Title : New
Love
Genre :
Romance, Comedy
Cast :
Song Joong
Ki
Moon Chae
Woon
Lee Seung
Gi
Yura Girls
day aka Yoo Se Mi
Ff yang akan anda
baca ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, tokoh,
semuanya hanya khayalan saya semata. Hope you guys lke it. Eitss jan lupa
komen. Guys kalo ada nama-nama sesuatu yang agak aneh dan ngawur, tolong
maklumi saya yakk.oh ya maapin juga bahasa ane yang rancu dan apalah-apalah. Typo
bertebaran dimana-mana. Maakasih telah sudi membacaa. Yok cekidot.
Author pov
“Oppa???”
teriak seorang wanita muda yang berlari ke arah Joong Ki dan memeluknya.
“Yoo Bi ah
jangan seperti ini.” kata joong ki seraya berusaha melepasakan pelukan Yo Bi.
Yoo Bi pun terpaksa melepaskannya. Ia sedikit bingung kenapa Oppanya begiu.
“Duduklah,
kau mau pesan apa biar aku pesankan.” Joong ki pun bangun menyiapkan kursi
untuk Yoo Bi duduk. Yoo bi pun menurut. Namun ia masih menatap chae woon dengan
sinis. Joong ki kembali duduk di samping Chae Woon. Dia bahkan merapatka
duduknya dengan chae won.
“Oppa dia
siapa?” tanya yoo bi.
“Ah, dia
pacarku.” Kata joong ki seraya menggenggam tangan chae won dan memandangnya.
Chae woon hanya bisa tersenyum paksa mengikuti sekenario Joong ki.
“Pa. Pa..
pacar? Oppa!!” kata yoo bi kaget. Ia sedikit kesal dengan orang yang ia sukai
itu.
“Ne panggil
saja dia Dokter Moon Che Won.”
Yoo Bi
masih tidak percaya. “Tidak mungkin, dia bukan selera Oppa. Oppa tidak mungkin
pacaran dengannya. Oppa sedang membohongi ku kan?”
“Ya! siapa
bilang. Unni ini selera Oppa. Dia cantik, dan hatinya baik.”
“Ania oppa
tidak boleh pacaran dengannya”
“Wae? Oppa
sangat mencintainya.” Kata joong ki. ia mengkode Chae woon agar membantunya.
Chae won menggelengkan kepalanya. Chae won tidak ingin ikut campur dia hanya
akan diam saja. Joong sedikit kesal.
“Lalu
bagaimana denganku?” tanya yoo bi sedih
“Yoo Bi ah
kau harus merelakanku. Maafkan Oppa.”
Yo Bi
bangkit dari tempat duduknya. “Oppa jahat!” kemudian ia pergi meninggalkan
Joong Ki dan Chae won.
Setelah yoo
Bi pergi chae won menginjak kaki Joong ki. Joong ki mengaduh kesakitan sambil
memegangi kakinya.
“Aaaaww, wa
geurae Sinca. Aissh.” keluh joong ki.
“Joong Ki
shi kau ini benar-benar jahat memperlakukan gadis tadi. Bagaimana mungkin kau
seperti itu.”
“Dia pasi
bisa menjaga dirinya sendiri. Lagipula dia harus belajar hidup tanpaku. Dari
pada terus menempel padaku.”
“Dasar pria
jahat!” kata Che woon yang kemudian bankit dan meninggalkan Joong ki.
“Yaa mau
kemana?” teriak Joong Ki.
Chae won
pergi tanpa menoleh lagi.
~~~~
Joong Ki
pov
Akhirnya Yo
Bi sudah menyerah. Dia tidak akan mengejarku lagi. Tapi kufikir sepertnya aku
sedikit terlalu keras padanya. Sejak pertemuan kami yang pertama waktu aku
berusia 10 tahun dan dia berusia 7 tahun, dia sepertinya sudah menyukaiku.
Benar saja dia selalu mengikuti ku kemanapun aku pergi. Hingga sampai saat ini
dia tetap saja begitu. Tapi aku hanya menganggapnya sebagai adikku.
Ting tong
Suara bel
terdengar di apartemenku. Sebenarnya siapa yang datang? aku pun membukakan
pintu. Ada apa aboji dan eomoni datang. aku mengajak mereka berdua duduk.
