Title : Please Move On
Author : Happyreading
Genre : Romance , Sad gagal
Cast:
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung gi
Song Ji Hyo
dan another cast lainnya
Atas
bertebarnya typo dan segala kekurangan di chapter sebelumnya saya minta maaf yang
sebesar-besarnya. Karena sudah saya peringatkan, bahwa banyak kesembrawudan di
dalamnya. Oh ya terimakasih sudah sudi membaca ff saya. Teman-teman sekalian
jangan segan untuk komentar yaaa... ^_^ Yuk cuss
~~
Ia kemudian bangkit dan mencengkram kedua
tanganku kasar. “Kau, kau. Dari mana kau mendapatkan surat itu eoh? Apa yang
kau lakukan kepada Ji hyo noona ku? APA YANG KAU LAKUKAN?” teriakknya di akhir
kalimat. Aku mundur darinya. Namun ia terus maju danmenatapku dengan penuh
kemarahan.
Ia lemudian
meraih bahuku dan menggoncangkannya. Aduh sial dia mengerikan sekali. “WAE?” terakknya lagi. Namun setets air mata
mengalir di sudut matanya. Aduh mas, itu infisnya terlepas. Darah menetes dari
bekas infusnya itu. aihh kenapa dia terus memojokkanku seolah aku yang membunuh
pacarnya. Udah untung aku kasihin
suratnya itu. dan sekarang dia malah mengasariku seperti ini. aiisshh
aku tidak terima.
“YA AISHH!!” ujarku kesal ambil mendorongnya
hinga terdududk kembali di ranjangnya. Wajahnya sedikit berubah kaget, namun ia
hanya terdiam.
“Mwo wmo? Kenapa menatapku begitu. Song joong
ki shi aku jelaskan padamu. Aku tidak melakukan apapun kepada kekasihmua. Aku
hanya menyampaikan pesanny karena waktu itu kebetulan aku yang memeriksanya
terakhir kali. Ya, ya aku minta maaf karena belum memberikannya padamu segera
waktu itu. sungguh kau minta maaf. Tapi kemudian aku baru ingat dan segera
mencari alamatmu. Karena dia bilang song joong ki waktu memberikan surat itu.
setelah aku menemuimu kau malah menarik kerah bajuku dengan begitu menkutkan
aku bahkan hampir kencing dicelana waktu itu. dan kau membentakku. Setelah itu
kau menolongmu karena kau pingsan da menimpa tubuhku. Kau tahu seberapa berat
itu? dan aku segera membawamu ke UGD . aku telah menyelamatkanmu. Kau bukannya
berterimakasih Dan sekarang kau berkata seolah aku telah melakukan sesuatu yang
buruk kepada kekasih mu itu, dan membentakku lagi disaat aku mencoba
memeriksamu sebagai pengganti dokter seung gi. Cihh hanya mau di periksa seung
gi sunbae . Apa kau ini seorang bayi?. Dan Kau ingin ikut mati dengan menyiksa
dirimu seperti ini? terserah kau saja. Tapi aku yakin pacarmu pasti akn
mengutukmu jika kau melakukan smua ini. aku juga heran apakah kau tidak
memikirkan perasaan orang tuamu yang mengurusmu yang gila seperti ini. jikakau
mati apa kau tidak memikirkan orang tuamu? ahahah ini bukan cinta! Ini ego!
tapi itu semua bukan urusan ku terserahhh kau saja. “ teriakku frustsi di akhir
kalimat sambil mengacak rambutku. Membalikkan badanku dan terdiam sejenak.
Mengatur nafasku karena marah tadi. aku sadar aku mengatakan semuanya tadi
hanya dengan satu kali nafas. Hihh kalau saja dia bukan pasien akan ku jorokin
sampe terpental sekalian.
Aku meliriknya dengan tajam. Kulihat dia hanya
terdiam dan sepertinya sedari tadi dia melongo melihatku berbicara sepertiitu.
