Selasa, 12 Mei 2015

FF Chaeki | Please Move On | Chapter 3


Title : Please Move On
Author : Happyreading
Genre : Romance , Sad gagal
Cast:
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung gi
Song Ji Hyo
dan another cast lainnya
                        Atas bertebarnya typo dan segala kekurangan  di chapter sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena sudah saya peringatkan, bahwa banyak kesembrawudan di dalamnya. Oh ya terimakasih sudah sudi membaca ff saya. Teman-teman sekalian jangan segan untuk komentar yaaa... ^_^ Yuk cuss
~~
Ia kemudian bangkit dan mencengkram kedua tanganku kasar. “Kau, kau. Dari mana kau mendapatkan surat itu eoh? Apa yang kau lakukan kepada Ji hyo noona ku? APA YANG KAU LAKUKAN?” teriakknya di akhir kalimat. Aku mundur darinya. Namun ia terus maju danmenatapku dengan penuh kemarahan.
 Ia lemudian meraih bahuku dan menggoncangkannya. Aduh sial dia mengerikan sekali.  “WAE?” terakknya lagi. Namun setets air mata mengalir di sudut matanya. Aduh mas, itu infisnya terlepas. Darah menetes dari bekas infusnya itu. aihh kenapa dia terus memojokkanku seolah aku yang membunuh pacarnya. Udah untung aku kasihin  suratnya itu. dan sekarang dia malah mengasariku seperti ini. aiisshh aku tidak terima.
“YA AISHH!!” ujarku kesal ambil mendorongnya hinga terdududk kembali di ranjangnya. Wajahnya sedikit berubah kaget, namun ia hanya terdiam.
“Mwo wmo? Kenapa menatapku begitu. Song joong ki shi aku jelaskan padamu. Aku tidak melakukan apapun kepada kekasihmua. Aku hanya menyampaikan pesanny karena waktu itu kebetulan aku yang memeriksanya terakhir kali. Ya, ya aku minta maaf karena belum memberikannya padamu segera waktu itu. sungguh kau minta maaf. Tapi kemudian aku baru ingat dan segera mencari alamatmu. Karena dia bilang song joong ki waktu memberikan surat itu. setelah aku menemuimu kau malah menarik kerah bajuku dengan begitu menkutkan aku bahkan hampir kencing dicelana waktu itu. dan kau membentakku. Setelah itu kau menolongmu karena kau pingsan da menimpa tubuhku. Kau tahu seberapa berat itu? dan aku segera membawamu ke UGD . aku telah menyelamatkanmu. Kau bukannya berterimakasih Dan sekarang kau berkata seolah aku telah melakukan sesuatu yang buruk kepada kekasih mu itu, dan membentakku lagi disaat aku mencoba memeriksamu sebagai pengganti dokter seung gi. Cihh hanya mau di periksa seung gi sunbae . Apa kau ini seorang bayi?. Dan Kau ingin ikut mati dengan menyiksa dirimu seperti ini? terserah kau saja. Tapi aku yakin pacarmu pasti akn mengutukmu jika kau melakukan smua ini. aku juga heran apakah kau tidak memikirkan perasaan orang tuamu yang mengurusmu yang gila seperti ini. jikakau mati apa kau tidak memikirkan orang tuamu? ahahah ini bukan cinta! Ini ego! tapi itu semua bukan urusan ku terserahhh kau saja. “ teriakku frustsi di akhir kalimat sambil mengacak rambutku. Membalikkan badanku dan terdiam sejenak. Mengatur nafasku karena marah tadi. aku sadar aku mengatakan semuanya tadi hanya dengan satu kali nafas. Hihh kalau saja dia bukan pasien akan ku jorokin sampe terpental sekalian.