Aboji hanya
diam dan terlihat sedikt marah. tetapi berbeda dengan eomoni yang sedari tadi
malah terus tersenyum.
“aboji
sebenarnya ada apa?” tanyaku.
Pletak. Aww
jitakan aboji sukses mengenai kepalaku.
“Aaau,
aboji?” keluhku bingung sambi memegangi kepalaku.
“Kau ini
bar saja pulang dari amerika dan sudah punya kekasih.” Ujarnya.
“Kekasih
apa?”
“Ibu dengar
di rumah sakit, kau sudah punya pacar benarkah itu? tanya ibuku.
Duh kenapa
sudah menyebar sampai ke kantor ayah sih.
“benar.”
Kataku.
“Sudah
berapa lama kalian berpacaran?” tanya ayah.
“baru beberapa
hari ini, aku menyukainya pada pandangan pertama.” Kataku santai.
“Kalau
begitu bagimana kalau kau peremukan dia dengan eomma ?”tanya eomma.
“Hah? Tidak
perlu begitu eomma. Kami baru saja berpacaran kenapa Eomma minta ketemu.
Mungkin dia belum siap.” Waduh gimana juga aku bilang ke chae won dia pasti
tidak mau.
“kenapa kan
hanya pertemuan biasa.” Lanjut eomma.
“Baiklah
ajaklah dia ke rumah.” Ujar appa.
“kenapa kan
kita hanya pacaran biasa, kenapa eomma dan appa sangat ingin bertemu
dengannya?” tanyaku.
“Joong ki
ah usiamu kan sudah tidak muda lagi dan emma sudah sangat ingin menggendong
cucu. Lagi pula baru kali ini eomma dengar kau punya pacar. Eomma fikir kau
benar-benar mencintainya kalau begitu.” Jelas eomma.
Apa?
Menggendong cucu? Eomma ingin aku
menikah? Dengan chae won? Tidak-tidak jangan sampai.
“Tidak
begitu eomma. Kenapa terburu-buru sekali, aku belum siapa untuk menikah.”
Jawabku.
“Eomma dan
appa hanya ingin tahu seperti apa pacarmu itu. lagi pula apa salahnya jika
hanya bertemu.” Kata eomma.
“Taapii.....”
“Besok kami
tunggu di rumah, kalau tidak, aboji yang akan langsung ke rumahnya.”
Jong Ki pov End
~~~~
Keesokan harinya
ChaeWon pov
Pagi ini
joong ki terlihat aneh. Kenapa dia tidak menggangguku. Dia beberapa kali seperi
akan berbicara kepadaku tapi terlihat selalu tidak jadi. Sebenarnya da mau
ngomong apa sih.
Jam makan
siang telah tiba aku kembali keruangan tim. Tiba-tiba saja joong ki datang dan
menarikku ke luar. Aku mengikuti saja langkahnya dia mengajakku ke sebuah koridor.
Aku menghempaskan genggaman tangannya di lenganku.
“Ada apa?
Pasti terjadi sesuatu.”
Haish nih
orang ditanyain juga malah diem aja.
“aku ingin
mengatakan sesuatu, “ katanya.
“Mwo mwo?”
“Ga deh gak
jadi.” Katanya sembari berbalik badan hendak meninggalkanku.
“Gimana
sih? Cepet mau ngomong apa?” kataku sambil menarik lengannya.
“Sebenarnyaa,
hubungan kita sudah diketahui oleh kedua orangtuaku.”
“APA????”
hah kenapa bisaa. Ahhhh betein deh.
“lalu bagaimana?”
lanjutku.
“Orang tuaku
ingin bertemu denganmu... kamu tidak boleh menolak karena kalau tidak mereka
yang akan mendatangi rumahmu dan menyuruh kita menikah. Bukankah akan lebih
mudah jika hanya orang tuaku yang tahu?”
“Kenapa mereka bisa tahu. Ahh rasanya ingin gila. Lalu bagaimana?”
“Kenapa mereka bisa tahu. Ahh rasanya ingin gila. Lalu bagaimana?”
“Bagaimana
bagaimana nanti sore ikut bersamaku ke rumah orang tuaku.”
“Aku tidak
mau, aku gak mau sana kenapa juga aku harus meuruti perintahmu aku gak mau
titik.”
“Apa kau
tidak tahu siapa ayahku?”
