemuran dan mengenakan clana jeansku. Dilanjut dengan mengenakan sepatu catsku sambil berloncat-loncat menuju ke pintu. Ya aku tidak sempat mandi. I
ni hari pertama
magangku bagaimana mungkin aku bisa telat seperti ini. Aah bodohnya aku.
Sial kenapa busnya tidak kunjung datang aaaaa. Lebih baik
aku naik taksi. Mataku meliht sekeliling kulihat sebuah taksi berjalan ke
arahku. Aku segera menghentikan taksi itu dan naik taksi tersebut.
“ahjushi ke rumah sakit seoul.” Sebutku bersamaan dengan
seorang lelaki. Aku pun menengok ke arahnya.
“permisi, sepertinya aku dulu yang menaiki taksi ini. Jadi
silahkan anda keluar.” Ucap lelaki itu.
“maaf lebih baik anda saja yang keluar karena saya sedang
teruru-buru”
“sepertinya kalian berdua mimiliki tujuan yang sama lebih
baik bersama saja.”
“tapi..” kata lelaki itu.
“baiklah ajushi, bisa cepat sedikit tidak?” kataku santai
Taksi pun melaju dengan kencang menuju rs seoul.
Sesampainya
Aku pun turun dengan terburu-buru.
“biar aku saja yang bayar” kata lelaki itu
“aniyo tidak bisa seperti itu. Lebihbaik kita bagi dua saja.
Berapa tadi biaayanya.” Aku pun mencari-cari domper di tas ranselku. Setelah
aku berusaha keras dan menemukan uang yang akan ku berikan kepada lelaki itu,
dia malah sudah pergi. Yasudah bisa hemat ongkos sehari hahha. Omo aku lupa aku
sedang terburu-buru. Akupun lari terbirit-birit. Kulihat di dekat loby
teman-teman ku sudah berkumpul. Akupun mengendap-endap masuk ke barisan. Ku
tengok kanan dan kiri. Dan tak ada dokter seo seniorku.
“ya moon chae won apa kau tidak akan pernah berubah? Kau
memang selalu telat saat kuliah. Tapi apakah kau ingin telat terus di saat
pelatihan magangmu.”
Ah mulailah dia melakukan ceramahnya.
“araseo jang mi shi.” Jawabku pada temanku ini. dia memang
selalu saja menceramahiku setiap saat dan setiap waktu. apakah benar ia seorang
dokter? Kurasa dia lebih tepat menjadi seorang ustazah.
Tak beberapa lama kurasakan seseorang rasa sakit yang amat
sangat di daun telingaku.
“a a a sakit ya! ku
lirik siapa yang berani menjewer telingaku.
“ ya? kau berani meneriakiku?”
“a aa aa ne ne maaf sunbae tolong lepaskan aaa apo “
“Kali ini kau ku ampuni. Tapi lain kali jangan harap lain
kali kau akan ku lepaskan. APA KAU FAHAM!”
“ne. Maafkan. Tak akan kuulangi lagi.” Kataku kesal sambil
mengelus telingaku yang sakit.
“ baiklah, hari ni
kita mulai dengan berkeliling” seo sunbaepun memulai tournya....
Dasar menyebalkan umpatku dalam hati sambil mengepalkan
tanganku ke arak si bacot seo
“SIAPA YANG MENEBALKAN!” kata seo sunbae yang tiba-tiba
berbalik ke arah kua.
“aniyo “ kataku kaget sambil menyembunyikan tanganku
dibelakan tubuh ku dan langsung menunduk.
Tourpun di lanjutkan kami menuju UGD. Aku terus menunduk
sambil meruntuki seo sunbae yang memang sejak kuliah selalu saja membulli ku,
pasti dia sangat senang sekarang. dan berjalan paling belakang.
