Selasa, 26 Mei 2015

FF Chaeki | Please Move On | Chapter 5


Title : Please Move On
Chapter 5
Author : Happyreading
Genre : Romance , Sad gagal
Cast:
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung gi
Song Ji Hyo
dan another cast lainnya
                        Atas bertebarnya typo dan segala kekurangan  di chapter sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena sudah saya peringatkan, bahwa banyak kesembrawudan di dalamnya. Sekali lagi Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys like it. Maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah. Mungkin saat membaca ini kebosanan akan melanda di benak anda. Typo bertebaran dimana-mana. Oh ya terimakasih sudah sudi membaca ff saya. Teman-teman sekalian jangan segan untuk komentar yaaa... ^_^ Yuk cuss

~~~
joong ki duduk di sofa joong ki memandangi surat dari song ji hyo. Ia terdiam dan tanpa ekspresi.
“noona, kenapa kau meninggalkan ku seperti ini? aku bahkan tidak tahu bahwa kau sakit. pacar macam apa aku ini. maafkan aku noona.” Renung joong ki dalam lamunannya.
namun lamunanya di bubarkan oleh suara pencetan sandi. Ia bingung siapa yang sedang mencoba membobol pintu rumahnya. Ia melihat di layar kecil di dekat pintu.
“Dokter moon?”
Ia tak langsung membukakan pintu. Ia memandangi tingkah chae won yang sedang mabuk itu. joong ki sedikit terkekeh melihat tingkah chae won itu.
“apa dia sedang mabuk?”
Joong ki akhirnya membuka pintunya. Joong ki menghalangi chae won. Namun chae won mendorong bahu joong ki.
Chae won melemparkan tasnya ke sembarang tempat. Ia kemudian membuka bagian atas kancing bajunya. Dan melemparkan dirinya ke sofa dengan posisi telungkup.
Joong ki menghampiri chae won. Ia berlutut di samping sofa. Kemudian mendorong bahu chae won “Dokter moon”
Chae won memiringkah kepalanya menghadap joong ki. joong ki sedikit tertegun karena mata chae won mulai berair.
“Sunbae, aku belum pernah mengatakan ini sebelumnya.” Ujar chae won. Ia kemudian mendengus ingusnya yang hampir menetes. Air matanya semakin deras menetes. “Aku menyuaimu.” Joong ki tertegun. Ia semakin penasaran apa yang akan diakatakan chae won selanjutnya.
“Aku sudah menykaimu sejak SMA. Saat aku mos dulu. Kala itu, aku sedang di kerjai oleh beberapa senior, dan kau memebantuku. Aku tidak akan melupakannya.” Lagi-lagi chae won mndengus.
“Lalu setelah itu, aku mulai memperhatikanmu. Aku juga masuk fakultas yang sama denganmu dan sekarang satu rumah sakit denganmu. aku tdak tahu kenapa aku begitu bodoh dan tak berani mengungkapkan nya padamu segera.”
“Kenda WAE!” tangan kiri chae won mencengkram kerah baju joong ki. joong ki kaget namun ia tak mengelurkan suara sedikitpun.
“Kenapa kau menikah dengan Im Yoona sialan itu? eoh? WAE!!!!!” setelah mengatakan itu chae won sudah terkapar.
Sementara joong ki tersenyum. “menikah dengan Im yoona?” joong ki menyadari sesuatu. Ia lagi-lagi tersenyum. “Apa dia menyukai seung gi?”
~~~
Chae won menerjapkan matanya. Ia menggaruk dahinya kemudian mengelap cairan bening di sudut bibirnya. Ia mulai melihat sekitar. Didapatinya samar-samar banyangan seoran lelaki yang sedang berdiri di dapur.
Chae won mengucek matanya memastikan apa yang ia lihat itu benar adanya.
“Apa aku nekat ke rumah seung gi sunbae dan mengungkapkannya?” gumamnya.
Ia kembali mengucek matanya.
“Song joong ki shi???”
Ia terlonjak kaget. Sekali lagi chae own melihat sekitar. Ia baru menyadari bahwa ternyata ini bukanlah apartemennya. Ia mengingat kejadian semalam saat ia menerobos masuk kedalam rumah joong ki. ia menepuk dahinya.
Chae won segera memunguti barang-barangnya yang berserakan di mana-mana dengan gugup. Seteleh memungutinya ia pun menghampiri joong ki.
“Joong ki ss shi, anyeong.” Chae won melambaikan tangan ke joong ki. entah apa yang terlintas di benaknya hingga ia melambakan tangan seperti itu bukannya meminta maaf atau bagaimana.
Joong ki menahan tawanya dengan kepalan tangannya. “Dokter moon semalam,-“
“Aa aa iya aku sudah tahu.” Chae won kemudian membungkuk kepad ajoong ki.
