Title
: Please Move On
Chapter
4
Author
: Happyreading
Genre
: Romance , Sad gagal
Cast:
Song
Joong Ki
Moon
Chae Woon
Lee
Seung gi
Song
Ji Hyo
dan
another cast lainnya
Atas bertebarnya typo dan segala kekurangan di chapter sebelumnya saya
minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena sudah saya peringatkan, bahwa banyak
kesembrawudan di dalamnya. Sekali lagi Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada
kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys
like it. Maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah. Mungkin saat
membaca ini kebosanan akan melanda di benak anda. Typo bertebaran dimana-mana. Oh ya terimakasih sudah sudi membaca ff saya.
Teman-teman sekalian jangan segan untuk komentar yaaa... ^_^ Yuk cuss
~~~
Suadah
sekitar seminggu setelah hari itu. aku sudah tidak pernah melihat joong ki shi
lagi. Mungkin dia sudah kembali melanjutkan hidupnya. Yaa itu lebih bagus
ketimbang terpuruk karena kematian kekasihnya. Ckckc beginilah aku tidak tahu
bagaimana perasaan itu. ya bagaimana yaa beginilah nasib seoang jomblo. Yang
aku tahu adalah perasaan bagaimana menjadi seorang secret admirer *jiaaah*.
Aku
dan Joo jang mi sedang nongkrong di restoran bir dan ayam. Aku mengambil
sepotong paha ayam goreng dan memekannya dengan lahap. Sementara jang mi
menengguk segelas besar bir nya.
“Moon
chae won, jam tanganmu baru ya?” jang mi menarik tangan kiri ku. Aku masih
melanjutkan makan dengan tangan kananku.
“whooaaaa,
kau tahi ini jam tangan model terbaru dan limited edision. Hanya di jual 5 di
korea.” Ujar jang mi sambil masih memelototi jam tangan pemberian song joong ki
shi ini.
Aku
menelan ayam di mulutku. “benarkah? Hmm ternyata dia orang kaya toh.” Jawabku
santai.
Jang
mi melepaskan tanganku lalau menyipitkan matanya. “Dia? kau mendapatkan jam ini
dari siapa?”
“Dari
seorang pria tampan.” Jawabku santai. Lalu kemudian meraih gelas birku dan
meminumnya.
“ya
moon chae won. Jawab dengan benar.”
“arraseo,
pria waktu itu yang memarahiku.”
“Benarkah?
Kenapa dia memberikan itu padamu?”
“kepo
ya??”
Jang
mi kesal dengan jawabanku. “ya, moon chae won!”
“Dia
memberikannya karena aku sudah memberikan pesan kekasihnya yang sudah meninggal
itu.”
“oohh,
begitu. Hmm apakah dia benar-benar tampan? Apakah lebih tampan dari seung gi
sunbae?”
Wajahku
tiba-tiba merona. “y, y , yaa joo jang mi. Sudahlah. Makan saja ini.” jawabku
kesal kemudian memasukan dada ayam goreng ke dalam mulutnya.
~~
Sudah
sekitar pukul 22.30 Aku berjalan menuju pulang menuju apartemenku. Berhubung
tempatku dan jang mi makan tadi tidak terlalu jauh dari apartemenku. Aku
berjalan sambil memainkan game get rich di hp ku.
Aku
melewati sebuah gang kecil.
Kresek kresek
Aku
sontek berhenti karena mendengar suara di gang itu. aku menoleh ke gang gelap
itu.
Kresek kresek
Bunyi
itu kembali terdengar. Ah, mungkn iu hanya kucing liar, fikirku. Aku kembali
berjalan dan memainkan hpku lagi.
Wuusshhh
Seseorang
berlari hingga menenggorku. Hp ku pun terjatuh. Seoranng dengan jaket blink
blink namun celananya sudah sedikit koyak dengan rambut gondrongnya yang
acak-acakan bahkan ada beberepa helai daun di rambutnya dan membawa karung
beras juga tanpa alas kaki terjatuh di depanku bersama hp ku yang telah
tergeletak di sampingnya.
Ia
menatapku denga senyuman aneh. Kemudian ia melirik hpku, kemudian kembali
melirikku. Ia kembali tersenyum aneh. Aku mengerti maksudnya, dia ingin
mengambil hp ku.
“Andwaeee”
teriakku pecah.