Aku menghela nafas. Ahh moon chae won dia pasien kau melihat tangannya terluka
dan kau diam saja. Aku sudah hampir melangkah pergi. Namun aku berhenti dan
menghela nafasku. kemudain kembali menghampirinya.
Aku pun berjongkok meraih tangnnya dan
mengobatiya dengan perban di laci. Kemudain memasang kembali infusnya. Kali ini
dia hanya diam dan menuruti apa yang ku katakan. Dia hanya diam dan berubah
menjadi seperti seorang anak kecil yang habis dimarahi. Ahhh sangat imut. Aihh
apa yang kau fikirkan chae won.
“Joong
ki shi. Pemeriksaanmu sudah selesai. Aku permisi.” Aku membungkuk dan berjalan
pergi meninggalkannya. aku membuka pintu lalau keluar dankemudian menutup
pintunya lagi.Namun aku terkaget-kaget karena beberapa susuter dan dokter
tengah mengupinh dan mengintip apa yang kau lakukan tadi.
“Dokter moon daebak. Kau bahkan ememarahinya
seperti itu dan di alangsung terdiam” ujar perawat jung sambil mendekatkan
wajahnya ka padaku.
“Dokter mon kau membungkamnya sekali skak
woohooo.” Ujar perawat lee kemudian.
Beberapa suster lain juga mengatakan hal yang
sama.
Sunbae seo kemudian merangkulku. Ia berdecak sambil
menggelengkan kepalanya “ ckc ck ck moon chae won tak kusangka kau begitu
daebak” ujarny ayang kemudian bertepuk
tangan.
“Sunbae, kau menyerahkan dia kepadaku karena
kau tidak beani ya.” sunbae terbelalak.
“Yaa! Mana mungkin begitu. Aku memberimu
pengalaman untuk menangani berbagai macam pasien” ujarnya berkilah. Ia pun
menyuruh para perawat untuk kembali bekerja.
~~~
huft akhirnya. Aduh kenapa kau malah membentak pasien seperti itu moon chae won? Bagaimana jika dia melaporkan ku atas tindakan tidak menyenangkan sbg dokter yang mendorong dan membentak pasien seperti itu. bagaimana jika dia melaporkan pada pihak rumah sakit. Ahh karier ku bisa terancam.
huft akhirnya. Aduh kenapa kau malah membentak pasien seperti itu moon chae won? Bagaimana jika dia melaporkan ku atas tindakan tidak menyenangkan sbg dokter yang mendorong dan membentak pasien seperti itu. bagaimana jika dia melaporkan pada pihak rumah sakit. Ahh karier ku bisa terancam.
Chae won ov end
Author pov
Joong ki melamun di tempat duduknya. Ia hanya
terdiam. Entah apa yang ia fikirkan saat ini. namun setelah mendapat cermahan
chae won tadi ia hanya diam.
Selama sehari dia juga diam. Dia juga tidak
memarahi dokter yang datang walaupun itu bukan dokter seung gi. Ia hanya
menampakkan dirinya dengan mata kosong yang terlihat seperti sedang melamun.
“Nak, apa kau mau makan?” uajr ibu joong ki
yang berada di sampingnya.
“Ne eomma.” Jawabnya sambil tersenyum
Ibunya kaget. “Soong joong ki, kau menjawab
ibumu?” ujar ibunya smbil berlonjak kaget menghampiri anaknya itu dan
memeluknya. Joong ki membalas pelukan ibunya dan meneteskan air mata.
Memang setelah kematian ji hyo dia hanya di
kamar. Ibunya bahkan baru tahu setelah dikabari bahwa ia di rumah sakit.
Pasalnya kalau di telfon sama ibunya, dia selalu biang sedang bekerja. Padahal
dia hanya menangis dan melamun sambil mabuk-mabukan di kamarnya. Ia yang tidak merokok bahkan
tiba-tiba menjadi perokok akut setelah ji hyo meninggal.