“siapa
perduli siapa ayahmu.” Kataku acuh.
“Ayahku
adalah pemilik rumah sakit ini kau tahu?”
“hah gak
usah bercanda deh.” Enak saja emang aku bakal percaya begitu saja. Tidak akan.
“Apa kau
lupa namaku Song Joong Ki, ayahku adalah Song Il Kook dan nama rumah sakit ini
adalah Song Nam”
Apa?
Benarkah itu kenaapa aku tidak tahuu aahh. Benarkah itu ayahnya kenapa? Kenapa?
“Sudahlah
menurut saja denganku aku yang akan mengatur semua ini hingga akhirnya kita
tidak akan berhuabungan lagi. Jadi kau harus percaya padaku.” Jelasnya.
“Tidak
tidak mau.” Pokoknya aku gak mau yaaa dasar!
“Kalau kau
tidak mau aku akan..”
“Apa? Kau
akan apa?”
Apa apa
yang dia lakukan sekarang dia malah berlutut dan memegang tanganku. Lihatlah
semua pasien dan beberapa suster memandangi kami. Aku mencoba melepaskan
tanagnku. “Joong ki shi lepaskan, apa kau gila?!”
“Aku akan
bilang pada semua orang bahwa kau hamil.dan aku akan melamarmu.” Bisiknya.
“Ya! apa
kau gila kau ingin semua bertambah buruk. Cepat lepaskan.”
Sial dia
mengancamku. Song Joong ki cepat lepaskan sekarang semuanya bertambah ramai.
Bahkan Dokter Kang juga ada. Ada beberapa senior juga. Haaaaish kenapa pada
kesini sih?!
“Kalau kau
mau aku melepaskanmu, nanti sore kau harus mau ikut denganku.” Bisiknya lagi.
“Baiklah
baiklah. Cepat lepaskan!”
Akhirnya
dia mau melepaskan tanganku. Akupun menariknya pergi dari sana. Aku hanya
tersenyum pada semuanya yang sedari tadi memperhatikan kami.
Ahh aku
harus bagaimana kenapa semua jadi begini. Ah sudahlah mau bagaimana lagi.
Sepulang kerja dengan malas aku berjalan keluar rumah sakit. Kulihat di jalan
sudah ada mobil jong ki. aku berjaan dengan malas ke arahnya. Aku tidak
langsung masuk begitu saja, aku berhenti sebentar di depan pintu mobilnya. Aku
masih bingung benarkah aku harus mengikuti orang ini.
“Cagia
kenapa diam saja cepat masuk.”Ujarnya. aih kenapa dia sempat-sempatnya
ngledekin aku. Aku membuka dengan kasar pintu mobilnya lalu kemudian duduk
sambil melipat tanganku didada dengan kesal.
Tiba-tiba
joong ki sedikit bangun dan mendekat ke arahku. Omo apa yang dia lakukan.? Wajahnya
sangat dekat dengan wajahku. Ternyata dia hanya sedang memakaikan sabuk
pengaman untukku. Apa apana coba? Ah bikin deg-degan aja. Aduh kenapa aku
sedikit degdegan ya? Dia pun kembali ke posisinya semula. Aku menatapnya dengan
heran tapi dia malah mengedipkan sebelah matanya kepadaku. Aih dasar.
Mobil pun
melaju.
Di
perjalanan.
“apa aku
tidak perlu membelikan sesuatu untuk orang tuamu?”
“Untuk apa?
Apa kau benar-benar ingin mereka merencanakan pernikahan kita?.”
“Heess tentu saja tidak.”
“Buatlah orang tuaku menentang
hubungan kita agar lebih mudah nantinya.”
Bagaimana
akhirnya nanti ya? ku harap semuanya berjalan lancar dan aku dan dia tidak akan
berakhir dalam sekenario bodoh yang diabuatnya ini untuk selamanya. Di
perjalanan aku masih memiirkan kenapa dia bisa datang ke dalam kehidupanku
dengan cara yang aneh.
Akhirnya
kami sampai di rumah orang tua song joong ki. seperti harapan dari rumah
seorang pemilik rumah sakit besar yahh rumahya juga besar dan mewah. Aku dan
joong ki pun keluar dari mobilnya. Aku masih berdiri di samping mobilnya sambil
merapihkan bajuku.aku hanya mengenakan pakaian seadanya yakni celana hitam dan
kemeja. Sementara Joong ki berjalan mendekatiku.