Aku meliriknya dengan tajam. Kulihat dia hanya terdiam dan sepertinya sedari tadi dia melongo melihatku berbicara sepertiitu. Aku menghela nafas. Ahh moon chae won dia pasien kau melihat tangannya terluka dan kau diam saja. Aku sudah hampir melangkah pergi. Namun aku berhenti dan menghela nafasku. kemudain kembali menghampirinya.
Aku pun berjongkok meraih tangnnya dan mengobatiya dengan perban di laci. Kemudain memasang kembali infusnya. Kali ini dia hanya diam dan menuruti apa yang ku katakan. Dia hanya diam dan berubah menjadi seperti seorang anak kecil yang habis dimarahi. Ahhh sangat imut. Aihh apa yang kau fikirkan chae won.
 “Joong ki shi. Pemeriksaanmu sudah selesai. Aku permisi.” Aku membungkuk dan berjalan pergi meninggalkannya. aku membuka pintu lalau keluar dankemudian menutup pintunya lagi.Namun aku terkaget-kaget karena beberapa susuter dan dokter tengah mengupinh dan mengintip apa yang kau lakukan tadi.
“Dokter moon daebak. Kau bahkan ememarahinya seperti itu dan di alangsung terdiam” ujar perawat jung sambil mendekatkan wajahnya ka padaku.
“Dokter mon kau membungkamnya sekali skak woohooo.” Ujar perawat lee kemudian.
Beberapa suster lain juga mengatakan hal yang sama.
Sunbae seo kemudian merangkulku. Ia berdecak sambil menggelengkan kepalanya “ ckc ck ck moon chae won tak kusangka kau begitu daebak” ujarny ayang kemudian  bertepuk tangan.
“Sunbae, kau menyerahkan dia kepadaku karena kau tidak beani ya.” sunbae terbelalak.
“Yaa! Mana mungkin begitu. Aku memberimu pengalaman untuk menangani berbagai macam pasien” ujarnya berkilah. Ia pun menyuruh para perawat untuk kembali bekerja.
~~~
            huft akhirnya. Aduh kenapa kau malah membentak pasien seperti itu moon chae won? Bagaimana jika dia melaporkan ku atas tindakan tidak menyenangkan sbg dokter yang mendorong dan membentak pasien seperti itu. bagaimana jika dia melaporkan pada pihak rumah sakit. Ahh karier ku bisa terancam.
Chae won ov end
Author pov
Joong ki melamun di tempat duduknya. Ia hanya terdiam. Entah apa yang ia fikirkan saat ini. namun setelah mendapat cermahan chae won tadi ia hanya diam.
Selama sehari dia juga diam. Dia juga tidak memarahi dokter yang datang walaupun itu bukan dokter seung gi. Ia hanya menampakkan dirinya dengan mata kosong yang terlihat seperti sedang melamun.
“Nak, apa kau mau makan?” uajr ibu joong ki yang berada di sampingnya.
“Ne eomma.” Jawabnya sambil tersenyum
Ibunya kaget. “Soong joong ki, kau menjawab ibumu?” ujar ibunya smbil berlonjak kaget menghampiri anaknya itu dan memeluknya. Joong ki membalas pelukan ibunya dan meneteskan air mata.
Memang setelah kematian ji hyo dia hanya di kamar. Ibunya bahkan baru tahu setelah dikabari bahwa ia di rumah sakit. Pasalnya kalau di telfon sama ibunya, dia selalu biang sedang bekerja. Padahal dia hanya menangis dan melamun sambil mabuk-mabukan di  kamarnya. Ia yang tidak merokok bahkan tiba-tiba menjadi perokok akut setelah ji hyo meninggal.
Setelah di rawat di rumah sakit, ia meruntuki orang yang menyelamatannya. Ia sangat selalu marah kepada orang yang memeriksanya. Hanya seung gi yang dapat menakhlukannya. Jika ditanyai dia hanya diam saja. Dia hanya menerima makanan jika ibunya yang menyuapinya. Dan itu pun hanya beberpa sendok bubur. Pernah suatu hari dia menangis kepada ibunya dan meminta ingin mati.