Setelah di rawat di rumah sakit, ia meruntuki
orang yang menyelamatannya. Ia sangat selalu marah kepada orang yang
memeriksanya. Hanya seung gi yang dapat menakhlukannya. Jika ditanyai dia hanya
diam saja. Dia hanya menerima makanan jika ibunya yang menyuapinya. Dan itu pun
hanya beberpa sendok bubur. Pernah suatu hari dia menangis kepada ibunya dan
meminta ingin mati.
Namun hari ini dia menjawab ibunya dan bahkan
tersenyum.
Author pov end
Joong ki pov
Beberapa hari ini kurasa fikiranku pergi
entah kemana. Yang ada di benakku hanya ji hyo noona. Aku pacarnya sendiri yang
mengaku sangat mencintainya, tapi tidak tahu bahwa kekasihku memeiliki penyakit
parah seperti itu dan akhirnya pergi meninggalkanku. Kekasih macam apa aku ini.
rasanya aku ingin ikut menyusulnya. Hingga aku merusak tubuhku selama 3 hari
setelah kematiannaya. Namun kemudian seorang wanita datang ke apartemenku dan
memberikan surat dari ji hyo noona ku.
”joong ki
ah, apa kau baik-baik saja sekarang? Mungkin jika kau menerima ini aku sedang
di ruang operasi atau mungkin sudah mati. Kau jangan sedih, aku tidak mau
melihatmu menangis. Jangan meratapi kepergianku, dan jangan lupa untuk makan
teratur. Ahhh jangan juga kau ikut mengakhiri hidupmu karena aku. Kau harus
emneruskan hidupmu dan membahagiakan ibumu. maafkan aku meninggalkanmu seperti
ini. aku tidak mau kau ikut sedih jika aku beritahu penyakitku padamu. Joong ki
ah, aku sangat mencintaimu. Aku sangat senang menikmati waktu-waktu terakhir
kita. Dan kenangan kita selama ini. Aku mencintaimu.”
Begitulah bunyi surat ji hyo noona untukku.
Namun aku kehilangan akal sehatku dan malah
marah kepada wanita ini.
Dan karena dia juga aku tidak jadi mati dan
malah selamat hingga aku di rawat di rumah sakit ini. aku selalu marah kepada siapapun. Kecuali
pada ibuku. Didepan ibukau aku hanya diam dan menangis. Nona bagaimana kau bisa
tenang jika kau beginikan. Aku tidak akan rela diriku ini hidup bahagia.
Bagaimana mungkin akau mneruskan hidupku tanpa dirimmu.
Dan hari ini wanita itu datang lagi. Aku
kembali kehilangan kewarasanku ketika melihatnya. Aku bahkan tidak sadar akan
apa yang telah aku lakukan dan apa yang telah aku katakan kepadanya. Namun
tiba-tiba dia marah dan mandorongku. Aku tidk menyangka akan reaksinya.
Biasanya dokter lain jika sudah ku bentak saja sudah pergi. Dan dia seorang
dokter wanita mendeorongku dengan begitu keras. Untung saja di belakangku ada
kasur. Kalau tidak mungkin aku sudah terjungkal. Kemudian ia mengoceh panjang
lebar menjelaskan semuanya.
Aku terkejut dengan yang ia katakan. Aku
sedikt heran bagaimana ia bisa berbicara sepanjang itu. namun beberapa
kalimatnya menyentuh hatiku.
“Kau ingin
ikut mati dengan menyiksa dirimu seperti ini? terserah kau saja. Tapi aku yakin
pacarmu pasti akn mengutukmu jika kau melakukan smua ini. aku juga heran apakah
kau tidak memikirkan perasaan orang tuamu yang mengurusmu yang gila seperti
ini. jikakau mati apa kau tidak emmikirkan orang tuamu? ahahah ini bukan cinta!
Ini ego!”
Aku tertegun akan perkataannya itu dan
akhirnya kau hanya diam dan memfikirkan kata-katanya itu.
Kufikir dia akn langsung pergi setelah
mengatakan semua itu kepadanya. Tapi tanpa kusangka dia malah berbalik padaku
dan berlutut. Ahhh dia mngobati lukaku karena infusku lepas tadi. Aku bahkan
tidak merasakan luka ini. aku sedikit tertegun hingga tanpa sdar kau menuruti
apa yang di akatakan.