“Aku minta maaf atas kelancanganku mengganggumu di malam hari dan bahkan masuk begitu saja kedala apartemenmu.” Lanjutnya.
Joong ki hanya mengangguk.
“Baiklah, aku pamit pulang. Permisi. Terimaksaih atas perhatiannya.” Chae won hendak pergi. Namun kemudian ia malah berbalik dan kembali bertanya kepada joong ki “joong ki shi, apa aku melakukan sesuatu yang mengerikan saat aku mabuk?”
“hmmm,aa-“
“Ani, ani, tak usah di ceritakkan kepadaku. Aku tahu. Hmmm. Maafkan aku.” Ujar chae won tiba-tiba. ia kemudaian kembali membungkuk dan pergi. Namun saat sampai di pintu chae won melambaikan tangannya.
~~~
Hari ini adalah hari pernikahan seung gi. Chae won berdiam diri di apartemennya.
“inilah akhirnya, dia akan menikah. Apa aku harus kesana? Kenapa aku harus? Ya aku kan sudah di kasih undangan. Aku tidak mau rasanya aku tidak akan rela melihatnya bersanding dengan wanita lain. Lalu aku akan tetap menunggunya dan tidak merelakanny? Begitu? Sungguh kekanak-kanakan.” Begitulah kurang lebihnya perasaan chae won kala itu.
Ia yang tengah berbaring terlentang lalu menutupi wajahnya dengan selimut.
“Tidak moon chae won kau tidak boleh seperti ini.” gumamnya.
Tiba-tiba perkataan seseorang terlintas di benaknya “Jika kau benar-benar mencintai seseorang, bukankah tidak selalu harus memiliki orang itu? dengan melihat orang yang kau cintai itu bahagia itu sudah cukup bagiku.”
Kata-kata itu pernah ia dengar di suatu tempat entah dimana.
“Apa? Mencintai tanpa hars memiliki? Mana mungkin aku bisa begitu? Tidak mau! Cinta macam apa itu?” ujar chae won setelah menurunkan selimut dari wajahnya. Kemudian ia kemali menutupi wajahnya dengan selimut.
“tidak aku tidak akan ke sana.”
~~~
Chae won keluar dari apartemennya dengan mengenakan kemeja hitam dan celana lepis. Ditambah dengan tas cangkleknya. Ia khirnya memutuskan untuk kesana dan merelakan seung gi karena semuanya sudah terlambat dan diakibatkan oleh kesalahannya sendiri sehingga ia merasa semuanya sudah terlanjur dan dia harus kesana. Walaupun dengan berat hati.
di gedung pernikahan Seung gi.
Chae won berpapasan dengan seung gi di depan pintu. Ia kemudian bersalaman dan berkata “Selamat ya sunbae.” seung gi membalas jabatan tangan chae won.
“Kau datang? kufikir kau tidak akan datang karen acara sudah akan segera di mulai.”
Chae won menggaruk belakang kepalanya “Eheheh iya, aku ada urusan tadi.”
“Ya sudah silahkan masuk. Nikmati makanannya ya.”
“ ya, aku akan menikmatinya.” Ujar chae won. Kemudiam masuk.
Chae won masuk dan melihat ke berbagai penjuru. Ia menemukan seseorang yang melambaikan tangan ke padanya.
“Chae won ah!”panggil orang itu.
Chae won menghampiri orang itu. “Ahh Jang mi ah.” kemudian duduk di samping jang mi. Jang mi duduk bersama chang wook.
Jang mi tiba-tiba meraih wajah chae won ke hadapannya dan berkata “Chae won ah, Neo gwenchana?”
Chae won sedikit kesal dan mendorong jang mi agar melepaskannya. “Aishh, apa sih!”
Jang mi pun melepaskan chae won dan kembali keposisinya semula. “apa kau benar-benar baik-baik saja?”
chae won meraih minuman di hadapannya kmudian meminumnya setengah. “Aku baik-baik saja.”
“aku tidak menyangka kau akan datang moon chae won.” Ujar chang wook kemudian.
“Ihh, memang kenapa sih?” tanya chae won.
“Ani, hmm baguslah jika kau sudah datang.” jawab chang wook sedikit gugup karena ia tahu chae won menyukai seung gi sunbae dan sekalarang malah datang ke penikahan seung gi dengan tenang. Ia awalnya khawatir bagaimana jika chae won akan mengamuk di terngah resepsi nanti.
“Kau ingin datang ke pernikahan atau berkabung sih? memakai kemeja hitam dan celana jeans seperti itu.” ujar jang mi menyadari pakaian chae won yang tidak seharusnya.
“Hatiku sedang berkabng sekarang. Jadi aku mengenakan ini.”
Acara pun sudah dimulai karena Mc sudah memanggil mempelai wanita. Chae won memandang yoona yang berjalan sangat anggun dan cantik di altar.
