Title : New
Love
Genre :
Romance, Comedy
Cast :
Song Joong
Ki
Moon Chae
Woon
Lee Seung
Gi
Yura Girls
day aka Yoo Se Mi
Ff yang akan anda
baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh,
semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys like it. Eitss jan lupa
komen. Guys kalo ada nama-nama sesuatu yang agak aneh dan ngawur, tolong
maklumi saya yakk.oh ya maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah.
Typo bertebaran dimana-mana. Maakasih telah sudi membacaa. Yok cekidot.
Chae Won Pov
Setelah
Joong ki pergi aku pun masuk kedalam rumah. Aku pun melepas sepatuku. Kulihat
ayah dan ibu sedang duduk menonton tv. Aku menghapiri mereka. Baru saja kau
duduk tiba-tiba Nae Eun masuk dan berlari ke arahku kemudian menatapku dengan
penuh tatapan curiga. Ayah dan Ibu juga bingung dengan apa yang Na Eun Lakukan.
“Sebenarnya
apa yang sedang kau lakukan?” tanyaku sambil mendorong wajahnya menjauh dariku.
Ia kemudian
kembali mengakkan posisinya. Kemuian ia malah menatap ke arah Ayah dan Ibu.
“Eomma, Appa Chae won Eonni tadi puang bersama seorang pria.” Ujarnya tiba
tiba.
Sontak aku
langsung membungkam mulutnya. “YA! Na Eun Apa yang kau katakan? Jangan
mengada-ada.” Ujarku sambil masih membekapnya.
Na Eun
mencoba melepaskan bekapanku. Kemudian dia malah menggigit tanganku. Akhirnya
aku pun melepaskannya. Ayah dan ibu masih bingung meihat tingkah kami berdua.
Sementara aku masih meratapi gigitan Na Eun di tanganku.
“Eonni
Sudah punya pacar.” Ujar Na Eun lagi.
“Hya! Na
Eun pacar apanya?” Ealakku.
“Benarkah?
Chae won akhirnya kau sudah punya pacar lagi?” Ujar Eomma bersemangat.
“Tidak
Eomma. Dia bukan pacarku.” Jawabku.
“Waa
Rupanya anakku sudah punya pacar lagi setelah dicampakkan oleh pria itu.” Ujar
Appa kemudian.
“Appa
dicampakan apanya? Siapa yang dicampakkan? Ihh menyebalkan. Dia bukan pacarku.
Dia hanya teman kerjaku. Kalian semua jangan salah sangka.” Jelas ku.
“Ahh
sudahlah mengaku saja dia pasti pacarmu. Kalau tidak mungkin dia menyukaimu. Aku
lihat tadi dia menatap mu dengan tatapan cinta.” Kata Na Eun
“Tatapan
cinta? Hya au ini kebanyakan nonton ftv nih pasti. Kau Moon Na Eun sukanya
bikin gosip aja! Sudahlah aku mau mandi.” Ujarku kesal.
“Hya sebenarnya siapa dia,
katakan saja tidak perlu menutup-nutupi seperti itu.” Ujar ibu.
“Eomma, kenapa sepertinya kalian
ingin sekali aku punya pacar sih? Sudah ku bilang dia hanya temanku.” Jawabku.
“Beneran nih Cuma temen? Kalau
begitu berikan padaku saja. Oppa tadi sepertinya sangat tampan. Dan senyumnya
itu lohh. Padahal aku hanya melihat dari jauh.” Kata Na Eun
“Ya sudah terserah kau saja. Aku
ke atas dulu.”
Aku pun bangkit dan berjalan menuju kamarku di
lantai atas.
Waduh si Na
eun ini kenapa sempet liat aku dan Joong Ki sih. Ahh untung saja aku bisa
mengelak. Jadi setidaknya keluargaku hanya mengenal Joong Ki sebagai temanku
saja.
~~~
Siang ini
aku sedang di depan mesin minuman. Aku memasukan sebuah koin, kemudian memencet
salah salah satu tombol. Tak lama sekaleng minuman pun telah keluar. Aku pun
mengambilnya. Aku baru saja ingin membuka dan menyeruput minumanku. Kemudian
seseorang menghampiriku. Ia berdiri tepat di depanku. Awalnya aku sedikit
kaget. Hah dia gadis yang kemarin. Mau apa dia kesini. Dia menatapku sambil
menyipitkan matanya. Kemudian memandangi ku dari atas sampai bawah. Ia bahkan
sempat berjalan memutariku. Kemudian ia berhenti tepat didepanku dan berkata
“Dokter, aku ingin bicara denganmu.”