Setelah memfikirkan semuanya, aku rasa
perkatannya ad abenarnya juga. Aku melihat ke luar kamr , kulihat ibuku
tertunduk sedih. Aku jadi memfikirkan bagaimana jika aku mati nanti. Aku bahkan
tidak memfikirkn perasaannnya dan hanya memfikirkan perasaanku. Ji hyo noona
bahkan memintaku untuk membahagiakan ibuku.
“ini bukan
cinta! Ini ego!”
aku kembali teringat perkataan dokter itu.
ahh benar ini semua memang hanya ego ku. aku hanya memfikirkan diriku dan rasa
cintaku pada ji hyo noona saja.
hmm sepertinya aku pernah melihat wanita itu.
ahhh ya, dai yang bersikeras membayar uang taksi kepadaku.
song joong ki pov end
chae won pov
Aku sedang
berdiri di depan resepsionis dn bercanda dengan beberapa suster. Namun
kemudian seo sunbae tiba-tiba muncul dan menarikku.
“ada apa sunbae?”
Sunbae pun membawaku menemui seorang ibu.
“ahh nyonya song apa anda ingin mengajukan
keluhan atas pelayanan dokter kami? , hehe maafkan hobae ku yang membentak anak
mu kemarin. Dia memeng tidak sopan begini.”ujar sunbae ku. Aku melirik sunbae
ku kesal. namun kmudian tersenyum kepada ibu tadi. Sunba emenyenggolku.
Membentak? Aahh song joong ki.
“Ne, aku mint amaaf nyonya.” Aku pun
membungkuk 900 kepadanya.
“Aniyo, tidak begitu. Hobae mu tidak
bersalah. Aku bahkan ingin berterimakasih kepadanya.”
“Ne?” ceplosku. Kemudian sunbae mengeplak
multku ini.
“dokter?” tanya ibu joong ki sambil memejukan
kepalanya ke arahku.
“mon chae won imnida.” Ujarku sambil
emmbungkuk.
“ahh ne mon chae won shi. Aku dengar kau
berbicara dnegan anakku kemarin. Aku tidak tahu apa yang kau katakan kepada
anakku. Tapi aku sangat berterima kasih. Setealha pembicarran kalian, anakku
sepertinya sudah kembali menjadi anakku yang dulu. Jeongmal khamsamnida.” Ujar
ibu joong ki.
~~~
sudah
sebulan sejak kejadian itu. aku juga tidak pernah melihatnya lagi sekarang. Hmm
apakah dia berhasil bangkit dari keterpurukannyakah atau tidak ya? sepertinya
tidak akan mudah melupakan wanitanya itu. aiihh kenapa aku jadi memikirkannya
malas sekali. Ah sudah lah lebih baik aku menyegarkan diriku.
Aku memanyunkan mulutku sambil memilih
minuman man ayang ingin ku beli. Aku pun memasukkan koin dan akhirnya
menjatuhakn pilihanku pada minuman besoda rasa jeruk ini. tak lama minuman pun
jatuh. Aku mengambilnya. Namun sebelum aku kembali berdiri, minuman itu
menggelinding.
Aiishhh menyebalkan sekali. Aku pun mengikuti
kaleng minuman itu. namunn kemudian seseorang memungut kaleng minmanku.
“aahh, khamsamnida.” Ujarku menegakkan
tubuhku sebelum melihat siapa yang memungut kaleng minumanku. Ia menyodorkan
nya ke padaku. Aku menatap siapa orang ini. mataku terbelalak menyadari siapa
yang berada di hadapanku sekarang.