“Dia (seung gi) pasti sangat bahagia, ternyata Yoona benar-benar sangat cantik. Bagaimana bsa aku dibandingkan dengan dia. Jadi ada untungnya juga aku tidak mengatakan perasaanku padanya. Jadi dia tidak perlu repot menolakku.” Renung chae won dalam hati.
Mempelai pria pun masuk. Chae won memandangi seung gi yang berjalan dengan gagah menuju altar tanpa berkedip. Lagi-lagi ia terbuai oleh ketampanan seung gi. Namun seketik rasa itu berubah ketika melihat seung gi memandang calon isterinya yang berdiri di ujung sana.
Seung gi kini telah menggandeng lengan yoona dan siap mengucapkan janji pernikahan. Janji itu pun telah keluar dari mulut seung gi dengan lancar. Tanpa sadar setiti air mata telah jatuh dari mata indah chae won. Chae won segera menghapusnya. Sepertinya ia sudah tidak kuat melihat pemanangan ini. ia pun segera menuju ke toilet.
Di dalam toilet.
Chae won mencuci tangannya sambil melamun. Hingga tanpa ia sadari ia telah mencuci tangannya beberapa kali. Ia pun segera sadar ketika seorang masuk. Ia segera menyelesaikan urusannya dan meraih tasnya lalu keluar dari toilet.
Namun ia di kagetkan oleh sesosok lelaki ganteng yang tengah bersender di dinding  depan toilet wanita.
“Song joong ki shi, apa yang sedang kau lakukan disini? Apa kau sedang menguntit seseorang?”
Joong ki sedikit terkekeh mendengar tuduhan chae won. “Tidak, aku sedang menunggumu. Kenapa kau lama sekali di sana?” tanya joong ki.
“Apa? Menungguku? Jadi kau mengikutiku?”
Flashback
Joong ki datang dan bersalaman dengan Seung gi dan seperti biasa melakukan perbincangan panjang dengan sahabatnya itu.
Joong ki pun masuk dan duduk bersama teman-teman satu angkatannya dulu. Ia melihat seorang di depannya melambai kepada seseorang di pintu. Ia melihat chae won mendekat dan bergabung bersama jang mi. Joong ki bisa mendengar obrolan orang-orang di depannya itu. joong ki bahkan sedikit terkekeh setelah mendengar chae won berkata “hatiku sedang berkabung sekarang. Jadi aku memakai ini”
Joong ki merasa chae won sangat aneh. Ia terihat tegar dan seperti sudah merelakan oarang yang ia cintai menikah dengan orang lain. Joong ki melihat chae won menitihkan air mata. Raut wajah joong ki berubah menjadi ikut sedih. Kemudian ia melihat chae won bangkit dari tempat duduknya. Ia pun mengikuti chae won.
Flash back end
“tadi aku melihatmu masuk ke toilet. Aku fikir kau akan bunuh diri atau semacanya.” Ujar joong ki santai.
“Heol, enak saja aku tidak akan melakukan hal semacam itu hanya karena seung gi sunbae.” ujar chae won lancar. Namun kemudian ia menyadari ucapannya kenapa ia mengatakan itu. sama saja berkata kalau ia menyukai seung gi. Ia segera menutup mulutnya rapat.
Joong ki terkekeh.
“kenapa kau tertawa? apa mungkin kau sudah tahu?”
Joong ki langsung terdiam dan menegakkan posisinya ia mengangkat bahunya.
“Kapan aku mengatakannya?”
Chae won tiba-tiba mengingat sesuatu.
“aku sudah menyukaimu sejak SMA....” Chae won menarik kerah baju joong ki. “Kendae WAE!” “Kenapa kau menikah dengan Im Yoona sialan itu? eoh? WAE!!!!!”
Ia memegangi dahinya. Dan kemudian mengacak rambutnya frustasi. Menyadari keteledorannya masuk rumah orang lain. Sehingga orang lain mengetahui rahasianya itu. dan lagi yang tahu tak lain tak bukan adalah teman seung gi sendiri. Yaitu song joong ki.
~~~
Joong ki mengajak cha won minum di sebuah kedai soju.
Joong ki menuang soju ke gelasnnya. Kemudian ke gelas chae won. Chae own segera menenggaknya.
Chae won menghela nafas. “apa lagi yang kukatakan selain itu?” tanya nya.
Joong ki meminum sojunya. “tidak, kau tidak mengatakan apapun lagi. Setelah mengatakan itu kau langsung tertidur.”
“fiuh, syukurlah.” Chae won kemudian menyumpit telur dadar di depannya dn kemudian memakannya dengan lahap.
“Dokter moon, apa kau sangat lapar?” tanya joong ki karena chae won memakan satu porsi telur dadar gulung dengan begitu cepat.