Namun
terlambat orang gila itu sudah mengambil hpku dan kabur. Aku tidak tinggal
diam. Segera aku berlari mengejarnya.
Eomma!!
Jangan-jangan dia orang gila yang yeng perna di bicarakan ahjuma tetanggaku.
Yang suka mencuri barang-barang orang. Pantas saja jaketnya blink-blink seperti
itu tetapi celananya sudah koyak. Pasti di karung yang ia bawa itu banyak
barang-barang lain curiannya. Ya tuhan kenapa aku apes sekali. Hp ku diambil
oleh oran gila ini.
“Ahjushi,
berhenti.” Aku masih berlari mengejar ahjushi gila itu. ia berlari sambil
sesekali menoleh ke arahku sambil tertawa girang. Aahh sebenarnya aku takut
sekali dengan orang gila. Dan sekarang aku harus mengejarnya. Sial larinya
kencang sekali. Padahal ku sudah berlari sekuat tenaga. Apartemenku sudah
terlihat di sebrang sana.
“Hahaha
hahahaha” lagi-lagi ahjushi itu tertawa menakutkan seperti itu. tertawa gila.
Aku masih mengejarnya.
Jedug
“Aawww”
rintihku karena seseorang tiba-tiba lewat di depanku sehingga aku menabraknya.
“kau
baik-baik saja agashi?” tanyanya sambil membantuku bangun. Aku pun bangun dan
melihat ke ahjushi gila itu. ia masih berlari, namun berbelok ke sebuah jalan.
“Ohh,
dokter moon chae won?” heh? Dia mengenalku.
“song
joong ki. shi.”ternyata song joong ki.
“aku
ingin minta tolong” lanjutku.
“Ne,
kendae-“
“ayo
ikut aku.” Aku menariknya lari bersamaku. Aku berlari mengikuti kemana arah
ajushi gila tadi itu.
Kami
pun berhenti di sebuah taman. Namun aku tidak melihat seorang pun di sana. Aku
mengatur nafasku dan menyandarkan sebelah tanganku ke pohon.
“Dokter
moon, sebenarnya apa yang anda kejar?” ujar joong ki yang juga masih
ngos-ngosan.
“huahh
T_T.. eottokae? Hp ku di ambil orang gila tadi.”
“Ne?”
“sekarang
bagaimana?”
Huahahaha huahahaha hihihi hihihi
Suara
orang gila tadi terdengar kembali.
Aku
menoleh ke atas.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
aAAAAAAAAAAAA” orang gila itu melompat hingga menubruku. Aku tersungkur di
semak-semak.
Orang
gila itu kabur. dan penglihatanku mulai buram.
~~~
Author
pov
Joong
ki duduk di samping chae won yang tergeletak di bangku taman. ia memendangi
chae won yang sangat berantakan dan kumal setelah tersungkur di semak-semak
tadi.
Chae
won berbaring di ranjang rumah sakit. ia menerjapkan matanya.
“HP
kuuu” rintihnya.
“Dokter
Moon, kau sudah sadar.” Joong ki mengayunkan telapak tangannya di depan wajah
chae won.
Chae
won berusaha duduk. “Mana Ahjushi gila itu? apa dia kabur?”
“ahh,
dia sudah di tangkap polisi dan ini ponselmu” joong ki menyodorkan ponsel chae
won. Chae won pun mengambilnya dan mengecek hpnya tersebut.
“huuufftt,
untung kau selamat nak.” Ujar chae won sambil memeluk ponselnya.
“Kau
tahu, ajushi gila tadi memeng sudah sering mencuri di sekitar sini. Kata ahjuma
tetanggaku, dia bahkan mencuri sepatu high heels dan jaket-jaket mahal. Kau
tahu karung yang di bawanya itu berisi barang-barang curiannya. Namun belum ada
yang melaporkannya. Dia sepertinya terobsesi dengan barang-barang mahal
sehingga menjadi gila seperti itu. untung saja kau langsung melaporkannya
kepolisi sehingga dia tidak akn meresahkan warga lagi.” Terang chae won panjang
lebar.
Joong
ki memandangi orang yang duduk di sampingnya ini dengan heran. Padahal Chae won
baru saja bangun dari pingsannya dan langsung bisa mengoceh panjang lebar
seperti itu. di tambah lagi dahinya tengah lecet sekarang. “Dokter moon, apa
kau baik-baik saja?”