“Kau
sepertinya terlihat sedikit gugup. Apakah kau membayangkan ini seperti pertemuan
sesunggunya antara kau dan calon meruamu.?” Katanya.
Nyebelin sih dasar! Di saat seperti
ini masih saja bersikap begitu.
“Ya nggak lah, uad sih jangan bikin
bete.” Kataku kesal.
Tiba-tiba
saja Joongki menyodorkan lengannya kepadaku. Dengan malas aku menggandengnya.
Dan kami pun masuk kedalam rumahnya. Kami disambut oleh beberapa pelayan. Dan
kemudian kulihat juga Kedua orang tuanya itu. apa mereka mengingatku atau tidak
ya? waktu itu aku kan pernah bertemu dengan mereka dalam situasi yang aneh. Ibu
joong ki tersenyum sangat ramah kepadaku. Sikapnya juga sangat hangat. Ia juga
yang mmpersilahkan ku untuk dududk. Sementara ayahnya terlihat sangat berwibawa
seperti yang biasa ku lihat di rumah sakit.
Pertama-tama
yang dilakukan adalah makan malam. Aku jadi ingat waktu itu aku numpang makan
di aprtemen Joong ki. memikirkannya aku jadi malu sendiri. Ibu joong ki memulai
pembicaraan.
“Chae won
Shi sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya. Apa itu benar?” tanyanya dengann
suara halusnya.
“Ne, aku
yang waktu itu kopernya tertukar dengan Joong Ki shi.” Jawabku dengan sedikit
gugup. Iyalah gugup secara.
“Jadi itu
awal pertemuan kalian?” Tanya Ayah Joong ki.
“Ne.”
Jawabku. Aku bakalan jadi pendiam aja lah.
“Jadi
kalian baru saling menganal?” Tanya Ayah Joong ki lagi.
“Ne.”
Jawabku.
“Aboji
jangan membuat Chae won ku tegang.” Ujanr joong ki tiba-tiba.
“Lihatlah
tangannya sediit berkeringat.” Lanjutnya sambil membuka telapak tanganku dan
menunjukkannya.
“Gerae Yobo
kau jangan membuat caln menantu kita ini ketakutan.” Ujar Ibu Joong Ki sambil
menepuk pundak suaminya itu.
“Benar kah
aku membuatmu takut Chae won?”Tanya Ayah Joong Ki kepadaku.
“A a a
animida, aku hanya sedikit gugup.” Jawabku.
“Santai
saja Chae won. Anggaplah kita seperti orang tuamu sendiri.” Kata Ibu Joong ki.
“Iya
tante.” Jawabku.
“Jangan
sungkan begitu panggil saja Emoni dan Aboji saja.” Ujar Ibu Joong ki.
“Ah, Ne
Eommoni.” Jawabku.
Aku melirik
ke Arah Soong Joong Ki yang dari tadi hanya diam saja. Dia balas melirikku. Dia
malah mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jempolnya di bawah meja
makan. Aku menatapnya kesal dan mencubit pahanya. Dia meringis kesakitan. Kedua
orang tuanya melirik ke arah kami karena kelakuan kami tadi sedikit menimbulkan
suara. Aku pun hanay tersenyum
“Moon Chae
won, apakakah kau bersedia jika nantinya kalian berdua menikah?” Kata ayah
joong ki tiba-tiba saja mebuatku sedikit tersedak dan batuk. Dengan sigap joong
ki mengambilkan ku segelas air. Aku pun menerimanya.
“Aboji
kenapa berbicara pernikahan sekarang. Sepetinya Chae won ku belum siap.”
Ujarnya.
Chae won ku
mbah mu.
“Apa kau
baik-baik saja Chae won?” Tanya ibu joong ki.
Aku masih
mengelap mulutku dengan serbet. “Ne, aku baik-baik saja eomoni.”
“Bagaimana
pendapatmu tentang pernikahan Chae won?” Tanya Ayah lagi.
Waduh aku
harus jawab apa kenapa begini. Aku
terdiam sebentar.
“Ku fikir
itu terlalu dini. Sepertinya aku dan Joong ki masih perlu saling mengenal untuk
waktu yang lama aboji.” Ujarku. Ku lirik ke arah joong ki. di lagi-lagi
mengacungkan jempolnya. Raut wajah Ibu Joong Ki sepertinya sedikit sedih.