“YA MOON CHAE WON apa kau akan kabur? “
“aaa niyo”
Akupun maju dan berjalan di belakangnya. Kami pun berhenti
di sebuah ruangan. terlihat beberapa dokter berlarian. Sepertinya ada yang
telah mengalami kecelakaan. Aku memandangi sekitar. Omona aaa ada seung gi
sunbae. Aaaaaa yaampun dia sangat keren dia berlari menuju ruang operasi. Seo
sunbaepun mengajak kami melihat bagaimana proses operasi. Yes aku bisa melihat
seung gi sunbae. Waah dia sangat keren. Dia seniorku dulu. Satu angkatan dengan
seo sunbae. Ahh dia sangat tampan tanpa sadar aku melamun. Hingga lagi-lagi aku
dibentak si bacot seo ini. aaah mengganggu saja
Jong ki pov
Ah sial ban mobilku kempes terpaksa aku harus menaiki taksi.
Padahal hari ini aku harus segera ke rumah sakit untuk menemui nunna ku. Lebih
tepatnya pacarku sih hehehe. Sepertinya aku harus menyebrang jalan terlebih
dahulu. Kulihat di sebrang ada sebuah taksi berhenti. Aku pun langsung berlari
dan memasuki taksi tersebut. Dan mengatakan pada supir taksi kemana aku akan
pergi. Takku sangka ternyata seorang wanita juga memasuki taksi ini. dari
penampilannya sepertinya ia sedang terburu-buru. Aah wanita macam apa dia? Apa
dia tidak menyisir rambutnya? Lihatlah bajunya juga kusut. Ah apa peduliku.
“permisi, sepertinya aku dulu yang menaiki taksi ini. Jadi
silahkan anda keluar.” Kataku.
“maaf lebih baik anda saja yang keluar karena saya sedang
teruru-buru”
“sepertinya kalian berdua mimiliki tujuan yang sama lebih
baik bersama saja.”
“tapi..” ah sebenarnya aku malas satu taksi dengan wanita
seperti ini. ah tapi biarlah.
“baiklah ajushi, bisa cepat sedikit tidak?”
Sesampainya di rumah sakit dia berusaha membayar sebagian
ongkos taksi. Ah sangat merepotkan tanpa memperdulikannya aku langsung saja
pergi. Lagipula menemui nonna ku lebih penting dari separuh ongkos taksi.
Aku pun bergegas menuju ruangan ji hyo nunna. Ah dia sedang
berbaring. Sudah beberapa hari ini dia di rawat di rumah sakit ini. ia
mengalami radang usus buntu yang cukup serius. Ya sepertinya hal itu
dikarenakan kesibukannya. Aku merasa sanat menyesal. Aku bukan pacar yang baik
hingga tak memperhatikan makanannya.
Chae won pov
Aahh sungguh lelah sekali. Seharian ini kami berkeliling
rumah sakit. Dan mendengar omelan seo sunbae setiap saat. Tapi kenapa selalu
aku yang di bentak. Ahh sial aku sudah menjadi incarannya. Akupun menghempaskan
tubuhku di kursi samping mesin minuman. Kulihat arloji ku sudah menunjukan
pukul 4 sore. Aku pun memejamkan mataku. Betapa kagetnya aku setelah merasakan
dinginnya kaleng minuman yang menempel di jidatku. Ah rupanya jang mi.
“ya kau mengagetkanku.” Akupun merebut kaleng minuman di
tangannya.
“gomawo” akupun mambukanya dan menyeruputnya.
“ya kau menyukai seunggi sunbae?” tanya jang mi tiba-tiba
sampai membuatku tersendak.
“ah, aniyo mana mungkin” elakku
“ halah, kau bahkan memandanginya tanpa berkedip!”
“nene ne na coahe. Puas kau.” Kataku kesal.
“sudahlah” aku pun bangkit dengan kesal. Tepat saat aku
bangun dan mulai berjalan beberapa langkah seseorang lewat dihadapanku dan
brukk. Aku menabrak seseorang hingga membasahi bajunya denga minumnku.
“ceosunghamnida, katak sambil membungkuk. Begitu kagetnya
aku ternya ta dia adalah pria tadi pagi.
Dia terlihat kesal. Namun ia malah langsung pergi begitu saja.