Orang yang sebulan lalu ku bentak-bentak kini
berada di hadapanku sambil tersenyum manis dan menyodorkan kaleng minumanku
dengan tangan kanannya. Aku hanya diam dan mengerutkan dahiku. Aku merasa
sepertinya ia sudah baikan kali ini. wajahnya yang sebulan lalu terlihat begitu
pucat, kini sudah terlihat lebih segar. Bahkan tadi aku melihat senyumannya
yang selama ini terpendam dalam wajah sedih dan air matanya itu. ia tak lagi
mengenakan pakaian rumah sakit, namun mengenakan kaos hitam dengan sentuhan jas
yang senada ditambah dengan celana hitamnya. Rambutnya kali ini tertata rapi
dan sedikit di keataskan. Seperti pertama kali aku bertemu dengannya di taksi
waktu itu.
Aku
meraih kaleng minuman ku dari tangannya dengan gugup. Aah aku tidak tahu harus
berbuat apa. Aku berniat untuk kabur sebenarnya. Namun ia berkata ia ingin
mengajakku berbicara.
Ia duduk di sampingku dan memandangi
sekitar taman ini seperti anak kecil. Lagi-lagi
aku merasa di asangat lucu. Aaa
“ehem.”
“ahh nee, sebelumnya aku ingin minta
maaf dokter atas tindakanku yang keterlaluan beberapa waktu yang lalu kepad
anda. “ ujarnya sambil berdiri dan membungkuk kepadaku.
Aku berdehem canggung . sedikit gugp
atas perubahan sikapnya ini. ia kemudian kembali duduk.
“ahh, aku baik-baik saja. Aku sudah
terbiasa di perlakukan seperti itu.” Ujarku. Helah. Apa yang telah kukatakan
tadi. Ia terdiam dan terlihat bingung. “terbiasa?”
Aku menggelengkan kepalaku “aahh
bukan seperti itu, maksudku terkadang sunbae ku juga bercanda dan menarik
kerahku seperti yang pernah kau lakukan kepadaku. Ahhehehehe” jelasku. Sambil
tertawa garing di akhirnya.
“ahhhh” ia mngangguk-anggukan
kepala.
“ kemudian, aku juga ingin mengucapkan
terimakasih karena kau sudah menyelamatkan ku waktu itu.” ujarku.
Aku tersenyum seolah menjawab iya tidak
apa-apa.
“ahh dan yang terpenting aku juga
berterimakasih karena kau sudah menyampaikan pesan dari kekasihku.” Ujarnya.
Aku terdiam sejenak. “hmm aku, turut
berduka cita atas kematan kekasihmu. Aku juga menyesal karena terlambat
memberikan surat itu kepadamu joong ki shi.”
Ia tertawa kecil “aku baik-baik saja.
Sepertinya sedikit demi sedikit aku sudah merelakannya. Dan kurasa dia juga
sudah bhagia di atas sana.” Ujarnya sembil melihat ke atas langit di akhir
kalimat.
“hmmm baguslah kalau begitu..”
Hening
5 detik
10 detik
15 detik
Aku berusaha membuka kaleng minuman
yang aku genggam selama ini. “aissh kenapa susuah sekali.” Gumamku.
“boleh aku?” joong ki menawarkan bantuannya.
Aku pun memberikan kaleng minuman
itu.
Ia kemudian mencoba membukannya. Aku
memperhatikannya dengan seksama. Namun setelah kaleng itu terbuka, semburan
soda pun menyembur hingga membasahi wajah joong ki dan bajunya. Ia emnutup
matanya kaget. Mungkin hal itu bergejolak setelah aku menjatuhkannya tadi.
“ahahahahhaha” tawaku pecah.
Aku masih berusaha mnghentikan tawaku
sementara joong ki sepertinya sedang menyeka air soda yang menyiprat di
wajahnya dan bajunya dengan tangan.
“-_-“ tatapnya padaku.
Aku memegangi perutku. “ahahah aha.. haa,
maaf kan aku. Maafkan aku. “ jarku sambil menyodorkan sapu tangan kotak-kotak
dari sakuku. Ia pun menerimanya dan memandangi saputanganku sejanak dan kembai
menyeka wajah dan jasnya yang basah. Aku mengabil minumanku yang ia letakkan di
antara kami berdua tadi.
“gomawoyo.” Ujarku kemudian menengguk minuman
itu.