“Baiklah
langsung saja katakan apa yang ingin kau katakan.” Jawabku.
“aku tidak
mau di sini.” Katanya yang kemudian menarikku menuju taman.
Kami berdua
duduk di salah satu bangku taman. Aku melihat ke jam tanganku kemudian berkata
“ Yo Bi Shi aku tidak punya waktu banyak sebentar lagi aku harus bekerja.”
“ajhuma!”
“Ahjumma?”
“Ne, kau
dan joong ki oppa tidak benar-benar berpacaran kan?”
Aku terdiam
sejenak. “Ani, kami berpacaran.”
“Pembohong!
Aku tahu kau bukanlah tipe oppa ku.”
“Kami
memang berpacaran.”
“Tidak
mungkin! Kalian pasti sedang bersandiwara kan? Kau hanya berpura-pura
berpacaran dengan oppa karena dia ingin menjauhiku.”
“Yo Bi
shi..”
“Kalau
memang benar begitu lebih baik kau jauhi oppa ku sekarang juga. Karena dia
hanya akan menjadi milikku.”
“Tapi yo bi
shi..”
“Sudahlah
aku sibuk! Aku tidak punya banyak waktu. aku pergi.” Ujarnya yang kemudian malah meninggalkanku
begitu saja.
Mulutku
sempat mengagag beberapa saat. Perasaan tadi aku yang bilang sibuk sekarang
malah dia yang bilang sibuk. Lagian siapa yang ngedatengin orang di waktu
kerjanya tiba-tiba dan berbicara begitu. Aihh benar-benar tidak sopan nih anak.
Ya terserah kau saja sana makan jong ki oppa mu sana sana huuu. Lagian siapa
juga yang mau sama oppa mu. Mengganggu saja.
Aku pun
kembali ke dalam. Aku menatap joong ki kesal. kemudian menghampirinya. Ku lihat
ke sekeliling ruangan.
“Wae cagia?” Tanyanya.
“Behenti memanggilku Chagi!”
“Wae? Kenapa kau tiba-tiba marah
begitu eoh? Apa aku melakukan kesalahan?”
“Semua yang kau lakukan salah di
mataku. Cepat ikuti aku. Aku ingin bicara seseuatu.” Dengan cepat aku menarik lengan joong ki. aku
pun mengajaknyake tangga darurat.
Di tangga darurat.
“Joong ki shi lebih baik kita
cepat akhiri hubungan kita sebelum semuanya bertambah rumit.”
“Wae cagia, kenapa tiba-tiba
memutuskan hubungan kita?”
“Yak!” aku pun mencubit perutnya.
“berhenti bermain-main denganku. Aku sedang serius!” aku pun melepaskan
cubitanku. Dia merintih kesakita.
“Aaappo, aish kenapa kau suka
sekali menyakitiku sih?”
“Kau juga selalu saja mengganggu
ku. Aah sudahlah balik ke topik.”
“Kau yakin ingin mengakhiri
hubungan kita? baru saja kemarin kau bertemu dengan orang tuaku dan kalau
tiba-tiba kita putus itu rasanya akan sangat aneh. Dan juga apa kau tidak ingin
balas dendam kepada mantanmu?”
Kenapa dia tiba-tiba membicarakan
mantan?
“Ma ma mantan apa?”
“dokter Lee Seung Gi.” Jawb joong
ki seraya berbisik ke telingaku. Sontak saja aku langsung mendorong bahunya.
“Tidak! Aku tidak mau balas
dendam balas dendaman seperti itu! aku hanya ingin hidup tenang. Akan lebih
cepat jika kita akhiri semuanya dan kau berhenti menggangguku. oh ya aku juga ingin
tenang dari ganguuan Gadis tidak sopan itu.”
“Yo Bi maksudmu?”
“Iya, kau dan dia sama saja
nyebelinnya. Lebih baik kau pacaran saja dengan dia. kalian pasti akan cocok.”
“Cocok apanya? Kalau kita akhiri
ini aku akan terperangkap lagi oleh nya. Chae won shi kau tega sekali.”
“Itu urusan mu apa peduliku wlee”
jawabku sambil menjulurkan lidah ke arahnya.