“tunggu! “ ahh dia mu.
tidak memperdulikanku sialan.
“Akupun berlari mengejarnya.
“hei kau mau kemana?” panggil jamng mi.
“aku ada urusan sebentar.” Kataku.
“berhenti hei.!” Kataku sambil mencoba menghadaangnya.
Akupun behenti di hadapannya.
“tunggu,” aku mencoba mengatur nafasku dan mengambil uang di
sakuku ahh sial dompetku di dalam tas.
“hh aku tidak membawa dompetku jadi kau berikan saja nomor
handphone mu atau alamatmu agar aku bisa mengembalikan uang taksi itu.” Dia
hanya diam dan memandangiku dari bawah ke atas.
“ya tuan apa yang kau lihat!” kataku smabil menyilangkan
tangan di dadaku.
“apa kau menyukaiku?” katanya sontak aku kaget begitu
mendengar kata itu.
“mwo?” sebenarnya apa yang di fikirkan.
“kau meminta nomor handphone dan alamatku, apa kau akan
menguntitku?” katanya.
“hah? Tuan sepertinya anda salah faham aku hanya ingin
mengembalikan uang taksi tapi aku sedang tidak membawa dompetku. Kalau begitu,
beginisaja anda bisa menunggu disini dan saya akan mengambil uang sebentar.
Hanya sebentar. Jangan kemana-mana.”
Jongki pov
Setelah
menemui Jih hyo noona, aku berencana menemui temanku di kafetaria. Tepi ketika
aku sedang berjalan, tiba-tiba sesorang menabrakku. Ah sial dia menumpahkan
minumannya di bajuku. Untung saja hanya sedikit sehinnga tidak terlalu terlihat
di kemeja hitamku. Aku langsung saja pergi tanpa memperdulikannya. Tak lama dia
malah menghalangi jalanku. Waa ternyata wanita ini lagi. Apa yang mau di
lakukan. Hah dia masih bersikeras untuk membayar uang taksi. Apa? Meminta nomor
telfon dan no rekening. Apa kau menyukaiku” . dan dia malah menyuruhku
menunggunya. Siapa dia berani-beraninya menyuruhku. Kau fikir aku akan
menurutimu? Ku lanjutkan tujuan awalku untuk menemui temannku.
Chae won pov
Aku
menyuruhnya untuk menunggu. Aku berlari ke jang mi dan meminjam uang kepadanya.
“Moon Chae
Won sebenarnya dia siapa?” tanya jangmi
“Aku
berhutang uang taksi kepadanya. Bisakah kau meminjamkanku uang? Dompetku di
loker. Palli.”
“Arrraseo.”
Aku pun
merebut uang yang disodorkan jang mi. Setelah aku menengok ke arah orang tadi
dia malah sudah tidak ada. Aku berlari ke tempat berdirinya tadi. Disana kulihat
orang tadi berjalan ke arah kantin.
Akupun berlari
mengejarnya “Cogiyo!! Berhenti!”
Aku berasil
mengejarnya sampi di kantin. Di sana ia telah duduk, aku langsung
menghampirinya.
“Anda
sangat tidak sopan ya tuan.” Kataku, ia hanya mendongak menatapku yang berada
disampingnya.
Aku menyodorkan
uang itu. “Ini uangnya”
Dia hanya
diam. Aku menaruh uangya di meja. “Sekarang aku tidak punya urusan lagi
denganmu. Permisi.” Aku sedikit membungkuk namun seseorang memanggilku.
“Moon Chae
won? “
Aku pun
melihat ke orang yang memanggilku itu. dia duduk di depan pria taksi itu. Omo
Seung gi sunbae. Kenapa aku tidak menyadari sedari tadi dia berada di situ.
“Oh,
Sunbae.” Kataku gugup sambil menggaruk belakang keplaku.
lagi lagi :)
BalasHapusaku bingung mau lanjutin yang ini apa ngga. kayanya aku lanjutin yang new love dulu deh mian yaa chingu
Hapuslagi lagi :)
BalasHapus