Namun hari ini dia menjawab ibunya dan bahkan tersenyum.
Author pov end
Joong ki pov
Beberapa hari ini kurasa fikiranku pergi entah kemana. Yang ada di benakku hanya ji hyo noona. Aku pacarnya sendiri yang mengaku sangat mencintainya, tapi tidak tahu bahwa kekasihku memeiliki penyakit parah seperti itu dan akhirnya pergi meninggalkanku. Kekasih macam apa aku ini. rasanya aku ingin ikut menyusulnya. Hingga aku merusak tubuhku selama 3 hari setelah kematiannaya. Namun kemudian seorang wanita datang ke apartemenku dan memberikan surat dari ji hyo noona ku.
”joong ki ah, apa kau baik-baik saja sekarang? Mungkin jika kau menerima ini aku sedang di ruang operasi atau mungkin sudah mati. Kau jangan sedih, aku tidak mau melihatmu menangis. Jangan meratapi kepergianku, dan jangan lupa untuk makan teratur. Ahhh jangan juga kau ikut mengakhiri hidupmu karena aku. Kau harus emneruskan hidupmu dan membahagiakan ibumu. maafkan aku meninggalkanmu seperti ini. aku tidak mau kau ikut sedih jika aku beritahu penyakitku padamu. Joong ki ah, aku sangat mencintaimu. Aku sangat senang menikmati waktu-waktu terakhir kita. Dan kenangan kita selama ini. Aku mencintaimu.”
Begitulah bunyi surat ji hyo noona untukku.
Namun aku kehilangan akal sehatku dan malah marah kepada wanita ini.
Dan karena dia juga aku tidak jadi mati dan malah selamat hingga aku di rawat di rumah sakit ini.  aku selalu marah kepada siapapun. Kecuali pada ibuku. Didepan ibukau aku hanya diam dan menangis. Nona bagaimana kau bisa tenang jika kau beginikan. Aku tidak akan rela diriku ini hidup bahagia. Bagaimana mungkin akau mneruskan hidupku tanpa dirimmu.
Dan hari ini wanita itu datang lagi. Aku kembali kehilangan kewarasanku ketika melihatnya. Aku bahkan tidak sadar akan apa yang telah aku lakukan dan apa yang telah aku katakan kepadanya. Namun tiba-tiba dia marah dan mandorongku. Aku tidk menyangka akan reaksinya. Biasanya dokter lain jika sudah ku bentak saja sudah pergi. Dan dia seorang dokter wanita mendeorongku dengan begitu keras. Untung saja di belakangku ada kasur. Kalau tidak mungkin aku sudah terjungkal. Kemudian ia mengoceh panjang lebar menjelaskan semuanya.
Aku terkejut dengan yang ia katakan. Aku sedikt heran bagaimana ia bisa berbicara sepanjang itu. namun beberapa kalimatnya menyentuh hatiku.
“Kau ingin ikut mati dengan menyiksa dirimu seperti ini? terserah kau saja. Tapi aku yakin pacarmu pasti akn mengutukmu jika kau melakukan smua ini. aku juga heran apakah kau tidak memikirkan perasaan orang tuamu yang mengurusmu yang gila seperti ini. jikakau mati apa kau tidak emmikirkan orang tuamu? ahahah ini bukan cinta! Ini ego!”
Aku tertegun akan perkataannya itu dan akhirnya kau hanya diam dan memfikirkan kata-katanya itu.
Kufikir dia akn langsung pergi setelah mengatakan semua itu kepadanya. Tapi tanpa kusangka dia malah berbalik padaku dan berlutut. Ahhh dia mngobati lukaku karena infusku lepas tadi. Aku bahkan tidak merasakan luka ini. aku sedikit tertegun hingga tanpa sdar kau menuruti apa yang di akatakan.