“Chae won shi, jangan kita akhiri
sekarang yaa. Ne?” Tiba-tiba saja ia berbicara begitu sambil melakukan aegyo ke
arahku. Omo dia manis sekali. Eiitss Chae won jangan terpengaruh.
“Ku bilang sekarang ya
sekarang!.”
“Chae won shi kumohon bantulah
aku hanya sebulan saja.”
“Nggak mau.! Sekarang aku akan
bilang ke So Ra bahwa kita putus dan hubungan pura-pura kita akan selesai!”
Jawabku sambil melipat tangganku ke dada.
Aku pun meninggalkannya, kemudian
kembali menuju ruanganku.
Di rungan tim chae won.
“Eomma? Na Eun? Sedang apa
kalian.”
Kenapa eomma dan Na Eun ada
disni? Mereka sedang makan bersama So Ra lagi. Aku pun menghampiri mereka
bertiga.
“Chae won kemarilah ini sangat
enak.” Ujar sora sembari mengunyah makanan di mulutnya.
Aku pun duduk di samping Eooma.
“Eomma kenapa tiba-tiba kesini? Membawa makanan pula.”
“Memangnya salah jika Eomma
mengunnjungi tempat kerja anaknya.”
“Eonni, dasar kau tukang bohong.
Kenapa kau tidak bilang kalu dia adalah pacarmu. Cih bilangnya Cuma teman
padahall.” Ujar Na Eun tiba-tiba.
“Ya NA Eun apa maksudmu.”
Tanyaku.
“Kau dan Joong ki. Kenapa kau
menutupinya dari keluargamu sih?” Kata So Ra kemudian.
“Chae won ah mana pacarmu Eomma
ingin bertemu dengannya.” Ujar Eomma.
“Apa saja yang kau katakan ke
eommaku?” tanyaku pada so ra.
“Seemuaanya” jawabnya santai.
“Heish, mana Joong ki itu apa
dia sedang sibuk?” tanya eomma lagi.
“Ne aku dan dia memamng
berpacaran, tapi kita sebenarnya sudah ....” Tiba-tiba seseorang membekap
mulitku. Aku pun melepaskan tangannya secara paksa.
“Selamat datang eommoni,
perkenalkan namaku Song Joong ki. aku adalah pacar dari anakmu Moon Chae Woon.”
Kata joong ki sambil membungkuk ke arah Eommaku.
“Aniya kita sudah...”
“Omo jadi kau pacar putriku.”
Kata Eomma sembari bangkit.
“Ne Eommoni senang bertemu
denganmu untuk pertama kalinya.”
“Kemari, kemarilah nak
duduklah.” Kata eomma sambil menarik joong ki duduk sambil memberinya sumpit.
“Ne khamsamida Eommoni.” Kata joong ki yang kemudian
melirikku dan tersenyum puas kearahku.
Aku memulai telepati kepadanya.
“YA! kenapa kau malah mengaku sebagai pacarku? Kubilang kita harus
akhiri ini.”
“Chae won shi tolong bantu aku, hanya satu bulan saja. Ne,?”
“Gak mau cepetan kamu bilang kalo kamu Cuma becanda!”
Joong ki menggelengkan
kepalanya. Aku memelototinya. Dia lagi-lagi menggeleng. Aku pun menginjak
kakinya. Dia hanya diam menahan sakit. Sepertinya eomm menyadari yag kulakukan.
“Dokter Song joong ki,” Panggil
eomma.
“Ne eommoni?”
“kau harus sabar menghadapi
anakku ya, dia memang sedikit kasar.” Kata eomma.
“Animida, aku baik-baik saja
eomoni.”
Akhirnya mereka malah makan
bersama. Bahkan sepertinya Eomma ku menyukai Joong ki. Di tambah lagi Na Eun
juga ikut-ikutan memuji Joong ki. Eommaku meng kepoin joong ki segala macem.
Dan ditambah dengan bantuan So Ra Eommaku menjadi lebih yakin tentang hubungan
kami. Aku sering mengelak jawaban Joong ki, namun tidak ada yang
menghiraukannya. . Aku harus berbuat apa lagi sekarang. Aaaaaahhhhhhhhhhh.
~~~
Beberapa
hari setelah hari itu.
Malam itu,
Aku sedang berjalan ingin keluar dari rumah sakit. Aku sedang menunggu taksi.