Chae
won bingung. “Ne? Aku baik-baik saja memang kenapa?”
“Itu,
dahimu” jawab joong ki sambil menunjuk dahi chae won.
Chae
won pun menyadari dahinya yang terluka. “Ahh pantas saja. Rasanya sedikit
perih.”
“aku
sudah membelikan beberapa obat di apotik tadi.” Uajar joong ki sambil
memberikan sekantong plastik obat.
Chae
won pun menerimanya. “Terimakasih.” Ia mengambil plester dan mencoba
memasangkannya di dahinya. Namun sepertinya ia kesulitan.
“Ahh
biar ku bantu dokter moon.” Joong ki meraih plaster di tangan chae won.
Kemudian membantunya memasangkan plester di dahi.
Chae
won tertegun menyadari wajah joong ki sangat dekat dengan wajahnya. Ia menelan
ludah.
“Aduh
dia tampan sekali. Jambulnya, dahinya, matanya, hidungnya, bibirnya, aahhh.”
Pikir chae won dalam hati. Namun ia segera menyudahi lamunannya. Joong ki pun
telah selesai memasangkan plester.
“aaww,
ahh lututku. Dan sikut ku,” ujar cha won sambil melihat goresan luka di lutut
dan siku kirinya.
Jong
ki hendak membantu chae won. Namun kemudian ponselnya berdering. Ia pun
mengangkatnya. Beberapa lama kemudian.
“Chae
won shi, hmm sepertinya aku ada urusan mendadak. Bolehkah aku pergi dulu?” ujar
joong ki. ia bangkit dari duduknya.
“Ne
tentu saja. Silahkan.” Chae won mempersilahkan sambil mencoba berdiri. Namun ia
masih kesakitan. Joong ki mengisyaratkan agar chae won duduk saja.
“Joong
ki shi, terimakasih atas bantuanmu. Kalau tidak ada kau mungkin hp ku sudah pergi bersama orang gila itu.” ujar
chae won ketika joong ki hendak pergi.
“ya,
aku juga senang bisa membantumu.” Joong ki berbalik. Lalu kemudian kembali
melanjutkan jalannya.
Sementara
chae won mengobati lukanya sendirian.
“aahh
dasarr moon chae won kau apes sekali hari ini. ckck” gumam chae won di sela
kegiatannya.
~~
*kaya begini lah kira-kira emaknya Chae won
Chae
won membuka pintu apartemennya yang masih menggunakan kunci manual. Ia pun
membuka pintu setelahnya. Namun ia di kagetkan dengan kehadiran seorang wanita
paruh baya dengan gaun abu-abu panjang dan sweater dan tatanan rambut di gelung
yang sedang menggebug-gebugi sofa.
“Eomma,
kenapa kesini?” tanya chae won sambil melepakan sepatunya dan menggantinya
dengan sandal rumah berbentuk kepala pinguin.
“Aiiigoo,
ck ck ck ini sofa apa keset? Debunya kok tebel banget.” Gumam chae won eomma.
Chae
won berjalan mendekati ibunya sambil memegangi lututnya yang sakit. “Eomma”
panggil chae won. Ia tampaknya sedikit tidak senang dengan datangnya eommanya
ini. pasalnya jika datang kerumah pasti chae won akan di ceramahi. Chae won
eomma tinggal di kampung bekerja sebagai bidan desa. Namun sesekali mengunjungi
anaknya yang merantau ke ibu kota. Sebenarnya jika mengunjungi chae won, chae
won eomma akan membawa banyak oleh-oleh dari kampung. Bahkan terkadang eomma
akan ikut ke sekolah chae won dan membagikan oleh-oleh kepada teman dan
senior-senior chae won juga. Baik sekali Chae won eomma ini.
Chae
won menghampiri beberapa kardus yang tergeletak di samping sofa. “eomma bwa
makanan lagi?”
Eomma
masih sibuk dengan gebukan sofanya. “Tentu saja. Sekarang kau sudah bekerja di
rumah sakit. dan eomma harus memberikan itu kepada teman-teman magangmu.”
“Eomma,
tidak perlu. Mereka tidak akan mau.”
Eomma
menghentikan kegiatannya dan menoleh kepada chae won “Haiisshh, sudahlah nanti
eomma yang akn kasih bukan kau.”
“Eomma”
rengek chae won.