Setelah memfikirkan semuanya, aku rasa perkatannya ad abenarnya juga. Aku melihat ke luar kamr , kulihat ibuku tertunduk sedih. Aku jadi memfikirkan bagaimana jika aku mati nanti. Aku bahkan tidak memfikirkn perasaannnya dan hanya memfikirkan perasaanku. Ji hyo noona bahkan memintaku untuk membahagiakan ibuku.
“ini bukan cinta! Ini ego!”
aku kembali teringat perkataan dokter itu. ahh benar ini semua memang hanya ego ku. aku hanya memfikirkan diriku dan rasa cintaku pada ji hyo noona saja.
hmm sepertinya aku pernah melihat wanita itu. ahhh ya, dai yang bersikeras membayar uang taksi kepadaku.  
song joong ki pov end
chae won pov
Aku sedang  berdiri di depan resepsionis dn bercanda dengan beberapa suster. Namun kemudian seo sunbae tiba-tiba muncul dan menarikku.
“ada apa sunbae?”
Sunbae pun membawaku menemui seorang ibu.
“ahh nyonya song apa anda ingin mengajukan keluhan atas pelayanan dokter kami? , hehe maafkan hobae ku yang membentak anak mu kemarin. Dia memeng tidak sopan begini.”ujar sunbae ku. Aku melirik sunbae ku kesal. namun kmudian tersenyum kepada ibu tadi. Sunba emenyenggolku. Membentak? Aahh song joong ki.
“Ne, aku mint amaaf nyonya.” Aku pun membungkuk 90­­­0 kepadanya.
“Aniyo, tidak begitu. Hobae mu tidak bersalah. Aku bahkan ingin berterimakasih kepadanya.”
“Ne?” ceplosku. Kemudian sunbae mengeplak multku ini.
“dokter?” tanya ibu joong ki sambil memejukan kepalanya ke arahku.
“mon chae won imnida.” Ujarku sambil emmbungkuk.
“ahh ne mon chae won shi. Aku dengar kau berbicara dnegan anakku kemarin. Aku tidak tahu apa yang kau katakan kepada anakku. Tapi aku sangat berterima kasih. Setealha pembicarran kalian, anakku sepertinya sudah kembali menjadi anakku yang dulu. Jeongmal khamsamnida.” Ujar ibu joong ki.
~~~
  sudah sebulan sejak kejadian itu. aku juga tidak pernah melihatnya lagi sekarang. Hmm apakah dia berhasil bangkit dari keterpurukannyakah atau tidak ya? sepertinya tidak akan mudah melupakan wanitanya itu. aiihh kenapa aku jadi memikirkannya malas sekali. Ah sudah lah lebih baik aku menyegarkan diriku.
Aku memanyunkan mulutku sambil memilih minuman man ayang ingin ku beli. Aku pun memasukkan koin dan akhirnya menjatuhakn pilihanku pada minuman besoda rasa jeruk ini. tak lama minuman pun jatuh. Aku mengambilnya. Namun sebelum aku kembali berdiri, minuman itu menggelinding.
Aiishhh menyebalkan sekali. Aku pun mengikuti kaleng minuman itu. namunn kemudian seseorang memungut kaleng minmanku.
“aahh, khamsamnida.” Ujarku menegakkan tubuhku sebelum melihat siapa yang memungut kaleng minumanku. Ia menyodorkan nya ke padaku. Aku menatap siapa orang ini. mataku terbelalak menyadari siapa yang berada di hadapanku sekarang.
Orang yang sebulan lalu ku bentak-bentak kini berada di hadapanku sambil tersenyum manis dan menyodorkan kaleng minumanku dengan tangan kanannya. Aku hanya diam dan mengerutkan dahiku. Aku merasa sepertinya ia sudah baikan kali ini. wajahnya yang sebulan lalu terlihat begitu pucat, kini sudah terlihat lebih segar. Bahkan tadi aku melihat senyumannya yang selama ini terpendam dalam wajah sedih dan air matanya itu. ia tak lagi mengenakan pakaian rumah sakit, namun mengenakan kaos hitam dengan sentuhan jas yang senada ditambah dengan celana hitamnya. Rambutnya kali ini tertata rapi dan sedikit di keataskan. Seperti pertama kali aku bertemu dengannya di taksi waktu itu.