Nambun bukannya taksi yang berhenti di depanku tapi mobil joong ki. ia membuka
jendela mobilnya dan melongok ke arahku.
“Chagia
mari ku antar pulang.” Katanya.
“Gak mau.”
Jawabku cuek.
Aku pun
melambai ke taksi yang sedang berjalan. Namun taksi itu tidak berhenti.
Kulakukan hal yang sama pada beberpa taksi yang lewat. Namun hal yang sama ku
alami pula.
“Haissh
kenapa tidak ada yang berhenti sih.”
Aku melirik
ke arah joong ki. dia mengangkat alisnya.
“Sudahlah
naik saja.” Kataya.
“huuuh” Aku
menghela nafas sambil memutar bola mataku. Kemudian aku berjalan dan memasuki
mobilnya. Kemudian aku duduk dan memakai sabuk pengaman.
“Jangan
Geer ya, ini karena tidak ada taksi.” Kataku.
“Arraseo.”
Jawabnya.
Mobil pun
melaju. Di tengah perjalanan tiba-tiba hp ku berbunyi. Kulihat siapa nama yang
tertera. Hah? Seung gi oppa? Beneran nih dia nelfon aku lagi. Aku masih belum
menganggkatnya.
“Siapa?”
Tanya joong ki.
“Bukan
urusanmu.” Jawabku lalu kemudian mengangkatnya.
“Yobseyo.”
“Chae won
ah, saranghae.” Kata suara di sebrang sana. Sepertinya Seung gi oppa sedang
mabuk. Sebenarnya dia sedang kenapa?
“Sunbae
Gwenchana?” Tanyaku.
“Sunbae?
Sunbae siapa?” Tanya Joong ki lagi.
Seung gi
bilang dia sedang di bar biasa dan dia akan menungguku datang. aku mengiyakan
perkataannya kemudian Aku pun menutup telfonnya. Aihh kenapa sih kok dia sampai
mabuk begitu. Akupun langsung menyuruh Joong ki berhenti.
“Joong Ki
shi tolong berhenti di depan sana aku ada urusan.” Kataku.
“Wae? Biar
aku antar.”
“gak usah.
Cepet berhenti.”
Akhirnya
mobil joong ki pun berhenti. Aku pun turun dengan sedikit terburu-buru. Tak
lupa aku mengucapkan terimakasuh kepadanya. Dia hanya kebingungan menatapku.
Akupun
menyetop taksi dan langsung menuju bar yang oppa maksud.
Chae wo pov
End.
Joong Ki
Pov
Malam ini
ku lihat chae won sedang berdiri menanti taksi. Kuhampiri saja dia. aku pun menawarinya
untuk pulang bersama. Namun dia menolak. Tapi sayangnya tak ada satupun taksi
yang berhenti. Haha ku lihat ekspresinya yang lucu itu. entah kenapa setiap
melihatnya kesal aku jadi ingin tertawa. Dan alhasil dia mau ku antar pulang.
Namun di
tengah perjalanan dia sepertinya menerima telfon dari seseorang. Sempat ku
lihat nama di telfonnya. Seung Gi Oppa. Dia hanya bilang bahwa ida ada urusan
kemudian memintaku untuk berhenti. Aku pun menurut saja kepadanya.
Waahh dia
ingin menemui pria lain? Apa dia mencoba untuk berselingkuh? Sepertinya aku
harus mengikitinya. Tunggu, kenapa juga aku mengurusi urusannya. Biarkan
sajalah, diakan hanya pacar bohongan. Kenapa aku yang repot-repot mencari tahu
apa yang akan dia lakukan dengan dokter Seung gi.
Tapi,
sepertinya aku juga harus tahu apa yang dia lakukan. Bagaimana kalau ada
seseorang yang melihatnya. Dan ini adalah malam hari. Aku harus mencegahnya. Iya itu benar. Akhirnya
aku mengikuti taksi chae won. Taksi itu membawanya ke sebuah club malam. Aku
mengikutinya masuk ke sana. Dari kejauhan ku lihat Chae won menghampiri dokter Seung gi yang sedang mabuk.
Aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Mereka terlihat serius. Bahkan
Seung Gi sempat membelai pipi Chae won. Namun kemudian chae won memapah Seung
gi keluar. Aku pun mengikutinya. Mereka menaiki taksi dan menuju ke suatu
tempat.