Chae won berusaha menelen telur di mulutnya. “Ne, aku tidak makan apapun di pernikahan itu. padahal biasanya aku sangat senang jika hadir di acara pernikahan. Tapi tadi aku sunggguh tidak berselera.”
Joong ki sedikit tersenyum.
“Tapi joong ki shi, tak usah paggilaku dokter moon. Panggil saja moon chae won. Lagipula aku bukan doktermu lagi.”
joong ki menganggukkan kepalanya pelan “hmm, baiklah.”
“tapi kali ini kau yang akan mentraktir bukan?” tanya chae won kemudian.
Joong ki tersenyum “ne, tentu saja. Silahkan pesan apapun yang kau mau.”
Chae won girang “Benarkah?”
“Ahjuma berikan kami seobot soju dan telur dadar lagi.” Ujar chae won dengan nada sedikit keras kepada ahjuma pemilik kedai.
Mereka pun berbincang-bincang dan bercanda. Joong ki tidak menyangka chae won begitu lucu dan sangat mudah bergaul.
~~~
chae won dan jang mi berjalan bersama menuju parkiran mobil rumah sakit.
“jang mi ah bagaimana jika aku yang menyetir? Eoh?” tanya chae won.
“Andwae! Tidak boleh! Kau kan tidak punya sim.”
“jang mi ah. jebal. Sekali saja! Aku bisa kok mengendarai mobil.” Ujar chae won.
“Ti-dak-bo-leh!” ujarjang mi sambil memencet tombol dari kunci mobilnya.
“Ayolah. Sekali saja.” Rajuk chae won. Ia bahkan memasang tatapan memelas. Akhirnya jang mi tak sanggup menolak. Ia tahu chae won memeng bisa mangendarai mobil. Namun, memeng belum punya sim saja.
Mereka kini menuju apartemen chae won. Karena chae won berjanji akan mengajak jang mi ke rumah barunya itu.
Chae won bisa dengan mulis mengendarai mobil itu. mereka pun sampai di parkiran. Chae won memarkirkan mobil dengan mulus. Jang mi pun keluar dari mobil terlebih dahulu. Chae won melepaskan savety belt nya dan mengambil tasnya di jok belakang. Kemudian membuka pintu mobil.
Dug
Chae won terkejut. Ia melihat ke sampingnya. matanya terbelalak mendapati pintu mobil jang mi yang menempel ke mobil orang lain. Ternyata chae won memarkirkan mobil terlalu mepet dengan mobil di sampingnya itu.
“Moon chae won?” panggil jang mi.
Chae won menatap jang mi dengan wajah memealas ketakutan “ Jang mi ah eotokkae?”
Chae won kini telah kemuar dari mobl. Ia berdiri di antara mobil jang mi dan mobil seseorang yang ia penyokkan.
“apa penyoknya parah?” tanya jang mi.
“tidak, hanya sedikit dan lecet sedikit.” Jawab chae won sembari menyentuh penyokan itu.
jang mi menghampiri chae won.”chae won ah. sepertinya itu mobil mahal.” Ujar jang mi.
“Benarkah?” tanay chae won.
“ya, itu mobil impor.”
“aishh, pasti mahal biaya perbaikkannya. Lalu bagaimana?”
“kau hubungi saja pemiliknya.”
Akhirnya chae won mencari pemilik mobil itu. dan jang mi tidak jadi main ke rumahnya.
~~~
Chae won pun mendaapatkan nomor pemiliknya dari pegawai apartemen. Chae won mengirimkan pesan kepada pemilik mobil itu.
Chae won menunggu di samping mobil. Tak lama suara langkah kaki mendekati chae won. Chae won memendang orang itu. dan tak lain dan tak bukan ia adalah song joong ki.
“Omo joong ki shi.”
“Chae  won shi?
Joong memperhatikan lecet di mobilnya itu sambil berjongkok.
“apa itu parah?”
“hmm, sepertinya tidak.”
“Aku akn membayar biaya perbaikkannya. Aku sungguh minta maaf joong ki shi.”ujar chae won.
Joon ki bangkit dari posisinya semula. “ne, aku akn mengirimkan jumlahnya setelah aku perbaiki nanti.”
“ne. Tidak perlu sungkan karena kita saling mengenal.ahahha”
Joong ki menganggukkan kepalanya mengerti.
~~~
“Mwo 910,000 won? Eommaaaaaa!” chae won berguling guing di karpet setelah melihat pesan dari joong ki.
“aahh kenapa banyak sekali. Aissh. Apa aku menyicil saja ya?”
Chae won mengirimkan pesan kepada joong ki.
“Joong ki shi, sepertinya aku akan embayarnya dengan nyicil. Boleh?”
Kemudian ia menghapusnya lagi
“Bagaimana kalau di bayar nyicil?”
Ia lala menghapusnya lagi.
“Bisakah kau geratisakan saja? Aku akan membersihkan rumahmu setiap hari
Kemudian ia menghapusnya lagi.
