Title : Please Move On
Chapter 5
Author : Happyreading
Genre : Romance , Sad gagal
Cast:
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung gi
Song Ji Hyo
dan another cast lainnya
Atas bertebarnya typo dan segala kekurangan di chapter sebelumnya saya
minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena sudah saya peringatkan, bahwa banyak
kesembrawudan di dalamnya. Sekali lagi Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada
kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you
guys like it. Maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah. Mungkin saat
membaca ini kebosanan akan melanda di benak anda. Typo bertebaran dimana-mana. Oh ya terimakasih sudah sudi membaca ff saya.
Teman-teman sekalian jangan segan untuk komentar yaaa... ^_^ Yuk cuss
~~~
joong ki
duduk di sofa joong ki memandangi surat dari song ji hyo. Ia terdiam dan tanpa
ekspresi.
“noona, kenapa kau meninggalkan ku seperti ini? aku bahkan tidak
tahu bahwa kau sakit. pacar macam apa aku ini. maafkan aku noona.” Renung joong ki dalam lamunannya.
namun
lamunanya di bubarkan oleh suara pencetan sandi. Ia bingung siapa yang sedang
mencoba membobol pintu rumahnya. Ia melihat di layar kecil di dekat pintu.
“Dokter
moon?”
Ia tak
langsung membukakan pintu. Ia memandangi tingkah chae won yang sedang mabuk
itu. joong ki sedikit terkekeh melihat tingkah chae won itu.
“apa dia
sedang mabuk?”
Joong ki
akhirnya membuka pintunya. Joong ki menghalangi chae won. Namun chae won
mendorong bahu joong ki.
Chae won
melemparkan tasnya ke sembarang tempat. Ia kemudian membuka bagian atas kancing
bajunya. Dan melemparkan dirinya ke sofa dengan posisi telungkup.
Joong ki
menghampiri chae won. Ia berlutut di samping sofa. Kemudian mendorong bahu chae
won “Dokter moon”
Chae won
memiringkah kepalanya menghadap joong ki. joong ki sedikit tertegun karena mata
chae won mulai berair.
“Sunbae, aku
belum pernah mengatakan ini sebelumnya.” Ujar chae won. Ia kemudian mendengus
ingusnya yang hampir menetes. Air matanya semakin deras menetes. “Aku
menyuaimu.” Joong ki tertegun. Ia semakin penasaran apa yang akan diakatakan
chae won selanjutnya.
“Aku sudah
menykaimu sejak SMA. Saat aku mos dulu. Kala itu, aku sedang di kerjai oleh
beberapa senior, dan kau memebantuku. Aku tidak akan melupakannya.” Lagi-lagi
chae won mndengus.
“Lalu
setelah itu, aku mulai memperhatikanmu. Aku juga masuk fakultas yang sama
denganmu dan sekarang satu rumah sakit denganmu. aku tdak tahu kenapa aku
begitu bodoh dan tak berani mengungkapkan nya padamu segera.”
“Kenda WAE!”
tangan kiri chae won mencengkram kerah baju joong ki. joong ki kaget namun ia
tak mengelurkan suara sedikitpun.
“Kenapa kau
menikah dengan Im Yoona sialan itu? eoh? WAE!!!!!” setelah mengatakan itu chae
won sudah terkapar.
Sementara
joong ki tersenyum. “menikah dengan Im yoona?” joong ki menyadari sesuatu. Ia
lagi-lagi tersenyum. “Apa dia menyukai seung gi?”
~~~
Chae won
menerjapkan matanya. Ia menggaruk dahinya kemudian mengelap cairan bening di
sudut bibirnya. Ia mulai melihat sekitar. Didapatinya samar-samar banyangan
seoran lelaki yang sedang berdiri di dapur.
Chae won
mengucek matanya memastikan apa yang ia lihat itu benar adanya.
“Apa aku
nekat ke rumah seung gi sunbae dan mengungkapkannya?” gumamnya.
Ia kembali
mengucek matanya.
“Song joong
ki shi???”
Ia terlonjak
kaget. Sekali lagi chae own melihat sekitar. Ia baru menyadari bahwa ternyata
ini bukanlah apartemennya. Ia mengingat kejadian semalam saat ia menerobos
masuk kedalam rumah joong ki. ia menepuk dahinya.