Sepertinya
mereka menuju sebuah rumah. Rumah? Chae won membawa seung gi masuk. Ia bahkan
sepertinya hafal apa sandi rumah itu. Aduhh sebenarya apa yang sedang mereka lakukan?
Chae won apa yang sedang kau lakukan? Aku menunggu di depan rumah itu dengan
gusar.
Beberapa lama kemudian.
Apa aku
harus ikut masuk saja. Bagaimana kalau Seung gi melakukan sesuatu kepada Chae
won. Ahh itu bukan urusanku selagi semua orang tidak tahu itu tidak masalah
untuk aku dan chae won. Tapi kenapa hati kecilku sepertinya tidak rela kalau
mereka melakukan sesuatu yang terbayang-bayang di otakku. Apa aku masuk saja
ya? tapi nanti chae won tahu kalau aku mengikutinya. Ia mungkin akan kegeeran.
Chae won memapah seung gi ke kasur. Saat
akan menidurkan seunggi chae won malah ikut terpelanting hingga ia ikut tiduran
di samping seunggi. Tiba-tiba seung gi mengadap ke chae won.
“Chae won ah aku ingin bersamamu.”
“Ne oppa.” Jawab chae won. Kemudian
seung gi menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut
“Aniya tidak mungkin seperti itu.
chae won pasti membenci seung gi. Chae won tidak mungkin semudah itu.” kataku
meyakinkan diriku.
“Tapi bagaimana kalau ternyata
chae won mau karena dia masih punya perasaaan kepada seung gi?”
Baiklah aku harus masuk ke sana.
Aku harus kesana. Aku pun keluar dari mobilku dan menuju ke gerbang rumah itu.
Namun ternyata chae won sedang berjalan keluar. Aku segera mencari tempat
persembunyian. Akhirnya chae won pergi dari rumah itu. huft ternyata dia masih
waras. Kufikir dia akan bermalam disana. Kenapa rasanya lega sekali mengetahui
bahwa chae won ternyata pulang. Aku pun akhirnya juga pulang. Namun aku masih
penasaran sebenarnya apa yang di katakan seung gi itu.
Joong ki pov end
Keesokan
harinya.
Author pov
Chae won
sedang duduk di meja kerjanya. Ia sepertinya sedang memikirkan sesuatu sambil
memutar-mutar kursi yang sedang ia duduki itu. kemudiania mengacak rambutnya
frustasi lalu menenggelamkan kepanya di meja.
“Door!”
namun kemudian joong ki mengagetkannya. Chae won pun kesal namun joong ki malah
tertawa senang. Akhirnya joong ki dihujani oleh pukulan chae won.
“Hya kenapa
kau senang skali menggangguku sih?”
“karena itu
sangat menyenangkan.” Jawab joong ki santai.
Tiba-tiba
raut wajah Chae won berubah serius
“Joong ki
shi, bagaimana menurumu jika...”
“Jika kenapa?”
“hemm..... gak jadi deh,
sepertinya tidak tepat aku bebicara seperti ini dengan orang sepertimu”
“Ahh wae? Jangan bikin orang
penasaran deh.”
“Au ah. Minggir.” Kemudian chae
won malah berjalan meninggalkan joong ki.
Chae won kembali melangkah, ia
berencana ingin melanjutkan bekerja. Chae Won memebawa beberapa berkas pasian.
Ia melangkah dengan santai menuju ruang perawatan pasien. Sementara itu Joong
Ki kembali mengikutinya. Joong Ki masih penasaran dengan apa yang akan di
katakan chae Won.
“Chae on Shi apa ada sesuatu yang
ingin kau tanyakan padaku?” katanya sembari menyamakan langkahnya di samping
chae won.
“Tidak ada.”
“Sepertinya ada tadi.”
“gak ada.”
“Chae Won Shi katakan saja aku
akan mendengarkannaya.”
Namun kemudian Chae Won Berhenti.
Ia meghadap ke arah Joong Ki.
“Kemarilah.”
Joong ki pun mendekatkan
telinganya ke Chae Won
“AAAAAAAAAAAAAAAA” chae won malah
berteriak di telinga joong ki. Chae won pun tertawa senang.
“Ahahaha sudahlah, dasar kepo.”
Chae won melanjutkan jalannya.
“YA! tunggu aku.” Joong ki
berlari kecil mengejar chae won.
~~~
TBC
No comment
dah aku. Nyok readers nyang pada komen yah. Monggo.