“Aku tidak punya uang”
chae won melemparkan hpnya frustasi.
Klonteng
Tiba-tiba hpnya berbunyi. Ia segera meraih hpnya. Chae won tercengang ketika pesan terakhir yang ia ketik tadi ternyata terkirim. Dan joong ki membalasnya.
“baiklaha chae won shi. Kita akan bagi du asaja biayanya.”
“chae won ah pabbo!”
Chae won segera berlari keluar apartemennya dan menmencet bel di depan apartemen joong ki.
TBC

Uhuy uhuy. No comment deh aku di chap ini. semuana pada comment yuk.
oh ya nanti aku bakal upload oneshoot. hihi di tunggu ya. 

FF Chaeki | New Love | Chapter 11




­­Title : New Love
Capter : 11
Author : Happyreading
Genre : Romance, Comedy,
Cast :
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung Gi
Yura Girls day aka Yoo Se Mi
Lee Yo Bi
Dan masih banyak yang lainnya.

Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys like it. Eitss jan lupa komen. Guys kalo ada nama-nama sesuatu yang agak aneh jarang didengar dan sedikit nyleneh, tolong maklumi saya yakk.oh ya maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah. Mungkin saat membaca ini kebosanan akan melanda di benak anda. Typo bertebaran dimana-mana. Maakasih telah sudi membacaa. Yok cekidot.

Joong Ki pov
            Berbaring dengan seorang wanita, ya sekarang aku sedang berbaring dengan isteriku di malam pertama kami. Seharusnya ini menjadi menyenangkan bagi seorang pengantin baru. Namun kami tidak begitu. Dimalam pertama ini,  chae won yang tidak lain telah sah menjadi isteriku malah mengocehkan tentang perceraian. Hah, kenapa aku menjadi kesal begini. Rasanya ingin ku bungkam mulutnya itu. auuhh kenapa rasanya hatiku ini sangat panas. Aiiihhh apa dia bilang bercerai setelah setahun? Boleh pacran dengan siapa saja? Baiklah terserah kau saja. Aku sudah malas dengan semua ini. aku menutup mataku berpura-pura tidur. aku sudah tidak ingin menengar hal seperti itu lagi dari mulut chae won.
Ia sepertinya kesal melihat aku tidur duluan dan tidak mendengarkannya. Kau salah chae won, aku mendengar semuanya. Bahkan semua kata-katamu itu bagaikan jarum yang menusuk hatiku.
Aku melirik chae won yang kembali berbaring setelah memukulku dengan bantal. Lagi-lagi ia memunggungiku. Aku membalik posisisku menjadi menghadapnya. Moon chae won kenapa kau membuatku begini. Aku yang biasanya tak gampang murung dan sedih, dan sekarang aku langsung murun saat kau membicarakan perceraian dan membicarakan lelaki itu. apa aku mencintaimu?
Tanpa sadar aku menaikkan ujung bibirku dan tersenyum getir. Inikah akhirnya? Song joong ki jatuh cinta pada seorang wanita dan bertepuk sebelah tangan? Hahaha, inikah rasanya yo bi ketika aku dengan wanita lain? Sekarangaku bahkan sudah menjadi suaminya, dan dia tidak memandangku sama sekali. Haruskah aku akui perasaan ini padanya? Pandaganku mulai buram.

02.35
 Pletak
Sebuah tangan jatuh di atas wajahku dengan sedikit keras. Aku perlahan membuka mataku dan menyingkirkan tangan itu. aku mencoba mengabaikan nya dan kembali tidur.
Jedug
Kurasakan seonggok kaki terpental ke atas pahaku. Dengan mata yang masih kiyep-kiyep ku singkirkan kaki itu dari atas tubuhku. Ku lirik ke orang di sampingku ini
Astaga, kepalanya sudah berada di pucuk ranjang. Posisinya kini menyilang dari kasur sehingga kepalanya sudah hampir jatuh. Mon chae won beginikah cara tidurmu? Kenapa kau begitu brutal. Au menarik tangannya dengan kasar sehingga kepalanya kembali menaiki bantal dan tidak mepet ke samping kasur lagi. Kemudian menyingkirkan kakinya dari kakiku.
Aku sudh kembali ingin menuup mataku.
Namun hal itu tak juga berhasil karena chae won terus membolak alikkan posisinya. Aku menoleh ke sampingku tepat saat posisinya berubah menghadapku. Kemudian tangan kananya terlempar ke atas dadaku hingga menimbukan sedikt suara. Aku tertegun. Moon chae won jangan kau usih diriku yang sudah berusaha keras menahan diriku ini.
Aku menarik nafasku dalam dan menghembuskannya perlahan. kemudian mendudukkan diriku dan menyingkirkan tangannya.