Chae won
segera memunguti barang-barangnya yang berserakan di mana-mana dengan gugup.
Seteleh memungutinya ia pun menghampiri joong ki.
“Joong ki ss
shi, anyeong.” Chae won melambaikan tangan ke joong ki. entah apa yang
terlintas di benaknya hingga ia melambakan tangan seperti itu bukannya meminta
maaf atau bagaimana.
Joong ki
menahan tawanya dengan kepalan tangannya. “Dokter moon semalam,-“
“Aa aa iya
aku sudah tahu.” Chae won kemudian membungkuk kepad ajoong ki.
“Aku minta
maaf atas kelancanganku mengganggumu di malam hari dan bahkan masuk begitu saja
kedala apartemenmu.” Lanjutnya.
Joong ki
hanya mengangguk.
“Baiklah,
aku pamit pulang. Permisi. Terimaksaih atas perhatiannya.” Chae won hendak
pergi. Namun kemudian ia malah berbalik dan kembali bertanya kepada joong ki
“joong ki shi, apa aku melakukan sesuatu yang mengerikan saat aku mabuk?”
“hmmm,aa-“
“Ani, ani,
tak usah di ceritakkan kepadaku. Aku tahu. Hmmm. Maafkan aku.” Ujar chae won
tiba-tiba. ia kemudaian kembali membungkuk dan pergi. Namun saat sampai di
pintu chae won melambaikan tangannya.
~~~
Hari ini
adalah hari pernikahan seung gi. Chae won berdiam diri di apartemennya.
“inilah akhirnya, dia akan menikah. Apa aku harus kesana? Kenapa
aku harus? Ya aku kan sudah di kasih undangan. Aku tidak mau rasanya aku tidak
akan rela melihatnya bersanding dengan wanita lain. Lalu aku akan tetap
menunggunya dan tidak merelakanny? Begitu? Sungguh kekanak-kanakan.” Begitulah kurang lebihnya perasaan chae won kala itu.
Ia yang
tengah berbaring terlentang lalu menutupi wajahnya dengan selimut.
“Tidak moon
chae won kau tidak boleh seperti ini.” gumamnya.
Tiba-tiba
perkataan seseorang terlintas di benaknya “Jika kau benar-benar mencintai
seseorang, bukankah tidak selalu harus memiliki orang itu? dengan melihat orang
yang kau cintai itu bahagia itu sudah cukup bagiku.”
Kata-kata
itu pernah ia dengar di suatu tempat entah dimana.
“Apa?
Mencintai tanpa hars memiliki? Mana mungkin aku bisa begitu? Tidak mau! Cinta macam
apa itu?” ujar chae won setelah menurunkan selimut dari wajahnya. Kemudian ia
kemali menutupi wajahnya dengan selimut.
“tidak aku
tidak akan ke sana.”
~~~
Chae won
keluar dari apartemennya dengan mengenakan kemeja hitam dan celana lepis.
Ditambah dengan tas cangkleknya. Ia khirnya memutuskan untuk kesana dan
merelakan seung gi karena semuanya sudah terlambat dan diakibatkan oleh
kesalahannya sendiri sehingga ia merasa semuanya sudah terlanjur dan dia harus
kesana. Walaupun dengan berat hati.
di gedung
pernikahan Seung gi.
Chae won
berpapasan dengan seung gi di depan pintu. Ia kemudian bersalaman dan berkata
“Selamat ya sunbae.” seung gi membalas jabatan tangan chae won.
“Kau datang?
kufikir kau tidak akan datang karen acara sudah akan segera di mulai.”
Chae won
menggaruk belakang kepalanya “Eheheh iya, aku ada urusan tadi.”
“Ya sudah
silahkan masuk. Nikmati makanannya ya.”
“ ya, aku
akan menikmatinya.” Ujar chae won. Kemudiam masuk.
Chae won
masuk dan melihat ke berbagai penjuru. Ia menemukan seseorang yang melambaikan
tangan ke padanya.
“Chae won
ah!”panggil orang itu.
