Kamis, 26 Maret 2015

ff chaeki | New Love | Chapter 4

Title : New Love
Genre : Romance, Comedy
Cast :
Song Joong Ki
Moon Chae Woon
Lee Seung Gi
Yura Girls day aka Yoo Se Mi

Ff yang akan anda baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh, semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys lke it. Eitss jan lupa komen. Guys kalo ada nama-nama sesuatu yang agak aneh dan ngawur, tolong maklumi saya yakk.oh ya maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah. Typo bertebaran dimana-mana. Maakasih telah sudi membacaa. Yok cekidot.

            Author pov
            “Oppa???” teriak seorang wanita muda yang berlari ke arah Joong Ki dan memeluknya.
            “Yoo Bi ah jangan seperti ini.” kata joong ki seraya berusaha melepasakan pelukan Yo Bi. Yoo Bi pun terpaksa melepaskannya. Ia sedikit bingung kenapa Oppanya begiu.
            “Duduklah, kau mau pesan apa biar aku pesankan.” Joong ki pun bangun menyiapkan kursi untuk Yoo Bi duduk. Yoo bi pun menurut. Namun ia masih menatap chae woon dengan sinis. Joong ki kembali duduk di samping Chae Woon. Dia bahkan merapatka duduknya dengan chae won.
            “Oppa dia siapa?” tanya yoo bi.
            “Ah, dia pacarku.” Kata joong ki seraya menggenggam tangan chae won dan memandangnya. Chae woon hanya bisa tersenyum paksa mengikuti sekenario Joong ki.
            “Pa. Pa.. pacar? Oppa!!” kata yoo bi kaget. Ia sedikit kesal dengan orang yang ia sukai itu.
            “Ne panggil saja dia Dokter Moon Che Won.”
            Yoo Bi masih tidak percaya. “Tidak mungkin, dia bukan selera Oppa. Oppa tidak mungkin pacaran dengannya. Oppa sedang membohongi ku kan?”
            “Ya! siapa bilang. Unni ini selera Oppa. Dia cantik, dan hatinya baik.”
            “Ania oppa tidak boleh pacaran dengannya”
            “Wae? Oppa sangat mencintainya.” Kata joong ki. ia mengkode Chae woon agar membantunya. Chae won menggelengkan kepalanya. Chae won tidak ingin ikut campur dia hanya akan diam saja. Joong sedikit kesal.
            “Lalu bagaimana denganku?” tanya yoo bi sedih
            “Yoo Bi ah kau harus merelakanku. Maafkan Oppa.”
            Yo Bi bangkit dari tempat duduknya. “Oppa jahat!” kemudian ia pergi meninggalkan Joong Ki dan Chae won.
            Setelah yoo Bi pergi chae won menginjak kaki Joong ki. Joong ki mengaduh kesakitan sambil memegangi kakinya.
            “Aaaaww, wa geurae Sinca. Aissh.” keluh joong ki.
            “Joong Ki shi kau ini benar-benar jahat memperlakukan gadis tadi. Bagaimana mungkin kau seperti itu.”
            “Dia pasi bisa menjaga dirinya sendiri. Lagipula dia harus belajar hidup tanpaku. Dari pada terus menempel padaku.”
            “Dasar pria jahat!” kata Che woon yang kemudian bankit dan meninggalkan Joong ki.
            “Yaa mau kemana?” teriak Joong Ki.
            Chae won pergi tanpa menoleh lagi.

~~~~
            Joong Ki pov
            Akhirnya Yo Bi sudah menyerah. Dia tidak akan mengejarku lagi. Tapi kufikir sepertnya aku sedikit terlalu keras padanya. Sejak pertemuan kami yang pertama waktu aku berusia 10 tahun dan dia berusia 7 tahun, dia sepertinya sudah menyukaiku. Benar saja dia selalu mengikuti ku kemanapun aku pergi. Hingga sampai saat ini dia tetap saja begitu. Tapi aku hanya menganggapnya sebagai adikku.
            Ting tong
            Suara bel terdengar di apartemenku. Sebenarnya siapa yang datang? aku pun membukakan pintu. Ada apa aboji dan eomoni datang. aku mengajak mereka berdua duduk.
            Aboji hanya diam dan terlihat sedikt marah. tetapi berbeda dengan eomoni yang sedari tadi malah terus tersenyum.
            “aboji sebenarnya ada apa?” tanyaku.
            Pletak. Aww jitakan aboji sukses mengenai kepalaku.
            “Aaau, aboji?” keluhku bingung sambi memegangi kepalaku.
            “Kau ini bar saja pulang dari amerika dan sudah punya kekasih.” Ujarnya.
            “Kekasih apa?”
            “Ibu dengar di rumah sakit, kau sudah punya pacar benarkah itu? tanya ibuku.
            Duh kenapa sudah menyebar sampai ke kantor ayah sih.
            “benar.” Kataku.