Akhirnnya
kami melanjutkan makan sampai akhir. Setelah itu aku pun pamit pulang. Ibu
Joong Ki menyruhku untuk sering main ke rumah. Aku hanya mengiyakan saja.
Sementara Ayah Joong ki memintaku untuk santai saja tidak perlu terlalu tegang.
Aku lagi-lagi mengiyakan. Joong ki mengantarku pulang.
Di jalan
pulang.
“Uri Chae
won sangat daebak.” Ujarnya.
Aku hanya
meliriknya sinis.
“Ahh
kuharap sekenario ini cepat berakhir. Aku sedikit merasa bersalah kepada orang
tuamu. Dengan mudahnya kita membohongi mereka berdua. Dasar kau ini anak
durhaka.”
“Ya kita
segera saja akhiri ini agar tidak bertambah panjang.”
Chae Won
Pov End.
Author Pov
Akhirnya mereka
pun sampai di depan rumah Chae won. Mobil joong ki pun berhenti di depan rumah
chae won. Ia menoleh ke arah Chae won. Ternyata ia tengah tertidur. Joong ki
tersenyum memandangi Chae won. Ia bahkan memegangi kepala Chae won yang akan
Terjatuh. Beberapa lama ia memandangi Chae won sebelum membangunkannya.
“AAAAAA
Kebakaraaaaan” teriak Joong ki.
Dengan
glagapan chae won akhirnya terbangun.
“Mana
kebakaran mana.”
Joong ki
tertawa senang melihat tingkah chae won yang kaget sebangunnya dari tidur.
Dengan kesal Chae won mengeplak bahu Joong ki.
“Yaaaish!
Nyebelin banget sih! Mengagetkan ku saja!”
“Ahahahahaha.
Kita sudah sampai.”
Chae won
pun melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Ia berhenti di samping
mobil Joong ki. ia sedikit membungkuk menatap Joong ki yang berada di dalam
mobil.
“Cepat sana
pulang sebelum keluargaku melihatmu.” ujar chae won sambil menggerakan
tanggannya tanda mengusir.
“Kau bahkan
tidak mengucapkan terimakasih. Baiklah Ku pergi.”
Mobil joong
ki pun melesat pergi. Sementara Chae won Berjalan masuk ke rumahnya. Tanpa Ia
sadari Na Eun Ternyata sudah memeprhatikan Chae won dan joong ki sedari tadi.
“Waah Eonni
ternyata sudah punya pacar toh. Awas sajayahh akan ku laporkan!
Hahahahahahaah.” Ujar Na Eun yang kemudian tertawa licik.
TBC Guys
Wadaww
maapin nih lama ngaplot lagi nyaaa. Lanjut di chapter 5 yaaa. Janagn pada bosen
nunggu yaa. Oh ya jangan lupa tinggalin jejak kalian. Makasih sudah sudi
membaca.
Aakkk chaewon berasa peri, baik dan polos juga. Joongki rese banget dah ngebanguninnya, pake teriak kebakaran segala, hahaha :D ditunggu next chapternyaa :)
BalasHapusoke oke maksih udah baca chingu. iya jangan bosen nungguinnya yaaa. :D
Hapusyeeeee udah d update, gomawo thor
BalasHapushmmm knpa mereka enggak pcaran bneran aj hehehehehe
pkoknya daebak lah
hehehe kalo pacaran beneran tamat dah ff ini. masih udah bacaa chingu.
Hapuswah gak sabar nunggu kelanjutannya,tiap hari update jugak gak apa apa :D hihi
BalasHapushehehe iya pengennya juga tiap hari update.
BalasHapustapi aku tidak sanggup chingu. paling nggak 3 atau 7 atau 10 hari. tergantung mood. makasih udah baca kak lisa hehe
tetep semangat :D happyreading hehe :p
BalasHapuswkwkwkw makasih udah di semangatin :3
BalasHapusdi tunggu next partnya hejehe
BalasHapusnext chap di songsukyeol.wordpress.com yaaa
HapusCouple yg lucu wkwkwwk, klo ad orang liat nih aq ketawa sendiri pasti aq dikira gila.cerita x seru thor hehehe tambah greget mw baca lanjutannya
BalasHapus