Chae won
menghampiri orang itu. “Ahh Jang mi ah.” kemudian duduk di samping jang mi.
Jang mi duduk bersama chang wook.
Jang mi
tiba-tiba meraih wajah chae won ke hadapannya dan berkata “Chae won ah, Neo
gwenchana?”
Chae won
sedikit kesal dan mendorong jang mi agar melepaskannya. “Aishh, apa sih!”
Jang mi pun
melepaskan chae won dan kembali keposisinya semula. “apa kau benar-benar
baik-baik saja?”
chae won
meraih minuman di hadapannya kmudian meminumnya setengah. “Aku baik-baik saja.”
“aku tidak
menyangka kau akan datang moon chae won.” Ujar chang wook kemudian.
“Ihh, memang
kenapa sih?” tanya chae won.
“Ani, hmm
baguslah jika kau sudah datang.” jawab chang wook sedikit gugup karena ia tahu
chae won menyukai seung gi sunbae dan sekalarang malah datang ke penikahan
seung gi dengan tenang. Ia awalnya khawatir bagaimana jika chae won akan
mengamuk di terngah resepsi nanti.
“Kau ingin
datang ke pernikahan atau berkabung sih? memakai kemeja hitam dan celana jeans
seperti itu.” ujar jang mi menyadari pakaian chae won yang tidak seharusnya.
“Hatiku
sedang berkabng sekarang. Jadi aku mengenakan ini.”
Acara pun
sudah dimulai karena Mc sudah memanggil mempelai wanita. Chae won memandang
yoona yang berjalan sangat anggun dan cantik di altar.
“Dia (seung gi) pasti sangat bahagia, ternyata Yoona benar-benar
sangat cantik. Bagaimana bsa aku dibandingkan dengan dia. Jadi ada untungnya
juga aku tidak mengatakan perasaanku padanya. Jadi dia tidak perlu repot menolakku.”
Renung chae won dalam hati.
Mempelai
pria pun masuk. Chae won memandangi seung gi yang berjalan dengan gagah menuju
altar tanpa berkedip. Lagi-lagi ia terbuai oleh ketampanan seung gi. Namun
seketik rasa itu berubah ketika melihat seung gi memandang calon isterinya yang
berdiri di ujung sana.
Seung gi
kini telah menggandeng lengan yoona dan siap mengucapkan janji pernikahan.
Janji itu pun telah keluar dari mulut seung gi dengan lancar. Tanpa sadar
setiti air mata telah jatuh dari mata indah chae won. Chae won segera
menghapusnya. Sepertinya ia sudah tidak kuat melihat pemanangan ini. ia pun
segera menuju ke toilet.
Di dalam
toilet.
Chae won
mencuci tangannya sambil melamun. Hingga tanpa ia sadari ia telah mencuci
tangannya beberapa kali. Ia pun segera sadar ketika seorang masuk. Ia segera
menyelesaikan urusannya dan meraih tasnya lalu keluar dari toilet.
Namun ia di
kagetkan oleh sesosok lelaki ganteng yang tengah bersender di dinding depan toilet wanita.
“Song joong
ki shi, apa yang sedang kau lakukan disini? Apa kau sedang menguntit
seseorang?”
Joong ki
sedikit terkekeh mendengar tuduhan chae won. “Tidak, aku sedang menunggumu.
Kenapa kau lama sekali di sana?” tanya joong ki.
“Apa?
Menungguku? Jadi kau mengikutiku?”
Flashback
Joong ki
datang dan bersalaman dengan Seung gi dan seperti biasa melakukan perbincangan
panjang dengan sahabatnya itu.
Joong ki pun
masuk dan duduk bersama teman-teman satu angkatannya dulu. Ia melihat seorang
di depannya melambai kepada seseorang di pintu. Ia melihat chae won mendekat
dan bergabung bersama jang mi. Joong ki bisa mendengar obrolan orang-orang di
depannya itu. joong ki bahkan sedikit terkekeh setelah mendengar chae won
berkata “hatiku sedang berkabung sekarang. Jadi aku memakai ini”
Joong ki
merasa chae won sangat aneh. Ia terihat tegar dan seperti sudah merelakan
oarang yang ia cintai menikah dengan orang lain. Joong ki melihat chae won
menitihkan air mata. Raut wajah joong ki berubah menjadi ikut sedih. Kemudian
ia melihat chae won bangkit dari tempat duduknya. Ia pun mengikuti chae won.