            “Sudah berapa lama kalian berpacaran?” tanya ayah.
            “baru beberapa hari ini, aku menyukainya pada pandangan pertama.” Kataku santai.
            “Kalau begitu bagimana kalau kau peremukan dia dengan eomma ?”tanya eomma.
            “Hah? Tidak perlu begitu eomma. Kami baru saja berpacaran kenapa Eomma minta ketemu. Mungkin dia belum siap.” Waduh gimana juga aku bilang ke chae won dia pasti tidak mau.
            “kenapa kan hanya pertemuan biasa.” Lanjut eomma.
            “Baiklah ajaklah dia ke rumah.” Ujar appa.
            “kenapa kan kita hanya pacaran biasa, kenapa eomma dan appa sangat ingin bertemu dengannya?” tanyaku.
            “Joong ki ah usiamu kan sudah tidak muda lagi dan emma sudah sangat ingin menggendong cucu. Lagi pula baru kali ini eomma dengar kau punya pacar. Eomma fikir kau benar-benar mencintainya kalau begitu.” Jelas eomma.
            Apa? Menggendong cucu? Eomma ingin  aku menikah? Dengan chae won? Tidak-tidak jangan sampai.
            “Tidak begitu eomma. Kenapa terburu-buru sekali, aku belum siapa untuk menikah.” Jawabku.
            “Eomma dan appa hanya ingin tahu seperti apa pacarmu itu. lagi pula apa salahnya jika hanya bertemu.” Kata eomma.
            “Taapii.....”
            “Besok kami tunggu di rumah, kalau tidak, aboji yang akan langsung ke rumahnya.”
Jong Ki pov End
~~~~
Keesokan harinya
ChaeWon pov
            Pagi ini joong ki terlihat aneh. Kenapa dia tidak menggangguku. Dia beberapa kali seperi akan berbicara kepadaku tapi terlihat selalu tidak jadi. Sebenarnya da mau ngomong apa sih.
            Jam makan siang telah tiba aku kembali keruangan tim. Tiba-tiba saja joong ki datang dan menarikku ke luar. Aku mengikuti saja langkahnya dia mengajakku ke sebuah koridor. Aku menghempaskan genggaman tangannya di lenganku.
            “Ada apa? Pasti terjadi sesuatu.”
            Haish nih orang ditanyain juga malah diem aja.
            “aku ingin mengatakan sesuatu, “ katanya.
            “Mwo mwo?”
            “Ga deh gak jadi.” Katanya sembari berbalik badan hendak meninggalkanku.
            “Gimana sih? Cepet mau ngomong apa?” kataku sambil menarik lengannya.
            “Sebenarnyaa, hubungan kita sudah diketahui oleh kedua orangtuaku.”
            “APA????” hah kenapa bisaa. Ahhhh betein deh.
            “lalu bagaimana?” lanjutku.
            “Orang tuaku ingin bertemu denganmu... kamu tidak boleh menolak karena kalau tidak mereka yang akan mendatangi rumahmu dan menyuruh kita menikah. Bukankah akan lebih mudah jika hanya orang tuaku yang tahu?”
            “Kenapa mereka bisa tahu. Ahh rasanya ingin gila. Lalu bagaimana?”
            “Bagaimana bagaimana nanti sore ikut bersamaku ke rumah orang tuaku.”
            “Aku tidak mau, aku gak mau sana kenapa juga aku harus meuruti perintahmu aku gak mau titik.”
            “Apa kau tidak tahu siapa ayahku?”
            “siapa perduli siapa ayahmu.” Kataku acuh.
            “Ayahku adalah pemilik rumah sakit ini kau tahu?”
            “hah gak usah bercanda deh.” Enak saja emang aku bakal percaya begitu saja. Tidak akan.
            “Apa kau lupa namaku Song Joong Ki, ayahku adalah Song Il Kook dan nama rumah sakit ini adalah Song Nam”
            Apa? Benarkah itu kenaapa aku tidak tahuu aahh. Benarkah itu ayahnya kenapa? Kenapa?
            “Sudahlah menurut saja denganku aku yang akan mengatur semua ini hingga akhirnya kita tidak akan berhuabungan lagi. Jadi kau harus percaya padaku.” Jelasnya.
            “Tidak tidak mau.” Pokoknya aku gak mau yaaa dasar!
            “Kalau kau tidak mau aku akan..”
            “Apa? Kau akan apa?”
            Apa apa yang dia lakukan sekarang dia malah berlutut dan memegang tanganku. Lihatlah semua pasien dan beberapa suster memandangi kami. Aku mencoba melepaskan tanagnku. “Joong ki shi lepaskan, apa kau gila?!”
            “Aku akan bilang pada semua orang bahwa kau hamil.dan aku akan melamarmu.” Bisiknya.
            “Ya! apa kau gila kau ingin semua bertambah buruk. Cepat lepaskan.”