Ema
mendekati chae won “Ada apa dengan dahi dan lututmu tu?” tanya eomma.
“Aku
habis jatuh gara-gara mengejar orang gila.”
“Apa
ada orang gila di sekitar sini? Omo menakutkan sekali.”
“iya
ada. Suka mencuri lagi”
“YA!
kenapa kau masih tinggal di aprtemen ini eoh? Bukankah eomma sudah kirimkan
uang untuk pindah apartemen? Dimana uang itu?”
Chae won melangkahkan kakinya menuju dapur yang tak jauh dari sofa dan menuangkan airkedalam gelas kemudian meminumnya. “Eomma, sekarang sedang susah cari apartemen murah. Disini saja sudah enak kok. Jadi uang itu bisa ku tabung.”
Chae won melangkahkan kakinya menuju dapur yang tak jauh dari sofa dan menuangkan airkedalam gelas kemudian meminumnya. “Eomma, sekarang sedang susah cari apartemen murah. Disini saja sudah enak kok. Jadi uang itu bisa ku tabung.”
“YA!
eomma sudah kasih uang banyak biar pindah ke apartemen mahal. Dan kau malah
cari yang murah lagi. Kau ini pelit sekali seperti siapa sih?”
“Eomma
aku sudah suka tinggal disini. Lagipula disini nyaman.” Chae own eomma
berteriak di sela-sela perkataan chae won. Chae won mendekati eommanya yang
berlonjak kaget dan sekarang sudah di atas sofa.
“Kenapa
eomma?”
“Itu”
ujar eomma sambil menunjuk pada seokor kecoak yang kini merayap di di dinding
samping kulkas. Chae won hanya melirik ke kecoa itu dengan santai. Kemudian
kecoak itu terbang ke dekat sofa. Eomma chae won sontak kaget ia hampir saja
kena serangan jantung.
“Sudahlah
biarkan saja. Nanti juga pergi sendiri.” Kecoak adi pun masuk ke kolong sofa.
“YA!
kenapa kau bisa sesantai itu? lihatlah ini bukan tempat tinggal manusia. Kau
bilang ini nyaman? Bagaimana jika mahluk tadi menggerayangimu saat kau
tertidur?”
“Biarkanlah,
dia mungkin hanya ingin tidur denganku.”
“Ihh,
sudahlah pokoknya besok kita cari apartemen baru untuk mu.”
Chae
won menghea nafas kesal “ eomma, aku tidak mau ah. Besok aku kerja.”
“Baiklah
eomma yang akan cari.”
“eomma,
tidak perlu. Nanti eomma kesasar dan nanti di tipu gimana? Mereka akan menaikan
sewa karena tahu eomma orang desa”
“Apa?
Kau sedang meremehkan eomma mu sekarang? Dulu eomma juga tinggal di seoul.
Eomma tidak se kampungan yang kau kira.”
Chae
won menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. “Maafkan kelancangan saya
nyonya.” Ujar chae won sambil membungkuk 900.
~~~~
Jam
makan siang rumah sakit.
Chae
won memandangi eommanya yang sedang bagi-bagi ubi cilembu, rendang, pisang
ambon, kacang bogares, dan kimchi kepada temann-teman magangnya. Tak lupa
kepada Seo sunbae. eomma selalu menitipkan chae won kepada sunbaenya agar di
awasi supaya chaewon selalu beada di jalan yang lurus.
Chae
won juga bingung dengan eommanya. Apa motivasinya ngasihin makanan ke
orang-orang. Mending uangnya di simpan. Begitu fikir chae won.
Setelah
selesai. Sepulang kerja chae won pun di ajak emaknya untuk melihat apartemen
barunya. Chae won dan eommanya pun masuk kedalam apartemen baru chae won. Semua
barang-barang chae won sudah di pindahkan dari apartemennya yang lama. entah
kapan eommanya melakukan semua itu.
Ternyata
Chae won eomma membelikan apartemen yang berada di depan gedung apartemennya
yang lama.
Chae
won melihat-lihat apartemen barunya yang lebih luas dan lebih bersih. Dapurnya
juga lebih keren. Ada satu kamar yang terpisah dengan ruang tamu. Tak seperti apartemen
chae won yang dulu yang ruang tamu dan tempat tidurnya idak ada pembatasnya. Ia kemudian duduk di sofa. Ia menyalakan tv.