            Aku meraih kaleng minuman ku dari tangannya dengan gugup. Aah aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku berniat untuk kabur sebenarnya. Namun ia berkata ia ingin mengajakku berbicara.
            Ia duduk di sampingku dan memandangi sekitar taman ini  seperti anak kecil. Lagi-lagi aku merasa di asangat lucu. Aaa
            “ehem.”
            “ahh nee, sebelumnya aku ingin minta maaf dokter atas tindakanku yang keterlaluan beberapa waktu yang lalu kepad anda. “ ujarnya sambil berdiri dan membungkuk kepadaku.
            Aku berdehem canggung . sedikit gugp atas perubahan sikapnya ini. ia kemudian kembali duduk.
            “ahh, aku baik-baik saja. Aku sudah terbiasa di perlakukan seperti itu.” Ujarku. Helah. Apa yang telah kukatakan tadi. Ia terdiam dan terlihat bingung. “terbiasa?”
            Aku menggelengkan kepalaku “aahh bukan seperti itu, maksudku terkadang sunbae ku juga bercanda dan menarik kerahku seperti yang pernah kau lakukan kepadaku. Ahhehehehe” jelasku. Sambil tertawa garing di akhirnya.
            “ahhhh” ia mngangguk-anggukan kepala.
“ kemudian, aku juga ingin mengucapkan terimakasih karena kau sudah menyelamatkan ku waktu itu.” ujarku.
Aku tersenyum seolah menjawab iya tidak apa-apa.
“ahh dan yang terpenting aku juga berterimakasih karena kau sudah menyampaikan pesan dari kekasihku.” Ujarnya.
            Aku terdiam sejenak. “hmm aku, turut berduka cita atas kematan kekasihmu. Aku juga menyesal karena terlambat memberikan surat itu kepadamu joong ki shi.”  
Ia tertawa kecil “aku baik-baik saja. Sepertinya sedikit demi sedikit aku sudah merelakannya. Dan kurasa dia juga sudah bhagia di atas sana.” Ujarnya sembil melihat ke atas langit di akhir kalimat.
            “hmmm baguslah kalau begitu..”
            Hening
            5 detik
            10 detik
            15 detik
           
            Aku berusaha membuka kaleng minuman yang aku genggam selama ini. “aissh kenapa susuah sekali.” Gumamku.
            “boleh aku?”  joong ki menawarkan bantuannya.
            Aku pun memberikan kaleng minuman itu.
            Ia kemudian mencoba membukannya. Aku memperhatikannya dengan seksama. Namun setelah kaleng itu terbuka, semburan soda pun menyembur hingga membasahi wajah joong ki dan bajunya. Ia emnutup matanya kaget. Mungkin hal itu bergejolak setelah aku menjatuhkannya tadi.
“ahahahahhaha” tawaku pecah.
Aku masih berusaha mnghentikan tawaku sementara joong ki sepertinya sedang menyeka air soda yang menyiprat di wajahnya dan bajunya dengan tangan.
“-_-“ tatapnya padaku.
Aku memegangi perutku. “ahahah aha.. haa, maaf kan aku. Maafkan aku. “ jarku sambil menyodorkan sapu tangan kotak-kotak dari sakuku. Ia pun menerimanya dan memandangi saputanganku sejanak dan kembai menyeka wajah dan jasnya yang basah. Aku mengabil minumanku yang ia letakkan di antara kami berdua tadi.
“gomawoyo.” Ujarku kemudian menengguk minuman itu.
“Moon chae won shi, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” ujarnya sambil masih menyeka air di lehernya.