            Sial dia mengancamku. Song Joong ki cepat lepaskan sekarang semuanya bertambah ramai. Bahkan Dokter Kang juga ada. Ada beberapa senior juga. Haaaaish kenapa pada kesini sih?!
            “Kalau kau mau aku melepaskanmu, nanti sore kau harus mau ikut denganku.” Bisiknya lagi.
            “Baiklah baiklah. Cepat lepaskan!”
            Akhirnya dia mau melepaskan tanganku. Akupun menariknya pergi dari sana. Aku hanya tersenyum pada semuanya yang sedari tadi memperhatikan kami.
            Ahh aku harus bagaimana kenapa semua jadi begini. Ah sudahlah mau bagaimana lagi. Sepulang kerja dengan malas aku berjalan keluar rumah sakit. Kulihat di jalan sudah ada mobil jong ki. aku berjaan dengan malas ke arahnya. Aku tidak langsung masuk begitu saja, aku berhenti sebentar di depan pintu mobilnya. Aku masih bingung benarkah aku harus mengikuti orang ini.
            “Cagia kenapa diam saja cepat masuk.”Ujarnya. aih kenapa dia sempat-sempatnya ngledekin aku. Aku membuka dengan kasar pintu mobilnya lalu kemudian duduk sambil melipat tanganku didada dengan kesal.
            Tiba-tiba joong ki sedikit bangun dan mendekat ke arahku. Omo apa yang dia lakukan.? Wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Ternyata dia hanya sedang memakaikan sabuk pengaman untukku. Apa apana coba? Ah bikin deg-degan aja. Aduh kenapa aku sedikit degdegan ya? Dia pun kembali ke posisinya semula. Aku menatapnya dengan heran tapi dia malah mengedipkan sebelah matanya kepadaku. Aih dasar.
            Mobil pun melaju.
            Di perjalanan.
            “apa aku tidak perlu membelikan sesuatu untuk orang tuamu?”
            “Untuk apa? Apa kau benar-benar ingin mereka merencanakan pernikahan kita?.”
“Heess tentu saja tidak.”
“Buatlah orang tuaku menentang hubungan kita agar lebih mudah nantinya.”
            Bagaimana akhirnya nanti ya? ku harap semuanya berjalan lancar dan aku dan dia tidak akan berakhir dalam sekenario bodoh yang diabuatnya ini untuk selamanya. Di perjalanan aku masih memiirkan kenapa dia bisa datang ke dalam kehidupanku dengan cara yang aneh.
            Akhirnya kami sampai di rumah orang tua song joong ki. seperti harapan dari rumah seorang pemilik rumah sakit besar yahh rumahya juga besar dan mewah. Aku dan joong ki pun keluar dari mobilnya. Aku masih berdiri di samping mobilnya sambil merapihkan bajuku.aku hanya mengenakan pakaian seadanya yakni celana hitam dan kemeja. Sementara Joong ki berjalan mendekatiku.
            “Kau sepertinya terlihat sedikit gugup. Apakah kau membayangkan ini seperti pertemuan sesunggunya antara kau dan calon meruamu.?” Katanya.
            Nyebelin sih dasar! Di saat seperti ini masih saja bersikap begitu.
            “Ya nggak lah, uad sih jangan bikin bete.” Kataku kesal.
            Tiba-tiba saja Joongki menyodorkan lengannya kepadaku. Dengan malas aku menggandengnya. Dan kami pun masuk kedalam rumahnya. Kami disambut oleh beberapa pelayan. Dan kemudian kulihat juga Kedua orang tuanya itu. apa mereka mengingatku atau tidak ya? waktu itu aku kan pernah bertemu dengan mereka dalam situasi yang aneh. Ibu joong ki tersenyum sangat ramah kepadaku. Sikapnya juga sangat hangat. Ia juga yang mmpersilahkan ku untuk dududk. Sementara ayahnya terlihat sangat berwibawa seperti yang biasa ku lihat di rumah sakit.
            Pertama-tama yang dilakukan adalah makan malam. Aku jadi ingat waktu itu aku numpang makan di aprtemen Joong ki. memikirkannya aku jadi malu sendiri. Ibu joong ki memulai pembicaraan.
            “Chae won Shi sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya. Apa itu benar?” tanyanya dengann suara halusnya.
            “Ne, aku yang waktu itu kopernya tertukar dengan Joong Ki shi.” Jawabku dengan sedikit gugup. Iyalah gugup secara.
            “Jadi itu awal pertemuan kalian?” Tanya Ayah Joong ki.
            “Ne.” Jawabku. Aku bakalan jadi pendiam aja lah.
            “Jadi kalian baru saling menganal?” Tanya Ayah Joong ki lagi.
            “Ne.” Jawabku.
            “Aboji jangan membuat Chae won ku tegang.” Ujanr joong ki tiba-tiba.
            “Lihatlah tangannya sediit berkeringat.” Lanjutnya sambil membuka telapak tanganku dan menunjukkannya.