Ia sedikit kegirangan karena tvnya cukup besar tdak seperti di apartemennya
yang dulu. Iyalah lebih mahal.
Eomma
memandanginya sambil tersenyum “Ck, lihatkan, kau senang. Kau bersikeras tidak
mau beli apartemen baru. Sekarang kau malah kegirangan begitu.
Chae
won berusaha terlihat biasa “hmm eomma darimana dapat uang sebanyak itu? sampai
bisa membelikanku aprtemen ini. apa eomma mejual klinik?”
Eomma
chae won menotok kepala anaknya yang tidak bisa menjaga mulutnya ini “ YA! kau
ini. tentu saja eomma punya uang.”
Chae
won mengelus kepalanya yang sakit akibat di totok oleh emaknya tadi.
“Aww,
bercanda eomaa. Makasih yaa.” Chae won mendekati eommanya dan mencium pipi
eomma.
“Sudahlah
eomma mau nganterin makanan ke tetangga.” Eomma pun bangkit.
“Lagi?
Eomma, sekarang sudah tidak jaman seerti itu. lebih baik tidak usah.”
Eomma
menghentikan langkahnya. “Ck bagaiaman bisa seperti itu. kita harus sopan
kepada tetangga.”
“ahh
terserah eomma.” Chae won pun kembali menonton tv.
~~~~
“Eomma
pulang dulu ya.” ujar eomma chae won di depan pintu.
“Eomma
benar tidak perlu ku antar sampai setasiun?”
“Tidak
perlu. Kau ini, biasanya juga gak pernah nawarin dianter.” Ujar eomma.
“Ya
pingin nganter sekali-sekali.”
Eomma
mengangkat tasnya yang sedari tadi sudah tergeleak di sampingnya. “Eomma pulang
yaa, kamu kerja yang bener.” Ujar eomma kemudian.
Chae
won memeluk Eommanya. “iya, iya. Hati-hati ya eomma.” Eomma membalas pelukan
chae won.
Eomma
pun bersiap membuka pintu. Namun kemudian ia berbalik. “Ahh, kotak kimchi di
tetangga nomor 1004 sebelah belum diambil. Nanti kamu ambilkan ya.”
“Ne
arrasoyo.”
Eomma
pun pergi.
~~
Chae
won menekan bel apartemen 1004. Ia sepertinya tidak menyadari bahwa itu adalah
aprtemen Song joong ki. padahal waktu itu dia pernah ke sini sebelumnya.
Chae
won memasukan tangannya ke saku jempernya. Ia menunggu sambil mengemut lolipop.
Ia
kemudian membungkuk setelah pemilik apartemen keluar. Ia sedeikt kaget setelah
menyadari ternyata itu adalah song joong ki.
“Oh,
dokter moon.?”
Tetangga 1004? 1004? Ahh benar itu nomor apartemen
song joong ki. kenapa aku bisa lupa ya. sekarang kan aku tinggal di gedung
apartemen yang sama dengannya. Dan nomor apartemenku 1003 . fikir chae won dalam hati.
“Ahahahah”
tawa chae won terdengar seolah dibuat-buat. “Song joong ki shi, hai. Itu, aku
mau mengambil kotak kimchi eommaku.”
“aahh,
yang kemarin itu eomma mu?”
“iya,
kita tetanggaan sekarang.”
Joong
ki memandangi penampilan chae won yang mengenakan celana training jemper putih
dengan tudung panda dan sandal pinguin. Joong ki heran, ia fikir chae won
adalah wanita sangar yang membentaknya waktu itu. ternyata... Chae won
menyadari dirinya berpakaian terlalu kekanakan sekarang. Namun ia berusaha
tertawa. “ahahaha, ya beginilah aku jika di rumah. Kotak kimchinya?”
“ah
iya, biar ku ambilakn sebentar.”
Tak
lama setelah itu joong ki pun kembali dengan kotak kimchi di tangannya. Ia
kemudian memberikannya kepad chae won.
“terimakasih
kimchinya.” Ujar joong ki.
“Yaa,
akan ku sampaikan pada ibuku. Aku pulang ya. bye.” Chae won pun melesat pulang.
~~~
Chae
won sedang mengisi data pasien yang tealh ia periksa tadi sambil bergumam tidak
jelas. Tak lama setelah itu Jang mi datang dan langsung mengguncang tubuh chae
won.