Namun saat joongki hendak menyingkirkan tangan chae won, chae won malah menarik tangan ku sehingga aku tertarik hingga terbaring lebih dekat di samping chae won. Kepala ku berada tepat di samping kepala chae won.
Aku memandangi wajahnya. Wajah galaknya kini telah pergi entah kemana. Yang ku lihat saat inihanya wajah penuh kedamaian. Dia sangat tenang saat tidur. ia mengerutkan dahinya, saat itu dia terlihat sangat imut. Lagi-lagi aku menailkan ujung bibirku. Tanpa sadar aku memandangi bibirnya, yang saat ini sedikit bergerak-gerak karena chae won sedang menggertakkan giginya. Dia bahkan tidur dengan menggertakkan giginya seperti itu.
Song joong ki apa yang sedang kau lakukan, tahan diri mu. Astaga, jantungku berdegup sangat kencang. Fiuh, aku menyeka keringat di pelipisku. Dan segera menjauhkan diri dari chae won.
Namun lagi lagi mataku melirik ke arahnya. Gejolak macam apa ini. udara semakin panas. Aku menyibakkan selimut yang menutupi tubuhku. Dan membalikkan tubuhku ke arah lain. Dan kembali mencoba untuk tidur ke.mbali.
Jedug
Suara karung beras yang terjatu terdengar di telingaku. Aku menoleh, astaga moon chae won, inikah dirimu yang sebenarnya? Sungguh terlalu. Ia terjatuh diikuti selimutnya.
~~~

Keesokan harinya
Chae won pov.
 Aku menerjapkan mataku. Sinar matahari masuk mulai menerobos masuk ke dalam mataku. Aku memandangi sekitarku. Kenapa aku tidur di lantai? Hah mungkin aku sudah memulai tidur liarku. Persetan apa yang telah terjadi semalam.
Aku menggaruk belakang kepalaku dan berjalan dengan malas ke luar kamar. Kulihat joong ki sedang memakan selembar roti tawar yang sudah diolesi oleh selai sembari membaca koran.
“kau sudah bangun?” tanyanya. Aku hanya menjawabnya dengan gumaman tidak jelas. Aku berjalan menuju kulkas dan mengambil sebotol air mineral kemudian meminumnya.
“Apa tidurmu nyenyak? Apa punggungmu tak sakit?” tanya joong ki sok peduli namun terdengar seperti menyindir.
Aku menghampirinya dan duduk di hadapannya. “Tidurku saaangat sangat sangat nyenyak.”
“aku tidak kerja hari ini. joong ki shi bukannya kau sedang sibuk dengan tim baru mu? Apa kau tidak kerja?”
“Apa kau lupa? Semalam adalah malam pertama. Bagaimana mungkin aku bekerja.”
Chae won meraih sebuah roti di meja dan memakannya. “oh. Tak kusangka sekarang aku sudah menjadi istri mu dan malam pertama? Apa kau bercanda? Aku tidak mau melakukan itu denganmu.”
Joong ki melipat korannya. Kemudian memajukan badannya ke wajah chae won “Apa kau lupa? Kau tidak ingat?” ia kemudain kembali duduk dan menyilangkan kedua tangannya ke dada. Wajanhya di berubah sedih yang dibuat-buat.
Apa? Apa aku melakukan sesuatu? Aku tidak mabuk semalam. Aku hanya kekenyangan dan tidur terlalu nyenyak. Tapi memangnya aku melakukan apa?
“Tidak perlu bercanda. Aku tahu kau sedang berbohong.”
“hmm, ahh tidak seru ah.” Ujarnya. Ia kemdian bangkit. “aku mau pergi menemui temanku hari ini.”
“Pergi saja sana siapa yang perduli. Gak usah balik lagi juga gapapa”

~~~~
Sudah sebulan sejak pernikahan ku dan joong ki. kini aku sudah mulai bekerja kembali. Bagaimana kami? Ya kami tetap saja selalu bertengkar. Karena dia selalu saja menggodaku. Ia selalu menyebalkan. Tapi dua minggu terakhir dia jarang pulang. Di rumah sakit pun aku selalu melihatnya mindar mandir ke ruang operasi.  Aku selalu sendirian di rumah. Entah kenapa rasanya sangat sepi kalau tidak ada dia. apa aku merindukannya? Ahahahaha aku pasti sedang nglindur.
Aku dan seung gi oppa? Kami masih berhubungan sampai sekarang. Tetapi kami jarang bertemu. hanya seminggu sekali saja. Akua sebenarnya merasa seperti giamana gitu. Padahal aku adalah seorang yang sudah bersuami. Tetapi malah berkencan dengan orang lain. Jahat ya aku.
~~~
aku melihat joong ki sedang makan di kafetaria. aku menariknya untu pergi. Beberapa dokter mencie-cie in kami.
Tapi joong ki malah membalasnya dengan berkata “Biasalah urusan pengatin baru.”