Flash back
end
“tadi aku
melihatmu masuk ke toilet. Aku fikir kau akan bunuh diri atau semacanya.” Ujar
joong ki santai.
“Heol, enak
saja aku tidak akan melakukan hal semacam itu hanya karena seung gi sunbae.”
ujar chae won lancar. Namun kemudian ia menyadari ucapannya kenapa ia
mengatakan itu. sama saja berkata kalau ia menyukai seung gi. Ia segera menutup
mulutnya rapat.
Joong ki
terkekeh.
“kenapa kau
tertawa? apa mungkin kau sudah tahu?”
Joong ki
langsung terdiam dan menegakkan posisinya ia mengangkat bahunya.
“Kapan aku
mengatakannya?”
Chae won
tiba-tiba mengingat sesuatu.
“aku sudah menyukaimu sejak SMA....” Chae won menarik kerah baju
joong ki. “Kendae WAE!” “Kenapa kau menikah dengan Im Yoona sialan itu? eoh?
WAE!!!!!”
Ia memegangi
dahinya. Dan kemudian mengacak rambutnya frustasi. Menyadari keteledorannya
masuk rumah orang lain. Sehingga orang lain mengetahui rahasianya itu. dan lagi
yang tahu tak lain tak bukan adalah teman seung gi sendiri. Yaitu song joong
ki.
~~~
Joong ki
mengajak cha won minum di sebuah kedai soju.
Joong ki
menuang soju ke gelasnnya. Kemudian ke gelas chae won. Chae own segera
menenggaknya.
Chae won
menghela nafas. “apa lagi yang kukatakan selain itu?” tanya nya.
Joong ki
meminum sojunya. “tidak, kau tidak mengatakan apapun lagi. Setelah mengatakan
itu kau langsung tertidur.”
“fiuh,
syukurlah.” Chae won kemudian menyumpit telur dadar di depannya dn kemudian
memakannya dengan lahap.
“Dokter
moon, apa kau sangat lapar?” tanya joong ki karena chae won memakan satu porsi
telur dadar gulung dengan begitu cepat.
Chae won
berusaha menelen telur di mulutnya. “Ne, aku tidak makan apapun di pernikahan
itu. padahal biasanya aku sangat senang jika hadir di acara pernikahan. Tapi
tadi aku sunggguh tidak berselera.”
Joong ki
sedikit tersenyum.
“Tapi joong
ki shi, tak usah paggilaku dokter moon. Panggil saja moon chae won. Lagipula
aku bukan doktermu lagi.”
joong ki
menganggukkan kepalanya pelan “hmm, baiklah.”
“tapi kali
ini kau yang akan mentraktir bukan?” tanya chae won kemudian.
Joong ki
tersenyum “ne, tentu saja. Silahkan pesan apapun yang kau mau.”
Chae won
girang “Benarkah?”
“Ahjuma
berikan kami seobot soju dan telur dadar lagi.” Ujar chae won dengan nada
sedikit keras kepada ahjuma pemilik kedai.
Mereka pun berbincang-bincang
dan bercanda. Joong ki tidak menyangka chae won begitu lucu dan sangat mudah
bergaul.
~~~
chae won dan
jang mi berjalan bersama menuju parkiran mobil rumah sakit.
“jang mi ah
bagaimana jika aku yang menyetir? Eoh?” tanya chae won.
“Andwae! Tidak
boleh! Kau kan tidak punya sim.”
“jang mi ah.
jebal. Sekali saja! Aku bisa kok mengendarai mobil.” Ujar chae won.
“Ti-dak-bo-leh!”
ujarjang mi sambil memencet tombol dari kunci mobilnya.
“Ayolah. Sekali
saja.” Rajuk chae won. Ia bahkan memasang tatapan memelas. Akhirnya jang mi tak
sanggup menolak. Ia tahu chae won memeng bisa mangendarai mobil. Namun, memeng
belum punya sim saja.