“Ya
ya ya! apa kau tahu?” ujar jang mi. Namun
ia kemudian terdiam dan terlihat memikirkan sesuatu. Setelah itu ia melepaskan
pegangannya pada Chae won.
“Nggak
deh gak jadi.” Kemudian terdudu lesu.
“YA!!
kalau ingin bicara, katakan langsung. Kenapa malah tidak jadi seperti itu!”
ujar chae won kesal.
“aku
pergi dulu.” Jang mi malah melesat pergi begitu saja. Meninggalkan chae won
yang penasaran setengah mati.
“Dasar
anak aneh.” Gumam chae won.
Chae
won berjalan menuju lobby kemudian ia bertemu Ji Chang Wook teman magangnya.
“Chae
won ah, kau sudah tahu? Ada berita gembira sea anero rumah sakit ini.” ujarnya.
Chang
wook kemudian terdiam. Ia kemudian tertawa garing “ ahehehehe, tidak jadi deh. Aku
sedang ngawur. Ahaha. Dahh aku pergi dulu.” Ujarnya yang kemudian malah kabur
begitu saja.
“YA!
apa kau bersekongkol dengan jang mi untuk membuatku kesal.” chae won berteriak
dengan kesal.
Tak
lama setelah itu, dokter Seung gi lewat di hadapan chae won. Chae won sedikit
sumringah. Dokter seung gi pun menghampiri chae won.
“Ah,
Chae won. Kebetula kau lewat.”
“Ne
sunbae ada apa?”
“aku
ingin memberikan ini kepadamu.” Ujar sung gi sambil memberikan sepucuk undangan
bertulisakan pernikahan kepada chae won. Chae won terbelalak.
“Me,
me, menikah?” ujar chae won sedikit terbata.
“Ahahahaah,
ne.”
Chae
won membukanya dan membaca nama mempelai wanitanya.
“Im
Yoona?”
“Hhehehe
iya, kau tahu kan aku sangat menyukainya sejak dulu. Dan sekarang dia akn
menjadi istriku.” Ucapan seung gi bagaikan petir yang menyambar chae won di
siang bolong. Chae won hanya bisa terdiam dan mencoba memaksakan senyumnya.
Seung
gi sedikit mengguncang bahu chae won yang sedari tadi hanya diam denga tatapan
kosong. “ Chae won kwenchana?”
Chae won menatap seng gi dan tersenyum walaupun hatinya menangis. Lelaki yang ia cintai sejak sma dulu. Sekarang dengan mata kepalanya sendiri dan dengan tangannya sendiri ia menerima undangan pernikahan nya dengan orang lain. Kata cinta yang bahkan belum pernah chae won ungkapkan pada lelaki itu. kini lelaki itu malah akan bersanding dengan wanita lain di pelaminan.
Chae won menatap seng gi dan tersenyum walaupun hatinya menangis. Lelaki yang ia cintai sejak sma dulu. Sekarang dengan mata kepalanya sendiri dan dengan tangannya sendiri ia menerima undangan pernikahan nya dengan orang lain. Kata cinta yang bahkan belum pernah chae won ungkapkan pada lelaki itu. kini lelaki itu malah akan bersanding dengan wanita lain di pelaminan.
“Cu
cukkae sunbae.” Ujar chae won.
Seung
gi mengacak rambut chae won gemas “ Ahaha kau harus datang ya.”
“Baiklah.
aku mau memberikan ini pada yang lain” lanjut seung gi.
Chae
won masih diam di tempat dengan undangan di tangannya. Rasanya kakinya kaku
untuk di gerakkan. Seketika iapun lunglai. Ia berjongkok dan masih dengan
tatapan kosong. Ia tak menitihkan air mata namun, terlihat jelas keputus asaan
dan penyesalan. Dimana dia belum pernah
mengucapkan kata cina kepada orang yang ia sukai sejak dulu.
~~~
Chae
won dan jang mi duduk di kedai soju. Jang mi menuangkan soju ke gelas chae won.
Chae won langsung meminumnya sekali teguk tanpa memperlihatkan ekspresi apapun.
Hanya tatapan kosong yang mengjiasi wajahnya. Jang mi terus menuangkan soju di
gelas chae won dan chae won meminmunya juga. Sampai botol soju ke 3.