“Moon chae won shi, apa kita pernah bertemu
sebelumnya?” ujarnya sambil masih menyeka air di lehernya.
Aku terdiam sejenak “ hmm, kemarin”
“aniyo, maksudku sebelum-sebelumnya.”
“hhmm kapan ya?” aku bergumama sebntar. Namun
kemudian hp ku berdering. Tanpa fikir panjang aku langsung mengangkatnya.
“Yaaa moon chae on” teriak seseorang di
sebrang sana. Sontak aku langsung menjauhkan telfon itu dari telingaku.
“dimana kau sekarang? Apa kau berencana
membolos lagi” ujar sunbae lagi di sebrang sana.
“animida.”
“cepat kembali bekerja.” Teriakknya lagi. Aku
kembali menjauhkan hp ku dari teingaku.
“ne.” Aku pun mematikan hp dan meletakkannya
kembali ke saku.
Aku kemudian
bangkit. “joong ki shi, sepertinya aku harus kembali bekerja.” Aku kemudain
berbalik badan dan sudah berencana pergi. Namun “aaahh iya aku hampir lupa.” Ia
mengambil secangking tas kecil di sampingnya.
“Ini” ujarnya sambil menyodorkan hal
tersebut.
Aku mengerutkan kening ku seolah
bertanya apa ini.
“hmm ini hanya bingkisan kecil
dariku sebagai tanda termia kasihku karena hal baik yang telah dokter perbuat
kepadaku.”
Aku menggoyangkan telapak tanganku.
“ahh tidak usah joong ki shi, aku melakukan semuanya dengan iklas”
Ia bangun dari duduknya kemudian
meraih tanganku untuk dipegangkannya tas itu. “aku malah merasa tidak enak jika
kau tidak menerima ini.”
“hmm baiklah. aku terima bingkisan ini.
terimakasih. Baiklah kalau begitu aku permisi.”
“Ne tentu saja.”
Aku
pun membungkuk lalu pergi meninggalkannya.
~~~
TBC hayoo bagaimana hubungan mereka
selanjutnya?? Apakah joong ki berniat move on ke chae won?? Hayo
hayoo.............
ya ampun terasa banget waktu chae won bentak joongki :D ,cuma aku rada dibingung kau,aku itu kyaknya ada yg typo ketuker ya kak emil? tapi ini keren dan lucu banget. ngakak,senyum-senyum sendiri bacanya. ditunggu untuk next nya yaa :D ingat jgn lama-lama hoho
BalasHapusbingung? di bagian mana? bingung karena apa?? iya maapin yee typo ane gak bisa dikendaliin. mau ngedit dulu sedikit males hehe.
Hapusinsya allah, aku lagi agak sibuk akhir akhir ini.
oh ya ffnya kak lisa sih mana?
ehh facebookmu apa kak? aku dah bikin fp nih.
https://www.facebook.com/songsukyeol?fref=ts ehehe nambah nambah promosi wkwkw.
nama fb aku Aldina Mellisa kak emil:D , hari ini udah aku upload kok,silahkan membaca kak emil. wahh keren-keren kak :D
Hapuskak lisa udah tak undang jadi admin di fpnya songsukyeol. lewat email.
Hapuskok gak ada yaa min?
Hapuskak emil cepetan dong chapter4 nya yg please move on nungguin banget nih :''
Hapusmreka ktemu pas kapan ya? apa mngkin waktu di taxi ?
BalasHapuswooo.. penasaran
suka bgt sama chap. ini akhirnya oppa sadar jg
semoga oppa cepat move on dan beralih mencintai eonnie.
gak sabar bwt lanjutaannya
ditunggu neee
FIGHTING !!!!
iya di chap 1 yg di upload pada zaman dahulu itu.
Hapusiya tuh harusnya si oppa cepetan sadar.
amin dahh.
okeee. iyaa. kalo males buka blog, aku dah bikin fp nih. jadi tinggal liat di fp aku da update belum heheh.
makasih kak dania. love yaaa