Aku terdiam sejenak “ hmm, kemarin”
“aniyo, maksudku sebelum-sebelumnya.”
“hhmm kapan ya?” aku bergumama sebntar. Namun kemudian hp ku berdering. Tanpa fikir panjang aku langsung mengangkatnya.
“Yaaa moon chae on” teriak seseorang di sebrang sana. Sontak aku langsung menjauhkan telfon itu dari telingaku.
“dimana kau sekarang? Apa kau berencana membolos lagi” ujar sunbae lagi di sebrang sana.
“animida.”
“cepat kembali bekerja.” Teriakknya lagi. Aku kembali menjauhkan hp ku dari teingaku.
“ne.” Aku pun mematikan hp dan meletakkannya kembali ke saku.
Aku kemudian bangkit. “joong ki shi, sepertinya aku harus kembali bekerja.” Aku kemudain berbalik badan dan sudah berencana pergi. Namun “aaahh iya aku hampir lupa.” Ia mengambil secangking tas kecil di sampingnya.
            “Ini” ujarnya sambil menyodorkan hal tersebut.
            Aku mengerutkan kening ku seolah bertanya apa ini.
            “hmm ini hanya bingkisan kecil dariku sebagai tanda termia kasihku karena hal baik yang telah dokter perbuat kepadaku.”
            Aku menggoyangkan telapak tanganku. “ahh tidak usah joong ki shi, aku melakukan semuanya dengan iklas”
            Ia bangun dari duduknya kemudian meraih tanganku untuk dipegangkannya tas itu. “aku malah merasa tidak enak jika kau tidak menerima ini.”
“hmm baiklah. aku terima bingkisan ini. terimakasih. Baiklah kalau begitu aku permisi.”
“Ne tentu saja.”
 Aku pun membungkuk lalu pergi meninggalkannya.
~~~


TBC hayoo bagaimana hubungan mereka selanjutnya?? Apakah joong ki berniat move on ke chae won?? Hayo hayoo.............

8 komentar:

  1. ya ampun terasa banget waktu chae won bentak joongki :D ,cuma aku rada dibingung kau,aku itu kyaknya ada yg typo ketuker ya kak emil? tapi ini keren dan lucu banget. ngakak,senyum-senyum sendiri bacanya. ditunggu untuk next nya yaa :D ingat jgn lama-lama hoho

    BalasHapus
    Balasan
    1. bingung? di bagian mana? bingung karena apa?? iya maapin yee typo ane gak bisa dikendaliin. mau ngedit dulu sedikit males hehe.
      insya allah, aku lagi agak sibuk akhir akhir ini.
      oh ya ffnya kak lisa sih mana?
      ehh facebookmu apa kak? aku dah bikin fp nih.
      https://www.facebook.com/songsukyeol?fref=ts ehehe nambah nambah promosi wkwkw.

      Hapus
    2. nama fb aku Aldina Mellisa kak emil:D , hari ini udah aku upload kok,silahkan membaca kak emil. wahh keren-keren kak :D

      Hapus
    3. kak lisa udah tak undang jadi admin di fpnya songsukyeol. lewat email.

      Hapus
    4. kak emil cepetan dong chapter4 nya yg please move on nungguin banget nih :''

      Hapus
  2. mreka ktemu pas kapan ya? apa mngkin waktu di taxi ?
    wooo.. penasaran
    suka bgt sama chap. ini akhirnya oppa sadar jg
    semoga oppa cepat move on dan beralih mencintai eonnie.
    gak sabar bwt lanjutaannya
    ditunggu neee
    FIGHTING !!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya di chap 1 yg di upload pada zaman dahulu itu.
      iya tuh harusnya si oppa cepetan sadar.
      amin dahh.
      okeee. iyaa. kalo males buka blog, aku dah bikin fp nih. jadi tinggal liat di fp aku da update belum heheh.
      makasih kak dania. love yaaa

      Hapus