Jang
mi sedikit kesal karena sedari tadi chae won hanya diam saja “YA! kenapa kau
diam saja? Setidaknya menangislah atau apa ke?”
Chae
won menghela nafas. Helaan nafanya terdengar sesak. “Jang mi ah. Aku bahkan
belum mengatakannya.” Chae won menatap jang mi dengan tatapan putus asa.
“hei
jangan menatap seperti itu. kau sanat menakutkan.” Ujar jang mi yang kemudian
menuangkan soju ke kegelas chae won lagi.
“rasanya
seperti kertas yang di coret coret lalu di tipex lalu di sobek sobek lalu di
remas-remas lalu di buang ke tong sampah an organik.”
“Apa?”
chae
won menundukkan kepalanya. sepertinya i sudah mabuk berat.
~~~
Jang
mi memapah chae won sampai ke ke lantai 10 apartemen chae won.
“YA
mana rumahmu.”
“itu.”
chae won menunjuk salah satu kamar.
Jang
mi pun memapah chae won sampai di depan pintu. Jang mi berniat memencetkan
tombol namun chae won berkata “Sana pulang. Aku bisa sendiri” jarnya setelah
menghempaskan tangan jang mi.
Jang
mi kesal. “Dasar kau. Ini. yasudah aku pulang ya.”
“Sana!”
ujar chae won sambil emnggerakkan tanagnnya mengisyaratkan untuk jang mi segera
pergi. Jang mi pun telah menaiki lift.
Chae
won pun berusaha memencet kodnya dengan sempoyongan. Namun gagal. “ahh, kenapa
ini?”
Ia kembali
mencoba, namun gagal.
“Yaaa!!
Kau tidak mau membuka? Akan ku dobrak nih pintu.” Ujarnya kesal.
Ia kembali
menekan sandi. Namun kemudian pintu terbuka.
Tetapi
chae won bukannya masuk ke kamar 1003 tetapi 1004.
~~~
TBC
Yuhuu
yuhuu. Aku lagi pengen lanjutin yang
Please Move On. Yang New love entar aja ya. wwhiwhwihw.
Lagi
males ngedit lagi nih. *Elah biasanya juga gak di edit lagi*. Maapin typonya
yaa.
kyaa >.< dia masuk kamar joongki hihi ih cepetan dong pokonya besok uda harus upload wkwk :D , astaga aku ngakak banget kostum chaewon itu hhaaha, new love jgn lama-lama min,yg ini juga harus dipercepat hoho
BalasHapuswadaww. wani piro? hihii
Hapusnew love baru sedikit. aku bingung ngeddsss.
ini juga bikin di sela-sela mau ulangan fisika 3 bab sekaligus *curcol
dan sekarang aku baru belajar satu bab.
ahh sudahlah. yaaa nanti deh new love nya wikwiwkwikwi.
beginii deh nasib jadi anak SMA ipa pula :'' tegar yaa :'' fisika itu? hoammm >.<
Hapuswkwkw setuju banget.
Hapustadi pagi gak jadi ulangan ternyata.
tapi besok malah ulangan kimia. sedih deh.TT
aku kamis kimia nya :') deket ulangan tengah semester tugas numpuk yaa :')
Hapusbagus critanya thor, crta yg new love jg bagus,, tapi bahasanya msh byk yg aneh,, klo boleh saran mending pake bahasa baku/formal aja, kaya fanfic2 chaeki yg lain,, coba deh dikit2 mulai d kurangi kata2 yg aneh contoh kaya bete, gue,dll. dikit2 tp nnti lama2 pemakaian katanya jg rapi, dan qt jg bs enak baca critanya, ok thor
BalasHapuswihihi makasih yaa. wkwkw iya bahasa ku emang begitu tergantung mood. kalo lagi waras ya mungkin bahasanya sedikit baik. wkwkw oke deh insyaallah aku akan berusaha agar mengurangi kata-kata anehnya. makasih sarannya love ya
Hapuskok eonnie tau ya sandi apartemen oppa?
BalasHapusmasih sama sperti yg kmarin. menarikk
cepetann ya thorr. hehehe new love nya jugaa
tetap semangat neee
itu bukannya tahu sandinya loh. yaa nanti akan di jelaskan sih di chapter 5.
Hapusnew love nya aku belum menemukan ide nih. aku bingung bingits.
oke deh nanti di usahain.
okidoki. makasih.