Aku mengajaknya ke tangga darurat.
“Wae Chagiya? Ani Yeobo?”
Aku mendengus kesal. “Jangan memanggilku seperti itu. ini masalah tagihan listrik dan air.”
“iya kenapa?”
“itukan giliranmu membayar. Kenapa kau tidak membayarnya?”
Joong ki menghela nafas. “ yaa ampun, Cuma gara-gara itu? moon chae won, kau kan bisa membayarkannya dulu.”
“tidak mau, nanti kau tidak mengembalikannya.” Uajarku sambil melipat tanganku.
Joong ki sedikit kesal. “Arraseo. Aku kan segera membayarnya.”
~~~
Di rumah.
Aku berjalan sambil mengenakan baju tidurku menuju ruang kerja joong ki sambil memakan keripik kentang. Aku membuka pintu ruang kerjanya perlahan.
Sepertinya dia sedang mempelajari sesuatu. Aku kemudian masuk. Kini aia beralih menatapku. Aku berjalan dengan santai. Ia kembali melihat pekerjaanya.
“Apakah itu data pasien yang baru datang kemarin? Ku dengar ia harus melakukan operasi jantung. Padahal kan ia sedang hamil. Apa itu baik-baik saja?” tanya ku sambil sedikit melongok ke perkerjaan joong ki.
“Aku pun tak tahu.” Jawabnya sambil memijat dahinya pelan.
“Apa kau ingin makan sesuatu? Sepertinya seharian ini kau belum makan.” Kataku.
“Apa kau ingin memasakkan ku sesuatu?” uajarnya. Namun ia sama sekali tidak menatapku.
“Ani, aku tidak bisa masak. Aku bsa pesankan sesuatu. Kau mau?”
“Tidak perlu. Kau istirahat saja sana.” Ujarnya.
Aku sedikit kesal. dia tdak menatapku sama sekali. Apa sekarang di aberencana mengabaikanku? Aissh.
Aku pun keluar dari ruangannya. Dan menutup pintunya dengan sedikit kasar.
“Waahh benar-benar!” gumamku di setelah menutup pintu ruang kerjanya.
Chae won pov end
~~~
Author pov
Hari ini adalah hari pengangkatan joong ki menjadi manager tim. Ya setelah kurang lebih 2 bulan ini ia bekerja dengan begitu keras. Di tambah lagi ia erhasil mengoperasi pasien dengan hapir di bilang sempurna.
Setelah hari itu, malamnya diadakanlah perayaan dengan pergi ke empat karaoke. Joong ki dan beberapa temannya bahkan menyanyi dan menari dengan gila-gilaan. Sementara isterinya hanya duduk di sisi pojok melihat tingkah suaminya dengan tatapan kesal.
Chae won menengguk birnya sambil masih menatapi joong ki yang sedang bersenang-senang di sana.
~~~
Chae won memapah joong ki yang berjalan sempoyongan.
“Moon-chae-woon?” panggil joong ki dengan nada yang lucu. Chae won menoleh dengan tatapan garangnya.
Namun bukannya takut, joong ki malah menunjuk-nunjuk wajah chae won.
“isteriku.”
Kini mereka telah sampai di depan apartemen mereka. Digeletakkannya joong ki di samping pintu. Sementara chae won menekan password. Joong ki masih asyik bergumam sendiri.
Pintu pun terbuka. Dengan sendirinya joong ki bangkit dan menatap chae won. “Rumah kita.” Ujarnya kemudian.
Chae won mendorong joong ki dengan kasar agar a masuk kedalam rumah.
Chae won menyeret joong ki hingga naik ke atas kasur.
“Haiishh. Kau ini merepotkan sekali.” Ujarnya kesal setelah memposisikan joong ki berbaring di atas kasur.
Chae won hendak meninggalkan joongki. Namnun, sebuah lengan kekar menahan langkahnya. Joong ki meraih tangan chae won. Chae won hanya menoleh dan melirik tangan joong ki yang memegang tangannya itu.
Chae won menghempaskan tangannya, namun tangan itu tak juga mau melepaskan tangannya. “Apa kau ingin ku bunuh? Lepaskan sekarang!” ujar chae won.
Bukannya melepaskan genggaman itu, joong ki malah menarik tangan chae won dengan kuat hingga chae won tertarik ke arahnya. Kemudian joong ki meraih tengkuk chae won.
Chu~
Chae won terbelalak. Dan joong ki perlahan melumat bibir chae won. Kali ini chae won hanya diam. Ia tak melepaskan dan tak juga membalas ciuman joong ki. chae won merasakan jantungnya yang berdegup kencang. Ia sedang dilema, kenapa ia merasakan seperti ini sementar ia berjanji akan kembali kepada kekasihnya kelak. Kenapa ia merasakan sesuatu yang berbeda di dekat joong ki. apakan perlahan joong ki akan mengubah perasaannya? Namun logika chae won menolaknya.