            “Gerae Yobo kau jangan membuat caln menantu kita ini ketakutan.” Ujar Ibu Joong Ki sambil menepuk pundak suaminya itu.
            “Benar kah aku membuatmu takut Chae won?”Tanya Ayah Joong Ki kepadaku.
            “A a a animida, aku hanya sedikit gugup.” Jawabku.
            “Santai saja Chae won. Anggaplah kita seperti orang tuamu sendiri.” Kata Ibu Joong ki.
            “Iya tante.” Jawabku.
            “Jangan sungkan begitu panggil saja Emoni dan Aboji saja.” Ujar Ibu Joong ki.
            “Ah, Ne Eommoni.” Jawabku.
            Aku melirik ke Arah Soong Joong Ki yang dari tadi hanya diam saja. Dia balas melirikku. Dia malah mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jempolnya di bawah meja makan. Aku menatapnya kesal dan mencubit pahanya. Dia meringis kesakitan. Kedua orang tuanya melirik ke arah kami karena kelakuan kami tadi sedikit menimbulkan suara. Aku pun hanay tersenyum
            “Moon Chae won, apakakah kau bersedia jika nantinya kalian berdua menikah?” Kata ayah joong ki tiba-tiba saja mebuatku sedikit tersedak dan batuk. Dengan sigap joong ki mengambilkan ku segelas air. Aku pun menerimanya.
            “Aboji kenapa berbicara pernikahan sekarang. Sepetinya Chae won ku belum siap.” Ujarnya.
            Chae won ku mbah mu.
            “Apa kau baik-baik saja Chae won?” Tanya ibu joong ki.
            Aku masih mengelap mulutku dengan serbet. “Ne, aku baik-baik saja eomoni.”
            “Bagaimana pendapatmu tentang pernikahan Chae won?” Tanya Ayah lagi.
            Waduh aku harus jawab apa  kenapa begini. Aku terdiam sebentar.
            “Ku fikir itu terlalu dini. Sepertinya aku dan Joong ki masih perlu saling mengenal untuk waktu yang lama aboji.” Ujarku. Ku lirik ke arah joong ki. di lagi-lagi mengacungkan jempolnya. Raut wajah Ibu Joong Ki sepertinya sedikit sedih.
            Akhirnnya kami melanjutkan makan sampai akhir. Setelah itu aku pun pamit pulang. Ibu Joong Ki menyruhku untuk sering main ke rumah. Aku hanya mengiyakan saja. Sementara Ayah Joong ki memintaku untuk santai saja tidak perlu terlalu tegang. Aku lagi-lagi mengiyakan. Joong ki mengantarku pulang.
            Di jalan pulang.
            “Uri Chae won sangat daebak.” Ujarnya.
            Aku hanya meliriknya sinis.
            “Ahh kuharap sekenario ini cepat berakhir. Aku sedikit merasa bersalah kepada orang tuamu. Dengan mudahnya kita membohongi mereka berdua. Dasar kau ini anak durhaka.”
            “Ya kita segera saja akhiri ini agar tidak bertambah panjang.”
            Chae Won Pov End.
            Author Pov
            Akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Chae won. Mobil joong ki pun berhenti di depan rumah chae won. Ia menoleh ke arah Chae won. Ternyata ia tengah tertidur. Joong ki tersenyum memandangi Chae won. Ia bahkan memegangi kepala Chae won yang akan Terjatuh. Beberapa lama ia memandangi Chae won sebelum membangunkannya.
            “AAAAAA Kebakaraaaaan” teriak Joong ki.
            Dengan glagapan chae won akhirnya terbangun.
            “Mana kebakaran mana.”
            Joong ki tertawa senang melihat tingkah chae won yang kaget sebangunnya dari tidur. Dengan kesal Chae won mengeplak bahu Joong ki.
            “Yaaaish! Nyebelin banget sih! Mengagetkan ku saja!”
            “Ahahahahaha. Kita sudah sampai.”
            Chae won pun melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Ia berhenti di samping mobil Joong ki. ia sedikit membungkuk menatap Joong ki yang berada di dalam mobil.
            “Cepat sana pulang sebelum keluargaku melihatmu.” ujar chae won sambil menggerakan tanggannya tanda mengusir.
            “Kau bahkan tidak mengucapkan terimakasih. Baiklah Ku pergi.”
            Mobil joong ki pun melesat pergi. Sementara Chae won Berjalan masuk ke rumahnya. Tanpa Ia sadari Na Eun Ternyata sudah memeprhatikan Chae won dan joong ki sedari tadi.
            “Waah Eonni ternyata sudah punya pacar toh. Awas sajayahh akan ku laporkan! Hahahahahahaah.” Ujar Na Eun yang kemudian tertawa licik.