Mereka kini
menuju apartemen chae won. Karena chae won berjanji akan mengajak jang mi ke
rumah barunya itu.
Chae won
bisa dengan mulis mengendarai mobil itu. mereka pun sampai di parkiran. Chae won
memarkirkan mobil dengan mulus. Jang mi pun keluar dari mobil terlebih dahulu. Chae
won melepaskan savety belt nya dan mengambil tasnya di jok belakang. Kemudian membuka
pintu mobil.
Dug
Chae won
terkejut. Ia melihat ke sampingnya. matanya terbelalak mendapati pintu mobil
jang mi yang menempel ke mobil orang lain. Ternyata chae won memarkirkan mobil
terlalu mepet dengan mobil di sampingnya itu.
“Moon chae
won?” panggil jang mi.
Chae won
menatap jang mi dengan wajah memealas ketakutan “ Jang mi ah eotokkae?”
Chae won
kini telah kemuar dari mobl. Ia berdiri di antara mobil jang mi dan mobil
seseorang yang ia penyokkan.
“apa
penyoknya parah?” tanya jang mi.
“tidak,
hanya sedikit dan lecet sedikit.” Jawab chae won sembari menyentuh penyokan
itu.
jang mi
menghampiri chae won.”chae won ah. sepertinya itu mobil mahal.” Ujar jang mi.
“Benarkah?”
tanay chae won.
“ya, itu
mobil impor.”
“aishh,
pasti mahal biaya perbaikkannya. Lalu bagaimana?”
“kau hubungi
saja pemiliknya.”
Akhirnya chae
won mencari pemilik mobil itu. dan jang mi tidak jadi main ke rumahnya.
~~~
Chae won pun
mendaapatkan nomor pemiliknya dari pegawai apartemen. Chae won mengirimkan
pesan kepada pemilik mobil itu.
Chae won
menunggu di samping mobil. Tak lama suara langkah kaki mendekati chae won. Chae
won memendang orang itu. dan tak lain dan tak bukan ia adalah song joong ki.
“Omo joong
ki shi.”
“Chae won shi?
Joong memperhatikan
lecet di mobilnya itu sambil berjongkok.
“apa itu
parah?”
“hmm,
sepertinya tidak.”
“Aku akn
membayar biaya perbaikkannya. Aku sungguh minta maaf joong ki shi.”ujar chae
won.
Joon ki
bangkit dari posisinya semula. “ne, aku akn mengirimkan jumlahnya setelah aku
perbaiki nanti.”
“ne. Tidak perlu
sungkan karena kita saling mengenal.ahahha”
Joong ki
menganggukkan kepalanya mengerti.
~~~
“Mwo 910,000 won? Eommaaaaaa!” chae won berguling guing di karpet setelah melihat pesan dari joong ki.
“Mwo 910,000 won? Eommaaaaaa!” chae won berguling guing di karpet setelah melihat pesan dari joong ki.
“aahh kenapa
banyak sekali. Aissh. Apa aku menyicil saja ya?”
Chae won mengirimkan
pesan kepada joong ki.
“Joong ki
shi, sepertinya aku akan embayarnya dengan nyicil. Boleh?”
Kemudian ia
menghapusnya lagi
“Bagaimana kalau
di bayar nyicil?”
Ia lala
menghapusnya lagi.
“Bisakah kau
geratisakan saja? Aku akan membersihkan rumahmu setiap hari”
Kemudian ia
menghapusnya lagi.
“Aku tidak
punya uang”
chae won
melemparkan hpnya frustasi.
Klonteng
Tiba-tiba
hpnya berbunyi. Ia segera meraih hpnya. Chae won tercengang ketika pesan
terakhir yang ia ketik tadi ternyata terkirim. Dan joong ki membalasnya.
“baiklaha
chae won shi. Kita akan bagi du asaja biayanya.”
“chae won ah
pabbo!”
Chae won
segera berlari keluar apartemennya dan menmencet bel di depan apartemen joong
ki.
TBC
Uhuy uhuy. No
comment deh aku di chap ini. semuana pada comment yuk.
oh ya nanti aku bakal upload oneshoot. hihi di tunggu ya.