Entah setan apa yang ada dalam diri chae won. Chae won menutup matanya perlahan. dan membalas ciuman joong ki
~~~
Sinar matahari pagi menerobos masuk ke dalam kamar joong ki. namun pria itu tak kunjung bergerak di balik selimut itu. ia masih asyik dengan dunia mimpinya. Joong ki memanyun-manyunkan bibirnya. Namun, perlahan matanya terbuka.
“apa aku sedang bermimpi?” fikirnya.
“Ahahahah tidak mungkin chae won membalas ciumanku jika itu bukan mimpi.” Gumamnya sediri.
Bukannya bangkit dar tempat tidurnya, joong ki malah beralih ke bnatal guling di sampingnya dan memeluknya. Lalu ia kembali memejamkan matanya.
~~~
Joong ki berjalan di koridor rumah sakit. ia melihat chae won sedang berbicara dengan suster jung. Ia pun menghampirinya.
Suster jung menyenggol bahu chae won mengisayaratkan bahwa joong ki sedang menghampirinya. Chae won menoleh ke arah yang suster jung isyaratkan. Joong ki tersenyum manis kepada chae won dan melambaikan tangannya. Perawat jung pun pamit pergi.
Joong ki telah sampai di hadapan chae won. Ia merentangkan tangannya.
“Isteriku, aku sangat merinduknmu.” Ujarnya sambil berniat memeluk chae won. Namun chae won tak semudah itu. chae won mencubit perut joong ki hingga joong ki merintih kesakitan. “Aaa a. Lepaskan!”
Chae won akhirnya melepaskan cubitannya. “Joong ki shi. Berhenti bertingkah seperti itu.” ujar chae won kesal.
“ini KDRT namanya.” Jawab joong ki.
“Apa kau sudah makan?”
Joong ki menggeleng dengan imut.
“omo keyopta.” Ujar chae won datar. Padahal batinnya sedang tertawa geli sekarang.
Joong ki membalasnya dengn senyuman manis.
“Berhenti bertingkah seperti itu! apa kau tidak malu?” kata chae won.“ayo kita makan.” Ajak Chae won kemudian berjalan terlebih dahulu.
“Khajja.” Balas joong ki.
Namun langkah oong ki terhenti karena seseorang memanggilnya. “joong ki ah!” panggil orang itu sambil berlari ke arah joong ki. joong ki sangat kenal dengan wajah wanita itu. wanita itu tiba-tiba memeluk joong ki dengan erat.
Joong ki membalas pelukan wanita itu. “lama tak berjumpa hye kyo noona. “
Hye kyo melepaskan pelukannya pada joong ki. ia beralih menyentuh wajah joong ki dengan kedua tangannya. “Joong ki ah, kau bertambah kurus sekarang.” Ujarnya.
Joong ki berusaha melepaskan tangan jo hyo dari wajahnya. Ia sadar chae won masih di belakangnya sekarang karena tadi mereka berniat makan bersama. “Ahaha, aku sedang diet noona. Berarti dietku berhasil.” Ujar jooong ki.
“noona kapan pulang?” tanya joong ki.
“Kenapa kau seperti tidak senang? Apa kau terganggu dengan kehadiranku?”
“A A aniya, tidak aku sangat senang.” Jawab joong ki.
Song hye kyo adalah teman joong ki sejak dulu. Ia adalah anak dari teman ayah joong ki. mereka dekat sejak joong ki masih sma. Dulu joong ki sangat mengagumi song hye kyo. Joong ki bahkan sempat mengutarakan perasaannya kepada song hye kyo. Dan mereka sangat dekat setelh itu. namun, kepergian hye kyo ke prancis memisahkan keduanya.
“Kudengar kau sudah menikah. Mana isteri mu?”
“Ahh dia. chae won ah.” ujar joong ki yang kemudian menoleh namuntak menemukan seorng pun di sana.
Hye kyo melihat ke arah yang joong ki lihat. “Namanya che won? Mana?”
“Tadi dia disini. Mungkin dia sudah pergi.”ujar joong ki kembali menatap hye kyo.
“Apa kau sudah makan? Ayo makan bersama.”
Mereka pun kini makan bersama.
~~~
Chae won membasuh wajahnya dengan air. “Hwaah chinca, siapa lagi itu? sebenarnya dia memiliki berapa wanita sih? ku fikir hanya si yoo bi kucrut itu saja. Sekarang apa? Noona? Cih.” Gumam chae won sambil mengelap wajahnya dengan handuk.
TBC
Ehehe maap nih baru aplot chap ini. aku baru saja menemukan inspirasi awkwkwk. Ya syudah lah yuk monggo di tingalin jejaknya yaa. Hayo hayo. See you di next chapter yaaaa. oi kak lisa im comming. heheh maapin baru muncul nih. awkwkw