           
TBC Guys

            Wadaww maapin nih lama ngaplot lagi nyaaa. Lanjut di chapter 5 yaaa. Janagn pada bosen nunggu yaa. Oh ya jangan lupa tinggalin jejak kalian. Makasih sudah sudi membaca.

11 komentar:

  1. Aakkk chaewon berasa peri, baik dan polos juga. Joongki rese banget dah ngebanguninnya, pake teriak kebakaran segala, hahaha :D ditunggu next chapternyaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke oke maksih udah baca chingu. iya jangan bosen nungguinnya yaaa. :D

      Hapus
  2. yeeeee udah d update, gomawo thor
    hmmm knpa mereka enggak pcaran bneran aj hehehehehe
    pkoknya daebak lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe kalo pacaran beneran tamat dah ff ini. masih udah bacaa chingu.

      Hapus
  3. wah gak sabar nunggu kelanjutannya,tiap hari update jugak gak apa apa :D hihi

    BalasHapus
  4. hehehe iya pengennya juga tiap hari update.
    tapi aku tidak sanggup chingu. paling nggak 3 atau 7 atau 10 hari. tergantung mood. makasih udah baca kak lisa hehe

    BalasHapus
  5. tetep semangat :D happyreading hehe :p

    BalasHapus
  6. wkwkwkw makasih udah di semangatin :3

    BalasHapus
  7. Couple yg lucu wkwkwwk, klo ad orang liat nih aq ketawa sendiri pasti aq dikira gila.cerita x seru thor hehehe tambah greget mw baca lanjutannya

    BalasHapus